Struktur Penulisan Usulan

Struktur Penulisan Proposal” />

1. Latar Belakang
2. Masalah dan Tujuan
a. Masalah
b. Tujuan

3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Objek
b. Jenis-Jenis kegiatan

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
a. Kerangka teoretis
b. Hipotesis

5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan
a. Penanggung jawab
b. Susunan personalia

7. Fasilitas yang Tersedia
a. Sarana
b. Peralatan

8. Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan-Keuntungan
b. Kemungkinan kerugian

9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu
b. Tempat

10. Anggaran Biaya
11. Datar Pustaka
12. Lampiran-Lampiran

Sistematika Proposal Penelitian

Sistematika tersebut dalam beberapa hal memiliki perbedaan bila usulan tersebut ditujukan untuk sebuah penelitian.
Sistematika penulisan anjuran observasi adalah selaku berikut.

  1. Latar Belakang Masalah
  2. Perumusan Masalah
  3. Tujuan Penelitian
  4. Manfaat Penelitian
  5. Landasan Teori
  6. Metode Penelitian
  7. Kerangka Penulisan Laporan

Sistematika anjuran bersifat leksibel, bergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan serta forum yang mau dituju. Biasanya setiap forum memiliki sistematika anjuran yang relatif berbeda-beda. Oleh sebab itu, pengusul hendaknya memperhatikan sistematika yang dikehendaki pihak penerima permintaan.

Baca juga: Contoh Proposal di Sekolah Lengkap😊👈

Struktur Penulisan Proposal

Struktur penulisan usulan mampu beragam. Hal ini bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya. Dalam beberapa faktor, ajuan observasi mempunyai beberapa perbedaan dengan anjuran aktivitas kemasyarakatan. Namun, secara lazim berikut bab-bagian yang semestinya ada di dalam proposal tersebut.
1. Latar Belakang
Dalam bagian ini dikemukakan ihwal peristiwa, keadaan, atau hal yang melakarbelakangi pentingnya dijalankan sebuah penelitian. Apabila aktivitas yang direkomendasikan itu berupa aktivitas kesehatan masyarakatdesa, yang kita kemukakan dalam latar belakang yakni tentang berjangkitnya penyakit menular dan sebagainya.

  Ketergantungan Dalam Sebuah Tingkatan Dan Pihak Pihak Yang Terkait Merupakan ... Dalam Membuat Teks Perundingan Mengenai Rintisan Kerja

2. Masalah dan Tujuan
Secara rinci dan spesiik kita perlu menyebutkan dilema dan tujuan-tujuan kegiatan. Rumuskanlah tujuan-tujuan itu dengan rasional dan persuasif sehingga yang membacanya kesengsem pada tujuan-tujuan tersebut.

3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang disarankan mesti dijelaskan batas-batasnya. Membatasi ruang lingkup persoalan acara, sekurang-kurangnya menunjukkan dua manfaat. Dapat lebih terlihat oleh pengusul duduk problem dari acara yang hendak dilakukannya. Bagi peserta undangan, suatu deskripsi yang faktual dan terperinci akan lebih mudah pula dilihat kebaikan dan kelemahannya. Baik pengusul maupun perima seruan, masing-masing akan menguji persoalan itu dari ruang lingkup itu dengan materi-bahan literatur yang ada.

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
Dalam hal ini dikemukakan telaah kepada teori atau hasilhasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan duduk perkara yang dirumuskan. Telaah itu mampu berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan teori-teori itu pada duduk perkara yang hendak diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar alasan bagi pengusul dalam meneliti persoalanpersoalannya sehingga diperoleh jawaban yang dapat dipercaya.
Dari teori-teori yang dikemukakan itu, peserta seruan mampu memahami bobot usulan itu di samping mampu mengenali pula penguasaan pengusul terhadap aktivitas yang diusulkannya.

5. Metode
Pada bagian ini, dikemukakan tata cara aktivitas yang hendak dikerjakan, tergolong teknik-teknik pengumpulan data. Dalam korelasi ini mampu disebutkan sistem historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Sementara itu, dalam hal teknik pengumpulan data dapat disebutkan teknik angket (kuesioner), wawancara, pengamatan, studi pustaka, atau tes. Dalam bagian ini harus juga dikemukakan rencana pembuatan data yang diharapkan.

Melalui sistem-metode yang digunakan, aktivitas yang direncanakan itu dapat dinilai oleh peserta seruan, yaitu apakah planning itu akan diperoleh hasil yang memuaskan atau tidak. Semakin komprehensif, tata cara yang direkomendasikan, peserta seruan akan makin percaya akan planning aktivitas itu. Melalui citra metode itu, dapat dinilai pula olehnya jumlah biaya yang perlu dikeluarkan.

  Pernah dengar anak kolong?

6. Pelaksana Kegiatan
Salah satu faktor yang turut dipertimbangkan oleh penerima anjuran adalah susunan personalia dari tubuh yang memberikan proposal tersebut. Sebab itu, tuliskanlah personalia yang dapat diandalkan untuk menjalankan pekerjaan yang direkomendasikan itu. Bila perlu datar personalia atau pelaksana acara tersebut dilengkapi dengan pendidikan dan kemampuan mereka. Apabila kegiatan itu berupa pengecatan jalan desa, pastinya yang dikemukakan yakni susunan kepanitiannya tergolong pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap aktivitas itu.
Dalam proposal observasi untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, pelaksana kegiatan tidak butuhdikemukakan alasannya sudah terperinci, adalah mahasiswa itu sendiri.

7. Fasilitas
Untuk menjalankan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitasfasilitas tertentu. Di pihak lain, kemudahan-akomodasi yang ada itu akan lebih menekankan ongkos sehingga kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah dibandingkan dengan jikalau harus menyewa dari pihak-pihak lain.
Pengusul perlu menggambarkan beragam fasilitas yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan lagi penerima undangan bahwa ajuan penulis memang benar-benar serius dan penulis sanggup mengerjakannya dengan baik.

8. Keuntungan dan Kerugian
Tentu lebih meyakinkan lagi kalau dikemukakan juga keuntungankeuntungan yang hendak diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, namun untuk meyakinkan penerima seruan bahwa ongkos yang akan dikeluarkan tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. Keuntungan yang diperoleh mampu bersifat laba yang memang eksklusif diperlukan, laba sampingan, pengurangan, dan sebagainya.
Akan lebih simpatik lagi kalau pengusul menyampaikan juga kerugian atau kendala-hambatan yang hendak dihadapi kelak. Sering kali orang takut mengemukakan kejelekan atau kelemahan sesuatu yang disediakan, takut jikalau ajuan atau usulnya tidak diterima.
Dalam jangka panjang hal ini bergotong-royong akan menguntungkan pihak pengusul itu sendiri. Badan yang akan memberi pekerjaan akan lebih percaya akan kejujuran pengusul yang dalam melakukan pekerjaan itu.

  Paragraf tersebut menggunakan pola pengembangan eksposisi berjenis

9. Lama Waktu
Dalam ajuan mesti dijelaskan usang waktu pekerjaan itu akan teratasi. Bila pekerjaan itu terdiri atas tahap-tahap pekerjaan, maka tahap-tahap itu perlu diberikan dengan perincian waktu penyelesaian masing-masing.

10. Pembiayaan
Biaya merupakan salah satu topik yang juga sangat diperhatikan penerima ajakan. Namun, bagi tubuh penerima seruan yang bagus reputasinya, mutu pekerjaan ialah hal yang lebih diutamakan. Bagaimanapun juga, perincian biaya harus betul-betul digarap dalam anjuran ini sehingga dapat meyakinkan penerima ajakan. Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri. Perincian itu mampu dibagi untuk upah, alat peralatan, belanja barang, biaya umum, dan sebagainya.