Daftar Isi
Bagaimana pembagian jenis kalangan?
Apabila kelompok sosial dianggap selaku sebuah kenyataan di masyarakat, maka individu merupakan realita yang mempunyai perilaku kepada golongan tersebut sebagai suatu kenyataan subjektif. Di dalam penduduk yang sudah kompleks, umumnya individu menjadi kelompok sosial tertentu yang secara otomotis pula menjadi anggota beberapa golongan sekaligus, misal atas dasar keturunan, jenis kelamin atau kekerarabatan tertentu. Keanggotaan mereka dalam kalangan dijalankan secara perorangan dengan standar keang-gotaannya secara sukarela. Asosiasi mampu dikatakan juga selaku asosiasi. Sebagai pola perkumpulan wasit/instruktur/pelatih olah raga nasional.
Kelompok sosial dilihat dari bentuknya mampu kita kelompokan selaku berikut:
a. Menurut besar kecilnya kalangan dan jumlah anggotanya
1). Small Group, adalah golongan yang terdiri sekurang-kurangnya dua orang, masing-masing menjalin kekerabatan untuk meraih tujuan tertentu. Contoh, Keluarga inti.
2). Klik (Clique), ialah golongan kecil yang terbentuk dari sebuah kelompok yang lebih besar, alasannya frekuensi kekerabatan yang relatif tinggi atau sering berjumpa . Contoh, Sekelompok siswa di kelas.
3). Cressive Group, adalah golongan yang timbul alasannya adalah reaksi impulsif, terbentuk karena ketidaksengajaan, memiliki kepentingan yang sama dan tujuan yang sama, serta kawasan tinggal yang berdekatan. Contoh Rukun tetangga.
4). Partai, adalah kumpulan orang yang memiliki asas, haluan dan tujuan yang serupa. Tujuan yang dicapai oleh partai ialah untuk kepentingan para anggotanya (public goals) dan bukan tujuan individual (private goals). Contoh, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasional Indonesia dan partai-partai politik penerima pemilu yang lain.
5). Massa, adalah kalangan yang jumlahnya tidak diamati. Contoh Sekelompok karwayan PT DI yang sedang melaksanakan demonstrasi di Bundaran HI.
6). Publik, secara umum artinya khalayak ramai. Jumlah dan bentuknya serupa dengan massa.
b. Kelompok berdasarkan terbentuknya.
Seringkali kita menyaksikan sekelompok orang yang banyak yang berkelompok, terbentuknya golongan ini umumnya tidak disengaja dan tidak disadari namun mempunyai kesamaan ciri atau tujuan. Kelompok demikian dapat dilihat dari dasar terbentuknya yakni:
1) Kelompok semu, kelompok yang tidak terstruktur dan golongan sementara.
a. Kerumunan
b. Massa
c. Public
2) Kelompok Nyata
a. Kelompok Statistik
b. Kategori sosial
c. Kelompok sosial
d. Kelompok formal
c. Kelompok berdasarkan erat longgarnya ikatan korelasi para anggotanya.
Kelompok masyarakat ini umumnya didasarkan pada intensitas dan kualitas konferensi yang dilakukan oleh anggota golongan. Lama kelamaam golongan ini meningkat luas dan kalangan didasarkan pada erat atau tidaknya relasi antar para anggota
1). Kelompok paguyuban (Gemeinschaft)
Adalah sebuah bentuk kehidupan bareng yang tiap-tiap anggota diikat oleh korelasi batin yang murni, bersifat alamiah dan awet.
Dasar keterkaitannya yaitu rasa cinta dan rasa kesatuan bathin, yang memang telah dikodratkan dan bersifat konkret dan organis. Contoh Partai Politik, Rukun Warga.
2) Kelompok patembayan (Gesellschaft)
Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk rentang waktu yang pendek, terdapat pada korelasi yang bersifat timbal balik, pola ikatan antar para pedagang.
3) Kelompok utama (Primary group)
Hubungan antar individu dalam kelompok yang sungguh erat, mereka saling mengenal dan saling bekerjasama eksklusif (face to face) sehingga sering disebut golongan tatap wajah (face to face group). Contoh keluarga luas.
4) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Hubungan antar individu dalam golongan ini nyaris tidak ada, kalaupun ada longgar sekali. Setiap anggota masih mengenang kepentingan sendiri. Hubungan ini terjadi sebab adanya pamrih dan perhitungan keuntungan rugi. Contoh kehidupan penduduk di pasar.
d. Kelompok menurut sifat dan lingkup aktivitasnya
Kelopok ini menurut sifat yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok dan lingkup aktivitas dari pada kalangan ini. Biasanya kelompok ini didasarkan pada sifat dan kegiatan kekeluargaan.
1) Kelompok kerukunan
Di dalam kalangan ini terdapat sifat rukun dan guyub seperti paguyuban. Dalam aneka macam bidang anggota-anggota kelompok tidak mempunyai pamrih tertentu. Dalam budpekerti Jawa ada ungkapan “pirukunan” contohnya “nyumbang” dan tidak mengutamakan untung dan rugi. Contoh, saudara, marga dan keluarga.
2) Kelompok perikatan
Di dalam golongan perikatan, semua individu yang menjadi anggota mempunyai sifat kerukunan ke dalam yang dekat sekali, rasa setia mitra dan kesatuan yang besar lengan berkuasa. Bedanya dengan kelompok keru-kunan yakni korelasi kewibawaan yang ada pada yang memerin-tah dan yang diperintah. Contoh, Perikatan adab “Rumah Gadang”.
3) Kelompok persekutuan
Kelompok kerukunan dan kalangan perikatan ialah musuh dari golongan persekutuan. Kelompok kerukunan dan kelompok perikatan guyubnya hanya ke dalam. Sedangkan kalangan persekutuan sifat rukunnya ke luar. Individu-individu dalam kalangan ini koordinasinya sejajar dan titik beratnya serta fungsi terletak pada sudut kepentingan dan maksudnya.
4) Kelompok kami atau kalangan dalam (In group)
Pada kalangan ini individu mengidentifikasikan dirinya berdasarkan kepentingan. Misalnya seorang individu di dalam sebuah desa secara tidak eksklusif menjadi anggota kalangan kami yang dilawankan dengan warga desa lain sebagai kelompok yang lain.
5) Kelompok mereka atau Kelompok Luar (Out group)
Sifat dalam anggota out group senantiasa ditandai dengan suatu perbedaan atau lebih sering dengan pertentangan (antagonisme) dan rasa antipati (tidak senang). Contoh dalam pertarungan sepak bola, terdapat kelompok luar adalah kelompok dari lawan.
6) Formal group
Sifat dari golongan ini yaitu resmi, tujuannya mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk menertibkan kekerabatan di antara mereka. Setiap anggota mempunyai kedudukan, peran dan keharusan seperi yang dikelola dalam peraturan yang diciptakan. Contoh, OSIS.
7) Informal group
Adalah kalangan orang yang secara fisik menjadi anggota golongan tersebut. Contoh setiap siswa di sekolah ialah anggota Osis atau siswa berada dikelas X.1 menjadi anggota kelas X.1.
8) Reference group
Kelompok tumpuan merupakan kelompok yang menjadi ukuran bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk eksklusif dan kepribadianya. Kelompok cendikiawan, ulama dan pelajar.
9) Suku bangsa
Adalah gabungan sosial yang didasarkan pada kesadaran akan kesamaan identitas, asal-undangan, sejarah, kawasan dan perbedaan kebudayaan. Contoh suku Aceh, Suku Sunda.