Majas dalam puisi. Salah satu komponen estetik dalam puisi adalah kata. Dalam bagian kata terdapat bahasa kiasan atau figurative language.
Adanya bahasa kiasan ini menjadikan sajak menjadi menawan perhatian, menimbulkan kesejukan, hidup, dan khususnya menimbulkan kejelasan gambaran angan.
Bahasa kiasan atau majas ini menghiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain agar gambaran menjadi terang, lebih menawan, dan hidup.
Majas ada beragam, namun walaupun beragam, memiliki satu hal yang umum, adalah bahasa-bahasa kiasan tersebut mempertandingkan sesuatu dengan cara menghubungkannya dengan sesuatu lainnya (Altenbernd, 1970:15).
Jenis-jenis majas atau bahasa kiasan tersebut yakni:
- Perbandingan atau simile
- Metafora
- Perumpamaan epos
- Personifikasi
- Metonymy
- Sinekdoke
- Alegori