100 Pantun Persahabatan Sejati Dunia Alam Baka Selamanya

Bunga melati bunga dahlia,
Hujan lebat di jalan raya. 
Bagaimana hati tak bahagia,
Punya sobat yang setia. 
Bunga selasih daunnya lebat,
tumbuh subur di pinggir batu.
Terima kasih wahai sahabat,
Menemani cerita hidupku..
-oOo-
Selama ini kita mencar ilmu tentang pantun anak sekolah. Di sekolah kita banyak mencar ilmu. Namun disamping itu kita juga berteman. Punya banyak sobat. 
Dan teman ialah teman terbaik. Ia bagaikan hujan yang turun di tengah kemarau. 
Persahabatan lazimnya mulai nampak dikala beranjak cukup umur. Persahabatan yang lapang dada akan tetap terjaga sampai kita menjadi orang tua. 
-oOo-

Sahabat Berpisah

Rindu sekolah kadang juga rindu pada teman.
Mereka yakni teman sebangku. Atau sekelas, atau satu sekolah. Sekarang marilah kita membuat pantun wacana rindu pada sahabat. 
21.
Dara terbang sangat tinggi,
Cahaya surya mulai hangat. 
Rasa sayang telah di hati,
Siang malam selalu teringat. 
22.
Jalan-jalan ke kota Sabah,
Istirahat apabila lelah.  tabel
Masa lalu begitu indah,
Saat bersama di sekolah. 
23.
Anak bermain layang-layang,
Tertiup angin jauh melayang.
Terkenang ia terbayang-bayang,
Pada teman yang kusayang. 
24.
Bunga melati di dalam peti,
Kemanapun tercium harumnya.
Sunyi hati di dalam hati,
Bersama teman tak bersama. 
25.
Tepung beras tepung kanji,
Nasi ketan yummy rasanya. 
Kepadamu aku berjanji,
Persahabatan ini selamanya. 
-oOo-
26.
Pergi ke kebun menanam temu,
mata memandang terlihat kerikil.
Walau kerikil menjadi abu,
Kasih sayang hanya padamu. 
27.
Soto babat dari Selatan,
Naik perahu ke pelabuhan. 
Genggam bersahabat persahabatan,
Selamanya kita berteman. 
28.
Surya menerangi alam dunia,
Jernih air dalam telaga. 
Biarpun harta tak memiliki,
Asal sahabat s’kemudian tersadar. 
29. 
Perut lapar makan ikan,
Nelayan tiba memakai sarung. 
Sahabat tak mampu digantikan,
Walau harta setinggi gunung. 
30.
Kalau ada sumur diladang,
Boleh kita menumpang mandi. 
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh kita bertemu lagi. 

Terimakasih Sahabat

Seorang teman banyak menolong. Hatinya dipenuhi oleh rasa kasih sayang. Dia yang tiba dikala kita kesusahan. Yang memotivasi ketika kita terjatuh. Dia yang setiap dikala yang lain meninggalkan.
31.
Tumbuhan paku tanaman selasih,
Untuk mengobati rambut uban. 
Untukmu Aku berterima kasih,
Atas semua pengorbanan.
32.
Dari hulu Jauh di seberang,
Lewati dengan perahu sampan. 
Dari dulu sampai kini, 
Jasa-jasamu Tak Terlupakan.
33.
Pohon tinggi pohon randu,
Daunnya hijau semu biru. 
Hanya dirimu yang kurindu,
Kapankah kita bisa berjumpa ?
34.
Kota Pinang Kota Jaya,
Kotanya bersih juga indah. 
Susah bahagia senantiasa setia,
Terima kasih wahai sahabat tercinta.
35.
Tadi serumpun dekat kelapa,
Hendak dibatik di waktu senja. 
Sampai kapanpun tak terlupa,
Jasa baikmu terkenang di dada.
-oOo-
36.
Burung tekukur bersuara,
Turun ke sungai menyaksikan lembat. 
Aku bersyukur kepada-Nya,
Sebab dianugerahi seorang teman .
37.
Bertemu di Simpang Kelokan,
Wajahnya cantik berseri-seri. 
Namamu begitu kurindukan,
Terukir indah di sanubari. 
38. 
Sinta bukan sembarang Sinta,
Sinta suka Arjuna jago. 
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta dari dua teman. 
39.
Laut luas warna biru,
Tertimpa hujan sungguh deras. 
Kumohon doa darimu,
Moga aku bisa membalas. 
40.
Tuhan penyayang maha pengasih,
Dzikir pada-Nya setiap waktu. 
Selamanya saya berterimakasih,
Kepadamu wahai sahabatku. 

Untuk Sahabat Yang Sedih

pantun hujan. Karena dikala pantun ini dibentuk, ekspresi dominan hujan sedang terjadi.