Hal ini bertujuan semoga antara gurindam dan syair bisa dibedakan secara terperinci atau konkret.
Menulis gurindam telah menjadi bahan bahasa Indonesia terutama di Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Jika pada mata pelajaran kurikulum sebelumnya, gurindam cuma diberitahukan, pada kurikulum 2013, gurindam sungguh-sungguh diajarkan bareng dengan syair dan pantun.
Akan tetapi pola-teladan gurindam yang ada di dalam buku pelajaran bahasa Indonesia masih sangat terbatas. Begitu juga dengan contoh-pola gurindam yang ada di internet. Media internet lebih banyak menawarkan pantun dan syair, sementara acuan gurindam juga masih mampu dikatakan jarang.
Maka dari itu, pantunmun.blogspot.com berusahan menyuguhkan teladan-acuan gurindam yang cocok dengan kaidah dan ciri-ciri gurindam.Namun demikian, kalau dalam menawarkan teladan gurindam dalam blog ini masih ada kelemahan mohon jangan dirundung, melainkan diingatkan. Bisa lewat komentar atau melalui email yang sudah tersedia di kontak.
Berikut ini adalah acuan gurindam yang lucu alasannya adalah berisi humor.
Anak kecil masih junior
Setelah besar jadi pujaan
Membaca buku menggali ilmu
Untuk kehidupan yang lebih bermutu
Tak mungkin jauh takdir dijemput
Asal jangan terburu temu ajal
Manusia cuma bisa berkembang menjadi
Menjadi sifat manusia lainya
Wajah dan Muka boleh pas-pasan
Tapi hati perilkau jangan
Demikian pola gurindam yang bisa dipakai selaku teladan dan bukti bahwa, untuk membuat karya gurindam yang lebih mempesona.