Pendidikan pondok pesantren tradisonal adalah jenis pesantren yang mempertahankan kemurnian identitas aslinya selaku kawasan mendalami ilmu-ilmu agama (tafaqquh fiddin) lewat kitab-kitab klasik (kitab kuning) yang ditulis oleh para ulama’ masa pertengahan.
Dalam perspektif pendidikan Islam Indonesia, pendidikan pondok pesantren tradisional ialah bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional yang menawarkan pencerahan bagi akseptor bimbing secara integral, baik kognitif (knowlagde), afektif (attucude) maupun psikomotorik (skill)
visi dan misi pendidikan pondok pesantren tradisional dalam persepktif pendidikan Islam Indonesia adalah : Pertama, menekankan pada prinsip asasul khomsah atau panca jiwa, ialah keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukuwah Islamiyah dan kebebasan. Kedua, teladan korelasi kiai dengan santri tidak sekedar bersifat fisikal, namun juga bersifat batiniyah.Ketiga, pendidikan pondok pesantren selain diarahkan pada transmisi ilmu ilmu keIslaman, pemeliharaan tradisi Islam dan reproduksi ulama’, juga dimaksudkan menjadi alternatif bagi People centered development, Value oriented development, Institution development dan Self reliance and sustainability.
Kurikulum pendidikan pondok pesantren tradisonal saat ini tidak sekedar fokus pada kita kitab klasik (baca : ilmu agama), tetapi juga memasukkan bertambah banyak mata pelajaran dan keterampilan biasa , saat ini di pendidikan pondok pesantren dikhotomi ilmu mulai tidak terkenal.
Dari sisi managemen kelembagaan, di forum pendidikan pondok pesantren tradisional ketika ini sudah terjadi perubahan fundamental, adalah dari kepeminpinan yang sentralistik, hirarkis dan cenderung singgle fighter bermetamorfosis model managemen kolektif mirip model yayasan.
Peran lembaga pendidikan pondok pesantren tradisional sungguh penting dalam menjawab krisis kerohanian insan modern, atau paling tidak sebagai balance terhadap kecenderungan teladan hidup hedonistik dan ketidak jujuran, maka keberadaannya perlu mendapat bantuan yang lebih serius dari semua pihak.
Kesuksesan insan lebih banyak diputuskan oleh aspek EQ dan SQ, sedangkan SQ merupakan faktor utama yang menjadi focus dari pendidikan pondok pesantren tradisional, maka dianjurkan terhadap semua pihak untuk terus menyebarkan pendidikan hati demi mendapatkan kesuksesan hidup yang hakiki.
Aktifitas pendidikan pondok pesantren tradisional semenjak awal kelahirannya bisa berkembang konkret di penduduk bahkan memiliki donasi vital tidak saja dalam dimensi theologis tetapi juga sosial sebagai lokomotif utama dalam pencerahan penduduk , maka pastinya dia merupakan hazanah dan kekayaan nasional yang pantas dilestarikan di bumi nusantara tercinta ini.