PERKEMBANGAN TRIMESTER DUA
Ditandai dengan percepatan perkembangan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ badan. Namun waspadai pertambahan berat badan yang berlebih.
Agar proses tumbuh kembang janin tak terusik hindari penyakit kronis sebelum kehamilan maupun penyakit infeksi yang mungkin terjadi ketika kehamilan. Seperti asma, jantung, TBC, ginjal dan diabetes serta jerawat TORCH-KM (Toksoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes, Klamidia, Mikoplasma).
Gangguan penyakit-penyakit tersebut potensial mengakibatkan ketidaksempurnaan pada berkembang kembang tulang belulang janin, klep paru-paru, lever, ataupun gangguan pertumbuhan otak dan ginjal. Bahkan, demam yang merupakan tanda-tanda jerawat/penyakit, seringan apa pun, bisa menjadikan gangguan pada air ketuban maupun fungsi lain balasan ada gangguan metabolisme tubuh janin.
MINGGU KE-13
Panjang janin (dari puncak kepala hingga sakrum/bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm. Berat kira-kira 20 gram. Rahim mampu teraba kira-kira 10 cm di bawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang ketika ini kira-kira separuh panjang janin mengalami perlambatan dibanding bagian tubuh lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus, sampai di tamat kehamilan akan tampak proporsional, yakni kira-kira tinggalsepertiga panjang tubuhnya.
Kedua cikal bakal matanya makin hari makin bergeser ke bagian depan wajah meski masih terpisah jauh satu sama lain. Sementara pendengaran bagian luar terus berkembang dan mirip indera pendengaran normal. Kulit janin yang masih sungguh tipis menciptakan pembuluh darah terlihat terang di bawah kulitnya. Seluruh badan janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Kerangka/tulang belulangnya sudah terbentuk di ahad-minggu sebelumnya dan di minggu-minggu berikutnya akan berosifikasi/menahan kalsium dengan sungguh cepat, hingga tulangnya jadi lebih keras.
MINGGU KE-14
Panjang mencapai kisaran 80-an mm atau 8 cm,berat sekitar 25 gram. Telinga janin menempati posisi wajar di segi kiri dan kanan kepala,mata mengarah ke posisi sebetulnya. Leher terus memanjang sementara dagu tak lagi menyatu ke dada. Alat-alat kelamin bagian luar juga berkembang lebih nyata, hingga lebih mudah membedakan jenis kelaminnya.
MINGGU KE-15
Panjang janin sekitar 10-11 cm,berat kira-kira 80 gram. Kehamilan makin terlihat,direkomendasikan untuk tidak menggunakan jeans.Diperkenankan memakai lotion untuk strie namun dianjurkan tak memakai krim jenis steroid semisal hidrokortison yang dikhawatirkan bakal terserap ke dalam tata cara peredaran darah ibu dan mampu mengacaukan kerja hormonal.
MINGGU KE-16
Kini panjangnya mencapai taksiran 12 cm,berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dicicipi ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya terasa selaku kedutan. Rambut halus di atas bibir atas dan alis mata juga terlihat melengkapi lanugo yang memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya dilengkapi dengan sebentuk kuku.
Tungkai kaki yang di permulaan pembentukannya timbul belakangan, kini lebih panjang daripada lengan. Pada usia ini janin memproduksi alfafetoprotein, ialah protein yang hanya ditemui pada darah ibu hamil. Bila kadar protein ini berlebih mampu ialah menandakan ada dilema serius pada janin, seperti spina bifida. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah bersignifikasi dengan Sindrom Down. Jumlah alfafetoprotein ini sendiri mampu diukur dengan investigasi air ketuban/amniosentesis dengan menyuntikkan jarum khusus lewat dinding perut ibu.
MINGGU KE-17
Panjang badan janin meningkat lebih pesat dibandingkan dengan lebarnya, menjadi 13 cm,berat sekitar 120 gram, sampai bentuk rahim tampakoval dan bukan membulat. Akibatnya, rahim terdorong
dari rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai tempat hati, sampai kerap terasa menusuk ulu hati.
Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama jikalau ada gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum. Oleh karena itu amat direkomendasikan menjaga sikap tubuh dan tak melaksanakan gerakan-gerakan mendadak atau yang menyebabkan peregangan.
Lemak yang juga sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang semula sedemikian tipis pada minggu ini dan ahad-ahad berikutnya. Lemak ini berperan penting untuk mempertahankan kestabilan suhu dan metabolisme badan.
Pada beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dinikmati di minggu ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa dinikmati setiap ketika seharian. Sedangkan bila kehamilan tersebut ialah kehamilan pertama, gerakan yang sama umumnya gres mulai mampu dirasakan pada minggu ke-20.
MINGGU KE-18
Taksiran panjang janin ialah 14 cm, berat sekitar 150 gram. Rahim mampu diraba sempurna di bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke depan akan mengganti keseimbangan tubuh ibu.
Peningkatan mobilitas persendian ikut menghipnotis perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan unek-unek punggung. Keluhan ini kian bertambah jikalau kenaikan berat tubuh tak terkendali. Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari bangkit terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.
Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira, murung, lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.
MINGGU KE-19
Panjang janin diperkirakan 13-15 cm,taksiran berat 200 gram. Sistem saraf janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin tepat perkembangannya, adalah dengan dibuat cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.
Jika lubang yang ada tersumbat atau anutan cairan tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan besar terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang terakumulasi umumnya sekitar 500-1500 ml, namun mampu mencapai 5 liter, Penumpukan ini jelas mempunyai dampak fatal mengenang betapa banyak jumlah jaringan otak janin yang tertekan oleh cairan tadi.
MINGGU KE-20
Panjang janin meraih kisaran 14-16 cm berat sekitar 260 gram. Kulit yang menutupi tubuh janin mulai mampu dibedakan menjadi dua lapisan, adalah lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-teladan tertentu pada ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
Seiring perkembangannya yang pesat, keperluan darah janin pun meningkat tajam. Agar anemia tak mengancam kehamilan, ibu mesti mencukupi kebutuhannya akan asupan zat besi, baik lewat konsumsi masakan bergizi sebanding maupun suplemen yang dianjurkan dokter.
MINGGU KE-21
Beratnya sekitar 350 gram,panjang kira-kira 18 cm. Pada ahad ini, berbagai metode organ badan mengalami pematangan fungsi dan kemajuan. Dengan perut yang semakin membuncit dan keseimbangan badan yang terganggu, bukan saatnya lagi melaksanakan olahraga kontak seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba lari.
MINGGU KE-22
Berat mencapai taksiran 400-500 gram,panjang sekitar 19 cm.Ibu makin mampu mengikuti keadaan dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga sudah pupus. Keluhan mual-muntah telah berlalu dan sekarang nafsu makannya justru sedang menggebu Mesti berhati-hati semoga tak terjadi pertambahan berat badan yang berlebih.
Ciri khas usia kehamilan ini yakni substansi putih seperti pasta epilog kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak dikala berada di jalan lahir.
Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka. Jantung janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami “penyesuaian” sedemikian rupa dan mulai melakukan fungsinya memompa darah selaku persiapannya kelak saat lahir ke dunia.
MINGGU KE-23
Tubuh janin tak lagi terlihat kelewat ringkih alasannya adalah bertambah bahenol dengan berat hampir meraih 550 gram, panjang sekitar 20 cm. Kulitnya masih tampak keriput alasannya kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak dikala beliau dilahirkan kelak. Wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat seperti dengan penampilannya ketika dilahirkan nanti. Rambut lanugo yang menutup sekujur tubuhnya,kadang berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.
MINGGU KE-24
Janin kian terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai 600 gram,panjang sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya makin sempurna dilengkapi bulu mata.
Pendengarannya berfungsi sarat . Terbukti, janin mulai bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut kalau mendengar irama musik yang disukainya. Begitu juga ia akan menawarkan respon khas saat mendengar suara-suara bising atau teriakan yang tak disukainya.
MINGGU KE-25
Berat bayi sekarang mencapai sekitar 700 gram, panjang dari puncak kepala sampai bokong kira-kira 22 cm.Jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada indikasi medis, lazimnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk menyaksikan apakah pertumbuhan bayi terganggu atau tidak. Di antaranya hipertensi ataupun preeklampsia yang membuat pembuluh darah menguncup, sampai suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra Uterin Growth Retardation atau kemajuan janin terhambat). Begitu juga jikalau semula tidak ada, tiba-tiba timbul gangguan asma selama kehamilan.
Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan. Dengan sejumlah syarat ketat yang mengikuti.
MINGGU KE-26
Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir meraih 850 gram,panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah terang-terperinci terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung mesti dicermati alasannya adalah bukan tak mungkin ialah tanda-tanda ada unek-unek serius.
Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan lebih sering dicicipi si ibu.Keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bab bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi semakin besar yang akan memberi tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum yang menjadikan ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
MINGGU KE-27
Bayi sekarang beratnya melampaui 1000 gram, panjang totalnya meraih 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di ahad ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bab belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi mendapatkan cahaya dan info perihal pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak menimbulkan katarak kongenital/bawaan ketika bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut atau keputihan. Walaupun dipicu oleh aspek genetik, katarak bawaan ini ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terjangkit rubella pada usia kehamilan di ahad-minggu selesai trimester dua.
MINGGU KE-28
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar.Gerakan janin makin berpengaruh dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun semakin mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski meraih berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan.
Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya telah hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Suddart, dkk, 2002. Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta : EGC
Daldiyono, dkk, 1990. Gastrointestinologi Hepatologi. Jakarta : CV. Agung Seto
Suriadi, Skp, MSN. Asuhan Keperawatan pada Anak. 2006. Jakarta : CV Agung Seto
http://nacel.wordpress.com