100 Pantun Orang Bau Tanah Dan Maknanya Terbaik Dan Terbaru

Pantun orang renta umumnya terdiri dari nasehat dan budpekerti istiadat.  Selain pantun orang tua yang diketahui juga pantun anak-anak dan pantun dewasa.
Pantun kanak-kanak adalah pantun teka-teki dan pantun jenaka. Selain itu ada pula pantun sukacita dan dukacita.
Sedangkan pantun dewasa adalah pantun percintaan, pantun berkasih-kasihan, dan pantun jualan atau pantun nasib diri.
Di bawah ini ialah beberapa contoh pantun orang bau tanah.
berguru. Sehingga mereka bisa memberi usulan terhadap sampaumur ataupun belum dewasa muda.
Berikut ini salah satu anjuran orang bau tanah terhadap anak muda. 
11.
Dari Padang ke Brastagi,
Naik Bukit berhati-hati. 
Batang usia telah tinggi,
Jangan sesali dalam hati.
12.
Dari hulu ke Sungai Lahat,
Mendayung sampan bergembira. 
Selama tubuh masih sehat,
Belajarlah dengan beliau.
13.
Anak cantik suka bergaya,
Tetap elok menjadi dara. 
Masa muda foya-foya,
Di hari bau tanah hidup sengsara.
14.
Hijau segar rerumputan,
Halaman rumah orang kaya. 
Hati mesti penuh iktikad,
Usah termakan rayuan dunia. 
15.
Dari kota hendak pindah,
Begitu hidup kawanan lebah. 
Masa muda untuk ibadah,
Supaya hidup sarat berkah.
-oOo-
16.
Malam sunyi bunyi serangga,
Hujan turun dengan lebat. 
Berbuat baik pada tetangga,
Supaya banyak sahabat sobat.
17.
Perahu berlayar ke Sebatik,
Perut lapar makanlah roti. 
Jaga lisan dengan yang baik,
Supaya tak ada yang sakit hati. 
18.
Beli kudapan manis dari pasar,
Kue bagus satu kotak. 
Bersahabat itu harus sabar,
Agar persahabatan tak retak. 
19.
Sore hari membaca mushaf,
Tanda hamba bersungguh-sungguh ibadat. 
Jadilah engkau pemaaf,
Berbuat baik jadi budpekerti. 
20. 
Siang hari udara hangat,
Pergi ke pasar teman berlima. 
Dendam usang usah diingat,
Memaafkan lebih utama.
Hidup Itu Untuk Beribadah
Orang yang beribadah hidupnya lebih mudah. Mereka hidup dalam ketentraman. 
Jika mereka kayak mereka akan bersyukur. Dan kalau mereka miskin mereka akan bersabar.
Semuanya itu ialah kebaikan. Dengan sabar dan syukur seseorang mampu berbahagia di dunia dan di alam baka.
21.
Syair puisi juga madah,
Ditulis oleh penyair renta. 
Hidup itu untuk ibadah,
Bukan untuk berhuara-hura. 
22.
Naik gunung pandang lembah,
Turun ke tanah amat rendah. 
Jika hidup selalu ibadah,
Hati damai tiada bingung.
23.
Pagi hari hirup udara,
Ekor burung panjang sejengkal. 
Dunia ini sementara,
Sekedar untuk mencari bekal.
24.
Pohon jati berjajar lima,
Tempat main anak rusa. 
Apa gunanya berlama-lama,
Jika hidup menumpuk dosa.
25.
Kolam kecil banyak ikan,
Arwana datang dari Irian. 
Salat harus ditegakkan,
Bila nirwana jadi impian. 
-oOo-
26.
Alam dicipta oleh Yang Esa,
Terbentang luas amat indah. 
Bulan Ramadhan kita puasa,
Alangkah lezat ibadah.
27.
Perahu berlayar seberangi selat,
Hujan turun mulai lebat. 
Bangun malam tegakan shalat,
Kepada Allah kita bermunajat.
28.
Raja adil terhadap rakyat,
Dari Timur pergi ke Barat. 
Jauhi dosa dan maksiat,
Supaya hati tidak berkarat.
29.
Mawar merah tangkai berduri,
Buah mangga buah kueni. 
Kemana bahagia kita cari,
Pada agama yang lurus ini. 
30.
Di di balik kerikil semut bersarang,
Menggali tanah di dasar lembah. 
Sebesar-besar jasa orang,
Tak sebesar jasa ayah. 
Pantun rekomendasi tauhid 
Manusia wajib bertauhid,  mengesakan Allah semata-mata. Yang berikan semua bentuk ibadah hanya terhadap Allah.
Dengan Tauhid  orang mampu masuk surga. Dan bila tidak bertauhid mereka baka di neraka.
-oOo-
31.
Air terpercik pada paras ,
usap-usap  oleh Adinda. 
Supaya Tuhan tidak murka,
Jangan sakiti ayah bunda. 
32.
Karena cinta menciptakan madah,
Persembahan Belahan Jiwa.
Banyak orang beribadah,
Ibadah kepada Tuhan yang Esa. 
33.
Alangkah Elok bunga di taman,
Di bawah cahaya begitu terang. 
Alangkah anggun orang beriman,
Akhlak mulia disukai orang. 
34.
Sungai Musi balasannya berhenti,
Mengalir indah di paras alam.
Alangkah sakit bercerai kasih,
Bagaikan api dalam sekam. 
35.
Bunga mawar bunga melati,
Lebih indah bunga dahlia. 
Cinta itu di dalam hati,
Terurai melalui laku kata. 
-oOo-
36.
Ikan tuna enak di Pindang,
Kirim keluar menggunakan peti.
Jangan begitu engkau menatap,
Kalau memandang dari hati. 
37.
Tebang pohon dengan bendo,
Pohon Tinggi pohon pinang.
Karena akhlak sangat kurang,
Bagaimana jiwamu tenang. 
38. 
Tegal Gubug pasar kain,
Walau cantik murah harganya. 
Sembahlah Allah dengan yakin,
Sembah sujud terhadap-Nya. 
39.
Kalau terang naik ke bukit,
Sakit kaki badan ditandu.
Banyak orang menanggung sakit,
Tak sesakit menanggung rindu. 
40.
Sungguh indah tubuh rusa,
Harga mahal tak terhingga.
Tunaikan sembahyang jadi biasa,
Alamat badan mendekat surga. 
Pantun orang renta dan maknanya
Tidak semua pantun dikenali oleh anak-anak. Oleh alasannya adalah itu kadang-kadang kita juga mesti memperlihatkan maknanya.
Dengan diberi keterangan berupa makna, maka belum dewasa akan mengetahui apa yang disampaikan oleh orang renta. 
-oOo-
41.
Tanaman Melati tanam Jati,
Untuk bekal esok lusa. 
Hamba berjanji di dalam hati,
Hanya menyembah Tuhan yang Esa. 
Maknanya: kita hanya menyembah Tuhan Yang Esa, bukan menyembah selain-Nya. 
-o-
42.
Pergi jauh ke belantara,
Bukittinggi ke Tapanuli. 
Jauh surya panas membara,
Jauh hati siapa peduli. 
Maknanya: bila orang telah tidak menggemari satu sama lain, maka mereka susah menjadi sahabat bersahabat. 
-o-
43.
Hujan turun di rumah pun basah,
Hari ini hari Selasa. 
Bersabar itu memang sulit,
Berlatihnya sepanjang masa. 
Maknanya:  menjadi penyabar itu  membutuhkan  latihan yang usang. 
-o-
44.
Jalan-jalan ke pulau Jawa,
Singgah dulu buka Karimata. 
Lautan dalam diselam jua,
Bila ingin menerima permata.
Maknanya: kita harus bekerja keras untuk mendapatkan keberhasilan. 
-o-
45.
Sungguh enak sate Meranti,
Bara mati tolong kipaskan. 
Mengharapkan burung terbang tinggi, 
punai di tangan dilepaskan
Maknanya:  mengharapkan sesuatu yang besar tetapi tak pasti dengan menyia-nyiakan apa yang telah ada di tangan. 
-o-
46.
Surya  datang berseri-seri,
Menerangi alam dunia. 
Cantik mawar sarat duri,
Tangan erat mampu terluka.
Maknanya: Tidak semua yang terlihat cantik itu berhati baik. Bisa jadi justru dia melukai diri kita.
-o-
47.
Musim masbodoh minumnya hangat,
Hujan turun selalu lebat. 
Kenangan lama selalu teringat,
Budi baik menjadi pengikat.
Maknanya: Jadilah orang yang baik sehingga kita akan selalu diingat oleh orang lain.
-o-
48.
Kayu Jati indah diukir,
Daun meranggas sampai habis. 
Langit mendung banyak petir,
Tapi hujan hanya gerimis.
Maknanya: Jangan jadi orang yang banyak mengatakan tetapi sedikit manfaatnya.
-o-
49.
Berakit-rakit Ke Hulu,
 berenang-renang ketepian.
Bersakit-sakit dulu.
 bersenang-bahagia lalu.
Maknanya: Keberhasilan mampu dicapai dengan jerih payah.
-o-
50.
Makan ketupat berhati-hati,
Jangan tumpah kotori pipi. 
Jika akhirat di dalam hati,
Dunia ini pasti mencukupi.
Maknanya ialah Orang yang memprioritaskan alam baka akan menerima kecukupan dunia maupun hartanya.
Nasehat Tentang Kesehatan
Mungkin pantun di bawah ini mirip dengan pantun ihwal kesehatan. Kesehatan ialah rekomendasi semoga kita mempertahankan dan memelihara kesehatan.
Mari kita simak satu persatu tu pantun anjuran di bawah ini. 
51.
Dingin-acuh taacuh makan ketan,
Duduk santai berduaan. 
Bila ingin sehat tubuh,
Jangan suka banyak asumsi.
52.
Dalam lautan tak terukur,
Lalu lalang perahu bahtera. 
Banyak-banyaklah bersyukur,
Jika sehat tubuh kita.
53.
Mangga Gedong sangat terkemuka,
Terkenal lezat yummy rasanya. 
Kesehatan itu lebih utama,
Daripada setumpuk harta.
54.
Eropa suka rempah-rempah,
Yang ditanam di perbukitan. 
Apa gunanya harta melimpah,
Kalau tubuh sakit-sakitan.
55.
Untuk apa melongo sendiri,
Hidup ini sungguhlah indah.
Sehat badan disyukuri,
Dengan banyak beribadah.
-oOo-
56.
Kalau berlibur pergi ke kota,
Mencicipi aneka masakan.
Akan ditanya kesehatan kita,
Untuk apa dipakai.
57.
Bambu kecil dibentuk tangga,
Untuk naik ke rumah rawa. 
Pagi hari berolahraga,
 sehat jasmani sehat jiwa.
58.
Pohon jati berjajar lima,
Tengahnya rusak hingga berongga. 
Lari pagi bareng sama,
Murah semarak sehat terjaga.
59.
Kaki sakit Tertusuk Duri,
Karena hendak melompat pagar.
Minum susu setiap hari,
Pikiran terperinci badannya segar.
60.
Ayam jantan punya taji,
Kalau tarung tak mau berhenti.
Carilah masakan yang bergizi,
Agar sehat hingga nanti.
Pantun Orang Tua untuk anak sekolah
Sekolah ialah sarana pendidikan. Dalam pantun pendidikan yang pernah kita buat, kita mengenali bahwa dengan bersekolah kita berilmu. 
Oleh sebab itu jangan sampai kita menjadi orang yang tidak terpelajar. Orang-orang yang berakal biasanya mereka bahagia berguru, berguru di rumah, belajar di sekolah, bahkan hati mereka rindu sekolah untuk menuntut ilmu. 
 Terlebih apabila kita memiliki seorang guru yang sarat dengan kasih sayang. Mengajarkan ilmu dan berharap bahwa kita menjadi orang yang jago di era depan.
Kita juga akan memiliki teman dan persahabatan. Semua itu terjadi saat kita mencar ilmu di sekolah.
Berikut ini merupakan pantun rekomendasi untuk anak sekolah. Baik yang duduk di sekolah dasar, SMP, maupun SMA atau Sekolah Menengah kejuruan.
Berikut ini pantun rekomendasi anak sekolah.
-oOo-
61. 
Dari utara ke selatan,
Menebang kayu jadikan papan. 
Sekolah bagai jembatan,
Jalan ke arah ke kala depan.
62.
Angin ribut berputar-putar,
Menerpa sebatang pohon salak.
Di sekolah kita belajar,
Baik ilmu baik adab. 
63.
Bertetangga hidupnya rukun,
Memberi hadiah sebungkus kurma. 
Carilah ilmu dengan rajin,
Sebab itu suruhan agama.
64.
Kain anggun ujung berenda,
Sungguh indah dipandang mata. 
Kalau ilmu di dalam dada,
Tunaikan semampu kita. 
65.
Hujan lebat mulai melanda,
Membasahi segenap kota.
Makin banyak yang akan di dada,
Makin lapang hidup kita. 
-oOo-
66.
Udara acuh taacuh tidur nyenyak,
Rupanya terang alasannya adalah sang surya.
Bila ilmu sudah banyak,
Ilmu akan mempertahankan kita.
67.
Putih-putih warna awan,
Melintasi pohon pinang. 
Hafalkan olehmu Alquran,
Supaya hati merasa damai.
68.
Keliling kota Naik delman,
Pulangnya berbelanja udang. 
Hadis nabi jadi pedoman,
Penunjuk jalan terperinci benderang.
69.
Gatal nyamuk gigitannya,
Terbang jauh ke belantara. 
Bukan untuk mencari dunia,
Ilmu itu untuk agama.
70.
Hadiah kecil untuk Adinda,
Sungguh bahagia bahagia rasanya.
Makin dalam ilmu di dada,
Makin tawadhu di hadapan insan. 
Pantun Orang Tua Bertemakan Bersyukur atas Nikmat
Air putih dan kesehatan ialah lezat dari Allah. Begitu pula hal-hal lainnya yang kita terima didalam hidup ini.
Misalnya keluarga, pendidikan, waktu luang, ilmu wawasan,persahabatan,  harta, bahkan ujian hidup ini merupakan nikmat dari Allah.
Nikmat dapat berupa dicabutnya kesusahan di dalam hidup. Bisa pula dengan diberikannya akomodasi dalam hidup ini. 
Barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan menyertakan nikmatnya tadi. Ini merupakan kepastian. 
Misalnya kita mensyukuri harta yang kita terima. Maka Allah akan menyertakan keberkahan pada harta tersebut.
Atau kita mensyukuri nikmatnya keluarga. Maka Allah akan menyertakan kenyamanan dan kesenangan di dalam keluarga kita.
Oleh karena itu jauhilah sifat mengeluh dan kufur kepada nikmat Allah.
Berikut ini pantun anjuran wacana bersyukur kepada Allah.
79.
Bila hendak pergi bersafar,
Hati Ini mesti lah sabar. 
Perbanyaklah beristighfar,
Supaya mendapat jalan keluar.
80.
Sungai beriak pastinya dangkal,
Walau dangkal banyak ikannya. 
Dunia ini hanyalah bakal,
Supaya menerima derajat mulia.

Pantun saran orang bau tanah tegakan sholat
Umat Islam wajib menegakkan sholat. Baik yang fardhu maupun yang sunnah. 
Di dalam salat ada sumbangan dari Allah. Orang-orang Yang menegakkan salat mendapatkan karunia yang sungguh besar.
Mereka akan diberi adab yang baik dan jauh dari budbahasa yang buruk. Hati mereka begitu khusus dan damai dalam menghadapi kehidupan.
Semua dilema dihadapi dengan kepala dingin. Mereka tidak khawatir, galau, bingung, kepada apa yang menimpa mereka.
Di dalam ekspresi terdapat kelezatan. Sehingga orang yang melakukan salat senantiasa ingin berlama-lama di dalam shalatnya.
Kita harus menghadirkan hati saat menunaikannya. Sebab ketika salat bergotong-royong kita sedang Mi’raj kepada Tuhan.
Di bawah ini yaitu kumpulan pantun usulan supaya kita menegakkan salat.
Pantun orang tua biasanya berisikan nasehat dan adat istiadat  100 Pantun Orang Tua dan Maknanya Terbaik dan Terbaru

81.
Asam kandis asam Gelugur,
Kedua asam riang-riang.
Menangis mayit di dalam kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.
82.
Sepohon kayu daunnya rimbun,
Lebat buahnya serta dahannya.
Walaupun hidup seribu tahun,
tak sembahyang apa gunanya.
83.
Sawah Kampung tanahnya subur,
Bibit benih ditaburkan. 
Susah senang selalu bersyukur,
Fardhu sunnah  dilakukan.
84.
Selembar kain dalam peti,
Kain cantik disayang sayang.
Bila ingin terhibur hati,
Banyak bersabar dan sembahyang.
85.
Bagaimana turun ke rawa?
Lepaskan dahulu semua sepatu. 
Bagaimana hati senang?
Tunaikan sholat tepat waktu.
-oOo-
86.
Ilmu itu diamalkan,
Bukan cuma dibicarakan. 
Salat senantiasa ditinggalkan,
Akan melimpahkan keberkahan.
87.
Perahu besar di Malaka,
Baru datang di senjakala. 
Sholat itu tiang agama,
Mengerjakannya dapat pahala.
88.
Jalan kecil sudah beraspal,
Sayang orang ugal-ugalan.
Di alam baka pasti menyesal,
Teringat salat ditinggalkan.
89.
Burung pipit di atas dahan,
Kesana kemari mencari makan. 
Menjerit-jerit tak tertahan,
Salat yang 5 dilalaikan.
90.
Sampah sarat di gorong-gorong,
Tersangkut pada akar kelapa. 
Apa gunanya hidup angkuh,
Kalau di akhirat jadi sengsara.
Pantun Orang Tua supaya anak belajar al Alquran
Al-quran merupakan mukjizat yang sangat besar. Orang Arab yang hanya penggembala unta dan kambing bisa menjadi mahir lantaran menunaikan Quran.
Orang Quraisy yang tidak dikenal oleh dunia, dengan Alquran mereka bahkan menguasai dunia.
Orang-orang yang kesasar dan tak tahu jalan, dengan Alquran mereka memperoleh hakikat kehidupan.
Isi alquran tak bisa diubah-ubah. Dari dulu hingga kini tetap sama. Namun al Quran telah banyak mengganti insan. 
Ada yang dahulunya preman kemudian sadar. Ada pula yang andal maksiat kesannya bertaubat. 
Dengan memahami Quran maka hidup kita akan lebih ke jalan yang benar. Oleh sebab itu ketahui, hafalkan, dan  amalkan isi  Alquran. 
-oOo-
 91.
Pagi hari makan roti,
Sambil minum air suji. 
Alangkah teduh  rasa hati,
Mendengarkan Ibu sedang mengaji.
92.
Bercahaya batu permata,
Batu kecil menjadi harta. 
Quran itu bagaikan Pelita,
Cahaya jelas di malam gulita.
93.
Hidup ini Mari berkarya,
Orang renta akan bangga.
Alquran ini kitab mulia,
Petunjuk jalan menuju  nirwana.
94.
Adik cantik menerima piala,
Di dalam kelas dia juara. 
Membaca Quran berpahala,
Mengamalkannya selalu.
95.
Ke Sumatera naik kapal,
Lewati laut besar ombaknya. 
Sehabis subuh kita menghafal,
Agar Quran di dalam dada.
-oOo-
96.
Kepada Ibu meminta saran,
Obat apa yang disantap. 
Mari semua pelajari Quran, 
Jangan lupa diamalkan.
97.
Kue bolu ditumpahkan, 
Adik kecil menatap heran. 
Moga-moga dimudahkan,
Cita-cita hafal Alquran.
98.
Dari Irian bawa Cendrawasih,
Cendrawasih makan pepaya.
Cukup sekian terima kasih,
Pantun rekomendasi dari aku.
99.
Baju gres baju batik,
Baru dibeli dari pasar. 
Pantun saya di dalam elok,
Maklum aku baru berguru.
100.
Kalau ada sumur diladang,
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh kita berpantun lagi. 
-oOo-