Dalil tentang hari akhir zaman banyak dijelaskan dalam al-Alquran maupun hadis. Kapan alam ini akan hancur dan semua makhluk mati? Hal itu menjadi diam-diam Allah swt. dan tidak seorang pun diberi tahu, termasuk Rasulullah saw. Sejak Rasulullah saw. masih hidup manusia banyak yang bertanya kapan terjadinya kehancuran alam semesta. Pertanyaan mereka diabadikan Allah swt dalam firman-Nya berikut.
Artinya:
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) wacana akhir zaman, ”Kapan terjadinya?” Katakanlah, ”Sesungguhnya wawasan tentang kiamat itu ada pada Tuhanku.” (Q.S. Al-A‘raf [7]:187).
Daftar Isi
Dalil Ayat perihal Hari Kiamat / Hari Akhir
Dalil-dalil perihal hari akhir, antara lain sebagai berikut.
1. Surah Al-Baqarah ayat 4
Artinya:
Dan mereka yang beriman terhadap (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang sudah diturunkan sebelum engkau dan mereka percaya akan adanya kehidupan akhirat. (Q.S. Al-Baqarah/2:4).
Ayat di atas menerangkan gejala orang yang bertakwa. Salah satu tanda orang yang bertakwa kepada Allah swt. yaitu meyakini akan adanya hari final.
2. Surah Al-An’am ayat 134
Artinya:
Sesungguhnya apa pun yang dijanjikan kepadamu niscaya tiba dan kamu tidak bisa menolaknya. (Q.S. Al-An’am/6: 134)
Manusia mau mengakui atau tidak, mau menjalani atau tidak, hari kiamat yang sudah dijanjikan Allah swt. pasti terjadi. Tidak ada seorang pun yang bisa menolak keinginanAllah Yang Mahakuasa.
3. Surah Al-Ankabut Ayat 5
Artinya:
Barang siapa mengharap konferensi dengan Allah maka bahu-membahu waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Ankabut/29:5)
Bertemu dengan Allah swt. ialah dambaan setiap orang yang beriman. Dambaan itu akan tercapai pada waktu yang sudah dijanjikan Allah swt. ialah pada hari final. Dengan dambaan itu, orang beriman mau bersusah-sulit melaksanakan amal saleh sebagai bekal hidup di akhirat.
Orang beriman tidak akan membebaskan dirinya untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak boleh agama. Kehidupan orang beriman bukanlah hidup yang bebas, tetapi hidup yang dibatasi dengan aturanaturan dari Allah swt.
4. Dalil wacana hari kiamat pada Surah Al-Hajj ayat 7
Artinya:
Dan sungguh (hari akhir zaman) itu pasti tiba, tidak ada keraguan padanya, dan sangat Allah akan menghidupkan semua orang yang ada di dalam kubur. (Q.S. Al-Hajj/22: 7).
5. Ayat perihal hari final pada Surah Taha ayat 15
Artinya:
Sungguh hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) biar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang beliau usahakan. (Q.S. Taha/20: 15).
Ayat di atas menjelaskan bahwa hadirnya hari kiamat sengaja dirahasiakan oleh Allah sehingga tidak seorang pun mengenali. Pada hari akhir zaman nanti manusia akan menerima akibat atas amalnya selama hidup di dunia.
Hadis wacana Hari Akhir / Hari Kiamat
Penjelasa hari final kiamat dalam hadis riwayat Ahmad
Artinya:
(Jibril) mengajukan pertanyaan ”Apakah iktikad itu?” Rasulullah saw. menjawab, ”Iman ialah engkau yakin terhadap Allah, hari selesai, malaikat, kitab, nabinabi, percaya kepada mati, hidup sesudah mati, yakin tentang nirwana, neraka, hisab, mizan, dan percaya pada takdir, baik takdir yang baik maupun yang buruk.” (H.R. Ahmad : 2775).
Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut.
Artinya:
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw. bersabda: Dunia ialah penjara bagi orang mukmin dan nirwana bagi orang kafir. (H.R. Muslim : 5256).
Baca juga yang ini: 29 Nama-Nama Hari Akhir (Hari Kiamat)😊
Dalil-Dalil tentang Peristiwa-Peristiwa pada Hari Akhir
1. Ayat-Ayat perihal Yaumul Baas
Awal dari yaumul akhir ialah yaumul ba‘as, yakni hari bangkitnya insan dari alam kubur. Ada sebagian manusia yang menyangsikan adanya hari dibangkitkannya insan dari alam kubur. Keraguan manusia wacana hal itu telah dijelaskan oleh Allah swt. dalam firmanNya sebagai berikut.
Artinya:
Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah, dengan sumpah yang betul-betul , ”Allah tidak akan menghidupkan orang yang mati.” …. (Q.S. An-Nahl [16]: 38).
Sumpah mereka itu disanggah Allah swt. dengan firman-Nya sebagai berikut.
Artinya:
… Tidak demikian (pasti Allah akan membangkitkannya), selaku suatu komitmen yang benar dari-Nya, tetapi pada umumnya manusia tidak mengenali. (Q.S. An-Nahl/16: 38).
Selanjutnya, Allah swt. menyatakan secara tegas dalam firman-Nya berikut.
Artinya:
Apakah insan mengira bahwa Kami tidak akan menghimpun (kembali) tulang-tulangnya? Bahkan, bahu-membahu Kami bisa menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna. (Q.S. Al-Qiyamah [75]: 3–4)
Manusia yang tidak beriman akan terkejut saat dirinya dibangkitkan dari kuburnya, seraya menyampaikan hal berikut.
Artinya:
Mereka berkata, ”Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari daerah tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul-Nya. (Q.S. Yasin/36: 52).
2. Dalil ayat tentang Yaumul Hasyr
Setelah dibangkitkan dari alam kubur, kemudian manusia menuju ke Mahsyar, yaitu daerah insan berkumpul pada hari akhir zaman. Hari itu disebut yaumulhasyr (hari berkumpul). Allah swt. berfirman sebagai berikut.
Artinya:
… dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami lewati seorang pun dari mereka. (Q.S. Al-Kahfi/18: 47).
Ketika insan berkumpul di Mahsyar untuk menjalani hisab dan mizan (perkiraan dan pendapatamal), abad itu semua amal insan yang bagus dan jelek diteliti. Allah swt. berfirman selaku berikut.
Artinya:
Pada hari itu mereka semua dibangkitkan Allah, kemudian diberitakan-Nya terhadap mereka apa yang sudah mereka lakukan. Allah menghitung (mencatat) semua amal tindakan itu padahal mereka sudah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (Q.S. Al-Mujadilah/58: 6).
3. Ayat Al-Quran wacana Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan
Telah dijelaskan di depan bahwa manusia berkumpul di Mahsyar untuk menjalani hisab dan mizan (perhitungan dan pertimbangan) amalnya. Adakah bukti-bukti yang dijadikan dasar untuk memperhitungkan dan mempertimbangkan amal manusia? Allah swt. berfirman selaku berikut.
Artinya:
Bukan cuma durhaka saja, bahkan, kau mendustakan hari pembalasan. Padahal bergotong-royong bagi kau ada (malaikat-malaikat) yang memantau (pekerjaanmu), yang mulia (di segi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kau lakukan. (Q.S. Al-Infitar [82]: 9-12)
Allah swt. juga berfirman selaku berikut
Artinya:
Tidak ada sebuah kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Q.S. Qaf/50: 18).
Pada dikala yaumul hasyr (dikala insan berada di Mahsyar) setiap orang menerima catatan amalnya selama hidup di dunia. Keadaan manusia dalam menerima catatan amalnya dijelaskan Allah swt. dalam firman-Nya sebagai berikut.
Artinya:
Adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya maka beliau akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang serupa-sama beriman) dengan bangga. Adapun orang-orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang maka beliau akan berteriak, ”Celakalah saya!” Dan beliau akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya, beliau dahulu (di dunia) bergembira di golongan kaumnya (yang sama-sama kafir). (Q.S. Al-Insyiqaq/84: 7–13).
Berdasarkan ayat di atas, cara malaikat menunjukkan kitab tentang catatan amal manusia telah menggambarkan keadaan yang akan dialami. Manusia yang diberi catatan amalnya dengan cara terhormat dari sebelah kanan, ia akan masuk ke surga. Manusia yang diberi catatan amalnya dengan cara tidak terhormat dari belakang, dia akan masuk neraka. Apakah insan tidak dapat mengelak dari berbagai tuduhan atau membela diri seperti dalam persidangan di dunia? Dalam hal ini Allah swt. berfirman sebagai berikut.
Artinya:
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (Q.S. Yasin/36: 65).
Berdasarkan ayat di atas, pada yaumul hisab dan yaumul mizan insan tidak mampu berkutik, hanya pasrah dengan kondisi masingmasing dengan penyesalan yang dalam. Mulut mereka ditutup rapatrapat sehingga tidak mampu berbicara dusta. Tangan-tangan mereka dibiarkan mengatakan wacana apa yang dikerjakan di dunia dan kaki-kaki mereka menawarkan kesaksian atas semua perbuatan mereka di dunia. Tidak adakah belas kasih dari Allah swt. saat itu biar insan diberi dispensasi atau dibebaskan dari eksekusi? Allah swt. berfirman sebagai berikut.
Artinya:
Dan Kami akan memasang timbangan yang sempurna di hari akhir zaman maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun cuma seberat biji sawi, niscaya Kami menghadirkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami yang menciptakan perhitungan. (Q.S. Al-Anbiya’/21: 47).
Dari firman Allah swt. tersebut dapat diketahui bahwa perkiraan dan pertimbangan amal manusia pada yaumul hisab dan yaumul mizan tidak direkayasa. Semuanya berjalan secara baik dan adil.