Seiring yang dengannya pemahaman Gender pendapat dari Yanti Muhtar (2002), sebenarnya Gender mampu diartikan menjdai “jenis kelamin sosial atau konotasi penduduk untuk menentukan peran sosial menurut jenis kelamin”. Sementara Mansour Fakih (2008:8) mendefinisikan gender menjdai “sebuah sifat yang menempel pada kaum pria maupun wanita yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural”.
Dari seluruh definisi ihwal gender yng sudah diungkapkan diatas bisa dikatakan bergotong-royong gender adalah jenis kelamin sosial, yng berlainan yang dengannya jenis kelamin biologis. Dikatakan menjdai jenis kelamin sosial lantaran adalah tuntutan penduduk yng telah menjadi budaya serta norma sosial penduduk yng menempel pada kaum laki-laki serta perempuan serta membedakan antara peran jenis kelamin laki–laki serta wanita
Sumber:
Definisi Gender
Definisi Gender – Kata Gender berasal dari bahasa Inggris, berkhasiat jenis kelamin. Dalam Webster’s New World, gender diartikan menjdai ”perbedaan yng tampak antara pria serta wanita dilihat dari sisi nilai serta tingkah laku”. Sedangkan dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan sebetulnya gender merupakan ”suatu desain kultural yng mencoba menciptakan pembedaan (distinction) dalam hal peran, sikap, mentalitas serta karakteristik emosional antara pria serta wanita yng meningkat dalam penduduk ”. “Gender merujuk pada peranan dan tanggung jawab pria dan perempuan yang diciptakan dalam keluarga, masyarakat dan budaya”( UNESCO, 2007). Begitu juga pemahaman rancangan gender usulan dari HT.Wilson (1998) yng menatap gender menjdai ”sebuah dasar bagi atau bisa juga dibilang untuk memilih perbedaan bantuan pria serta wanita pada kebudayaan serta ke hidup-an kolektif yng menjdai alhasil orang-orang menjadi pria serta perempuan”.