90 Pantun Nasehat Dan Maknanya Karya Gina Hayana

Udara cuek alasannya hujan,
Genteng bocor punya tetangga. 
Kalau ingin sehat tubuh,
Jangan lupa berolahraga.
Buah selai di bawah Pinang,
Berkibar-kibar kain satin. 
Sehari sehelai benang,
Lama-usang menjadi kain.
-oOo-
Dua bait pantun di atas merupakan teladan pantun saran. Pantun yang baik yaitu pantun yang menawarkan rekomendasi terhadap pembacanya.
Oleh sebab itu seringkali pantun berisikan pelajaran agama. Karena di dalam agama terdapat banyak rekomendasi. Yakni semoga kita bertakwa terhadap Allah. 
Sehingga pantun tersebut sangat baik disebut sebagai pantun pendidikan. Sebab dengan pembacanya kita terdidik. 
Marilah kita mempelajari Pantun Nasehat Untuk Anak-Anak
bekerja siang dan malam.
-oOo-
10.
Jalan-jalan ke Telaga,
Tumbuh pula sepohon nangka.
Dalamnya lautan mampu disangka ,
Dalamnya hati siapa sangka.
Maknanya: Kita tidak mampu menerka-duga isi hati orang lain. Apa yang diucapkannya mampu saja berlawanan dengan apa yang ada di dalam hatinya. Apa yang di nampak kan bisa saja berlawanan dari apa yang disembunyikan.
Pantun Nasehat Agar Berakhlak Yang Baik
Akhlak mulia merupakan bekal seseorang yang mendapatkan kedudukan yang tinggi. Untuk menerima etika yang baik kita pun harus banyak berguru. Termaktub dalam pantun berguru.
Kita harus berakhlak kepada Allah, berakhlak terhadap orang renta, sahabat, sobat, lawan, dan alam secara keseluruhan.
Kita mencar ilmu budpekerti tidak cukup cuma di sekolah. Melainkan yang paling penting adalah pendidikan di rumah bersama orang bau tanah.
11.
Pisang emas dibawa berlayar,
Simpan satu di dalam peti.
Utang emas dapat dibayar,
Hutang akal dibawa mati. 
Maknanya: Hutang kecerdikan artinya yaitu hutang kebaikan. Misalnya ada seseorang yang menolong kita saat dalam kesulitan. Itu bermakna bahwa kita mempunyai hutang kecerdikan kepadanya. 
Jadi makna pantun di atas adalah bahwa kebaikan yang kita terima dari orang lain sebenarnya tidak mampu dibalas. 
-oOo- 
12.
Sungai Musi banyak sampan,
Dari kota ke Kampung Bali.
Jika wajah elok dan sopan,
Hati orang mampu dibeli.
Maknanya: Orang yang bagus dan sopan akan diminati oleh banyak orang. Maka nasehatnya  adalah semoga kita selalu mempertahankan kesopansantunan. 
-oOo-
13.
Si Rusa dan buaya,
Sama-sama hidup di Rimba.
Manis muka di dunia,
Manis hati menuju surga.
Maknanya: Kecantikan sifatnya hanyalah sementara. Sedangkan hati yang bagus dia akan menimbulkan empunya masuk ke dalam surga. Oleh akhirnya selain mempunyai tampang yang manis, sudah sebaiknya kita memiliki hati yang elok pula.
-oOo- 
14.
Bunga Dahlia bunga melati, 
mekar semua di waktu pagi. 
Kalau Maaf di dalam hati,
Rasa Bahagia akan mengisi.
Maknanya, Jadilah manusia yang pemaaf karena dengan memaafkan hati kita pun akan bahagia. Sedangkan orang yang menyimpan dendam, maka dia hidupnya dari dalam kesulitan.
-oOo- 
15.
Asam kandis asam Gelugur, 
kedua asam riang-riang. 
Menyesal mayat didalam kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.
Maknanya yaitu bahwa kita mesti menegakkan sembahyang ketika hidup di dunia ini. Orang yang tidak menunaikan sembahyang, ia akan disiksa di alam kuburnya. 
-oOo-
16.
Siang tiba dengan tepat,
Dunia sarat dengan cahaya. 
Menyesal hari tua tiada guna,
Menangis pun tak ada air mata. 
Artinya adalah bahwa kita harus menggunakan masa muda kita untuk hal yang baik di masa depan. Jangan sampai kita menyesal di hari tua. Karena menyesal di hari tua tidak ada gunanya.
-oOo- 
17.
Burung belibis di angkasa,
Menukik mencari Tiang Bendera.
Mulut bagus hati berbisa,
Namun hidup akan sengsara.
Orang yang yang berlawanan ucapannya dan hatinya dialah orang yang susah. Dialah orang yang pintar berbohong, mendustai orang lain. Akan namun dia tidak mampu membohongi dirinya sendiri. Orang yang semacam ini pasti hatinya galau Gulana. Karena hati ia diisi dengan kedustaan.
-oOo-
18.
Anak-anak suka bermain,
Tertawa tawa riang bangga.
Walau bangkai ditutup kain,
Baunya tercium jua. 
Makna dari pantun di atas yaitu bahwa setiap kejahatan walaupun disembunyikan pasti sebuah hari akan terbuka. Sesuatu yang jelek walaupun di sembunyikan pasti akan terlihat.
-oOo-
19.
Buah elok kulit berduri,
Bentuknya seperti buah nangka.
Hilang emas mampu dicari,
Hilang cinta niscaya merana.
Artinya: Orang yang kehilangan cinta sulit menemukan penggantinya. Hatinya akan murung,  susah, berdukacita. 
-oOo-
20.
Bunga melati mulai berkembang,
Mekar di pagi sampai siang.
Setinggi-tinggi bangau terbang,
Ke sawah juga beliau berpulang .
Sejauh apapun orang merantau, dia akan merindukan pulang kepada keluarganya. 
Pantun Nasehat Bijak
Kadang-kadang,  pantun anjuran berisikan wacana kerinduan ke sekolah. Apalagi pada tahun 2020 terjadi wabah. Sehingga pelajar hanya mampu belajar di rumah saja.
Tidak cuma guru, akan tetapi orang bau tanah pun mencicipi repot. Oleh alasannya itu di bawah ini kita menghibur diri dengan beberapa pantun yang bijak.
21.
Air gula mulai mendidih,
Untuk memasak belahan ikan. 
Apa gunanya menangis duka,
Kalau bibir mampu makan.
Banyak sekali nikmat yang harus disyukuri, sehingga kita tak lagi merasa duka. Nikmat dari Allah lebih besar ketimbang sakit kita rasakan. 
-oOo-
22.
Telah besar pohon meranti,
Walau tinggi sedikit daunnya. 
Siang malam silih berubah,
Itulah anda hidup di dunia.
Kehidupan di dunia ini silih berubah, sekarang senang besok sulit. Sekarang sukar, besok senang. Begitulah seterusnya. 
-o-
23.
Sungguh indah bunga melati,
Sudah indah tiada berduri. 
Sakit kaki bisa diobati,
Sakit hati kemana obat dicari?
Sakit hati sangat sukar diobati. Sekali saja sakit hati, maka susah sekali menyembuhkannya. Sebab itu, jangan sampai engkau menyakiti hati orang lain. 
-o-
24.
Batu indah kerikil nisan,
Tertimpa oleh air hujan. 
Barangsiapa mempertahankan lisan,
Tentu selamat seluruh tubuh.
Pantun di atas merupakan anjuran supaya mempertahankan ucapan. Yakni kalau orang arif mempertahankan ucapannya, terjagalah dirinya. 
-o-
25.
Pagi hari sarapan ketan,
Banyak makan sampai kenyang. 
Jika ingin selamat badan,
Jangan lewati sembahyang.
Arti pantun di atas ialah dengan menjaga sembahyang, bermakna menjaga keamanan diri. 
-oOo-
26.
Masuk rimba jalan terdekat,
Ingin tidur di atas sebentar.
Tersiksa hati karena maksiat,
Suburnya hati alasannya berinfak.
Makna: Jika kita ingin bahagia, banyak-banyaklah bersedekah. Sedangkan orang yang bermaksiat kepada Allah dan rasulnya,  Hati mereka dipenuhi dengan kesulitan.
-o-
27.
Daun lebar daun jati,
Petik lima untuk makan. 
Kaya miskin akan mati,
Hanya amal yang membedakan.
Maknanya adalah orang kaya maupun orang miskin hakikat nya sama saja. Yang membedakan mereka bukan hartanya, melainkan amal perbuatannya. 
-o- 
28.
Angsa bermain dengan itik,
Berenang-renang di telaga. 
Karena nila yang setitik,
Rusak susu sebelanga. 
Maknanya ialah kebaikan yang sangat banyak bisa dilupakan alasannya adalah kesalahan yang sedikit. 
-o-
29.
Burung dara terbang terbang,
Jauh terbang ke atas awan.
Barangsiapa berkasih sayang,
Akan disayang oleh Tuhan.
Maknanya  yakni orang-orang yang berkasih sayang satu sama lain tentu akan disayang oleh Allah. Dan siapa yang mencintai apa yang di bumi, beliau akan disayang oleh yang di langit. 
-o-
30.
Waktu senja langit memerah,
Burung bangau terbang ke tempat tinggal.
Mari tunaikan salat jama’ah,
Itulah yang disebut dengan sunnah.
Pantun di atas ialah permintaan biar kita menunaikan salat jamaah. Salat jamaah ialah kewajiban bagi muslim yang pria. Orang yang mendengar adzan tetapi tidak menyambut undangan itu, maka beliau dianggap tidak salat.
-o-
Pantun Nasehat Agama Islam 
Agama Islam ialah agama yang membawa rahmat bagi sekalian alam. 
Dengan Islam umat lain hidup secara tenang. Tidak ada pembantaian maupun pengusiran dari umat Islam terhadap umatnya lainnya. 
Siapapun yang hidup di negeri Islam, mereka hidup dengan amat hening. 
31.
Warna merah batu bata,
Semuanya telah diberi tanda. 
Siapa yang cinta  harta,
Tiada kepercayaan di dalam dada.
Maknanya yaitu bahwa akidah akan menciptakan seseorang tidak lagi menyayangi harta. Harta tersebut dipakainya hanya untuk menerima pahala. Caranya ialah dengan disedekahkan. 
-o-
32.
Sungguh halus kain sutra, 
Sayang hanya satu warna. 
Jika ingin berbahagia,
Ikutilah apa kata agama.
Artinya ialah jalan menuju kebahagian mengikuti hukum agama. Semakin dekat dengan agama kian dekat pula dengan kebahagiaan. 
-o-
33.
Jalan ke kampung tidak rata,
Berkelok-kelok dari lemah.
Seorang muslim bagaikan bata,
Dalam dinding sebuah rumah.
Pantun di atas ialah perumpamaan seorang muslim . Artinya seorang muslim memiliki perannya masing-masing dalam bangunan agama Islam.  
-o-
34.
Jalan-jalan ke Malaka,
Demi melihat seorang dara.
Lihat itu anak durhaka,
Hidup di dunia telah sengsara.
Pantun di atas memiliki pesan tidak durhaka terhadap kedua orang tuanya. Anak yang durhaka pastilah hidupnya susah. Baik di dunia maupun di darul baka kelak. Yang terbaik ialah menjadi anak yang berbakti.
-o-
35.
Banyak salak dalam peti,
Salah pondoh manis rasanya. 
Jadilah anak yang berbakti,
Berkasih sayang pada ibunda.
Pantun di atas merupakan pantun yang berisikan usulan supaya anak berbakti pada ibunya. 
-oOo-
36.
Manis sekali anak kembar,
Pagi-pagi beli ketupat. 
Walau dunia terus dikejar,
Tangan menggapai tak dapat-dapat.
37.
Sawah ladang tanahnya subur,
Di tengah-tengah ada kolamnya. 
Lisan itu haruslah jujur, 
Tiada dusta di dalamnya.
38.
Mari tanam bunga  Anyelir,
Untuk kado di hidung bangir. 
Bila rela dengan takdir,
Hidup senang akan terukir.
39.
Terbang tinggi burung tekukur,
Kalau hingga ke tepi sumur. 
Apabila senantiasa bersyukur,
Lahir batin makin Makmur.
40.
Langit biru terbang pesawat,
Dari Jakarta ke Indragiri.
Banyak-banyak bersholawat,
Tanda cinta terhadap nabi.
Pantun Nasehat Pendidikan Budi Pekerti
Budi pekerti disebut sebagai etika. Sikap yang menyatu dengan logika anggapan seseorang. Sehingga ia menanggapi sesuatu dengan akhlaknya. 
41.
Kelelawar di dalam gua,
Buat empat orang sakti. 
Sungguh senang orang tua,
Jika anaknya terpelajar berbakti.
42.
Telah roboh pohon kelapa,
Sebab angin kencang telah melanda. 
Kalau jauh dari agama,
Tentu hati jadi sengsara.
43.
Apa gunanya kain batik,
Kalau jarumnya suka menusuk. 
Apa gunanya muka yang bagus,
Jika hatinya begitu bacin.
44.
Untuk apa buah kemumu,
Kalau ada buah mangga. 
Untuk apa mencari ilmu,
Kalau tidak menerima nirwana.
45.
Apa tanda pisang setandan,
Berderet-deret sungguh panjang. 
Apa tanda orang beriman,
Wajahnya cerah senyum terbayang.
-oOo-
46.
Angin kencang sudah reda,
Anda tenang air di telaga. 
Kalau dogma di dalam dada,
Akhlak mulia terpancar juga. 
47.
Apa tanda tanaman pandan,
Udara tercium penuh keharuman. 
Apa tanda orang Budiman,
Tersenyum begitu menarik.
48.
Sapi renta menawan Pedati,
Berhenti sebentar di kelokan. 
Tanda-tanda anak berbakti,
Ibu bapak selalu didoakan.
49.
Tidak ada orang kebal,
Badan tipis selaku ilalang. 
Alangkah senang hati tawakal,
Rasa cemas selalu hilang.
50.
Sungai Musi banyak ikan,
Jembatan tua mulai rusak. 
Kepada Allah kita serahkan,
Agar tak menjadi sesak. 
Pantun Nasehat dari Orang Tua
Pantun saran dari orang tua yaitu pantun yang terdiri dari saran untuk anak-anak. 
Orang renta berpengalaman sedangkan anak-anak tidak terlatih. Dengan pengalaman itu orang bau tanah mengajarkan kebaikan untuk anak-anaknya.
51.
Sungguh indah Karimata,
Rumah kayu susunannya. 
Siapa akil mempertahankan mata,
Akan selamat dari nafsunya.
52.
Sungguh Merdu Burung Kutilang,
Lebih merdu dari burung podang.
Lidah itu tidak bertulang,
Namun tajam bagaikan pedang.
53.
Kurang makan badan kurus,
Bagaikan pantai yang tergerus. 
Luka di hati bisa terhapus,
Namun bekasnya tak akan pupus.
54.
Surya berdiri cahaya terperinci,
Pergi ke pantai mencari kerang.
Kalau bicara jangan sembarang,
Bisa menyakiti hati orang. 
55.
Pelari cepat si Macan tutul,
Melihat kancil sedang dikurung. 
Beban berat berat dipikul,
Walau harus naik ke gunung.
-oOo-
56.
Kota Cirebon Gunung Jati,
Tempat berjuang para paderi. 
Tiada gunung yang mampu didaki,
Tiada lembah yang tak mampu dituruni. 
57.
Kayu belah berjajar-jajar,
Tersentuh oleh angin berputar. 
Banyak-banyaklah mencar ilmu,
Niscaya kelak menjadi berakal.
58.
Jari bagus diisi cincin, 
Santai-santai badan berbaring. 
Saat melakukan pekerjaan mestilah bersungguh-sungguh,
Rezeki tiba sering-sering. 
59.
Kalau bukan indahnya taman,
Tak akan mata terbayang-bayang.
Kalau bukan alasannya kepercayaan,
Kapan orang bersembahyang.
60.
Masuk arang dalam panci,
Cuci dahulu sampai higienis.
Biar orang bertanam benci,
Biar saya bertanam kasih.
Pantun Nasehat Pendidikan
Berikut ini ialah pantun pendidikan.  Berisikan usulan rekomendasi yang sangat bijaksana. 
Perhatikan baik-baik pesan yang ada pada 10 bait pantun di bawah ini. 
61.
Ke pasar membeli kawat,
Hujan turun begitu lebat. 
Siapa mencar ilmu dengan berpengaruh,
Masa depan hendak jago. 
62.
Manis-elok buah pepaya,
Pepaya dari pulau Jawa.
Ilmu itu laksana cahaya,
Menerangi alam raya. 
63.
Cahaya surya terasa hangat,
Duduk di taman berlama-usang. 
Pergi pagi sarat semangat,
Demi belajar agama. 
64.
Pergi ke kebun memetik lada,
Jangan lupa makan sarapan. 
Semakin banyak ilmu di dada,
Semakin ringan beban kehidupan. 
65.
Apa gunanya buah nangka,
Kalau cuma dapat getahnya. 
Apa gunanya hidup di dunia,
Kalau ilmu tak di dada. 
-oOo-
66.
Terbang tinggi alap-alap,
Dua sayap putih warnanya. 
Tanpa ilmu dunia gelap,
Tak mengetahui hakikat dunia. 
67.
Kota Jogja kota salak,
Di sanalah jodoh bertemu. 
Pelajari budbahasa serta adat,
Sebagai penghias penuntut ilmu. 
68.
Marga satwa dalam hutan,
Kayu ditebang dibuat papan. 
Pendidikan menyerupai jembatan,
Jembatan ke masa depan. 
69. 
Orang berkumpul tuk arisan,
Kayu renta hampir roboh. 
Belajar itu jangan bosan,
Kalau bosan menjadi ndeso. 
70.
Ketupat hari lebaran,
Duduk sila di atas dipan. 
Hidup ini penuh impian,
Tuk menggapai masa depan. 
Pantun Nasehat Agama
71.
Hangat rasanya buah pala,
Musim hujan mulai dirasa.
Ilmu jangan ditinggal di kepala,
Masukan ia di dalam dada. 
72.
Bertemu sobat suka bercanda,
Penuh senyum juga tawa. 
Syukuri apa yang ada,
Agar lezat kian terjaga. 
73.
Kemana-mana cari obat,
Sambil membeli buah salak. 
Pada ayah harus taat,
Sebagai bakti seorang anak. 
74.
Angkasa terlihat biru,
Sarapan pagi dengan kerupuk. 
Banyak harta tiada ilmu,
Bagai dinding yang telah lapuk. 
75.
Besi bau tanah niscaya berkarat,
Akan hilang kekuatannya. 
Jaga perut agar sehat,
Jaga hati semoga bahagia. 
-oOo-
76.
Pohon waru tegak berjajar,
Meliuk dengan belimbing. 
Carilah guru untuk belajar,
Supaya hidupmu terbimbing. 
77.
Burung pipit terbang ke rawa,
Hinggap ke pohon banyak durinya. 
Buka pagi dengan doa,
Supaya terlindung dari-Nya. 
78. 
Ke sawah panen bawang,
Ada pula warna merahnya. 
Betapa bahagia hidup berjuang,
Daripada berleha-leha. 
79.
Bersiul burung tekukur,
Berdekatan dengan sumur. 
Hati ini mesti bersyukur,
Niscaya jiwa akan sejahtera. 
80.
Syair cinta sebuah madah,
Persembahan untuk raja. 
Sarapan sudah, mengopi sudah,
Sekarang berangkat kerja. 
Pantun Nasehat Bersihkan Hati
81.
Membaca syair berirama,
Agar indah di telinga. 
Takdir Allah mari diterima,
Tanda keyakinan di dalam dada. 
82.
Tanam sayur tanam talas,
Hujan turun tanah basah. 
Bekerjalah dengan hati ikhlas,
Jangan suka berkeluh kesah. 
83.
Kota watu kota delapan,
Malam hari terlihat jelas. 
Sukses itu ada di depan, 
Wajib melakukan pekerjaan waktu sekarang. 
84.
Bayi kecil makan bubur,
Tidur sebentar eksklusif terjaga. 
Cita-cita mestilah luhur,
Bahagia dunia, masuk surga. 
85.
Ke mana perginya sang padri?
Ke lembah tanahnya subur. 
Ke mana bahagia di cari?
Di dalam hati yang bersyukur. 
-oOo-
86.
Anak ikan berenang-renang,
Begitu indah berseri-seri. 
Orang bersungguh-sungguh akan menang,
Tekun melakukan pekerjaan sehari penuh. 
87.
Hari senin hari selasa,
Semoga hidup berjaya.
Letih tubuh tidak dirasa,
Semoga keluarga bahagia. 
88.
Dari Lombok ke Sumatera,
Dua pulau telah terengkuh.
Kalau gagal jangan kecewa,
Berhasil jangan arogan. 
89. 
Serigala sedang melolong,
Sambil melihat putihnya awan. 
Bila tangan suka membantu,
Hati orang akan tertawan. 
90.
Kayu Merah kayu jati,
Oleh rayap tadi makan. 
Kaya harta kaya hati,
Harta di tangan didermakan. 
Pulau Irina, Cederawasih,