Pemahaman, Fungsi, Dan Teori – Teori Pers

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu wawasan ihwal PERS, beberapa poin utama yang mau kami bahas yakni Pengertian PERS, Teori – Teori PERS, dan Fungsi PERS. Semoga ilmunya mampu berfaedah ya J
A. PENGERTIAN PERS
Secara etimologis, kata Pers (Belanda) atau Press (Inggris), atau Presse (Prancis) seluruhnya berasal dari bahasa latin, Perssare dari kata Premere yang mempunyai arti “Tekan” atau “Cetak”. Secara terminologis, Pers yaitu media massa cetak atau media cetak.
Sebelum mendalami lebih lanjut pemahaman pers secara biasa , ada baiknya sahabat sekalian menyimak pendapat para andal berikut ini :
1. UU No. 40 tahun 1999 ihwal Pers
Menurut undang-undang “Pers adalah lembaga sosial dan wahan komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalisktik yang mencakup mencari, memperoleh, mempunyai, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk goresan pena, bunyi, gambar, bunyi dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan memakai media cetak, media elektro, dan segala macam akses yang tersedia.
2. R Eep Saefulloh Fatah
Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth estate of democracy) dan memiliki peranan yang penting dalam membangaun iman, dapat dipercaya, bahkan legitimasi pemerintah.
3. Oemar Seno Adji
  • Pers dalam arti sempit, yakni penyiaran-penyiaran fikiran, gagasan, atau isu-berita dengan kata tertulis.
  • Pers dalam arti luas, ialah memasukkan di dalamnya semua media mass communication yang memancarkan anggapan dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan verbal.

4. Kamus Umum Bahasa Indonesia
Pers bermakna :
  • Alat cetak untuk mencatak buku atau surat kabar
  • Alat untuk menjepit atau memadatkan
  • Surat kabar dan majalah yang berisi informasi
  • Orang yang melakukan pekerjaan dibidang persurat kabaran

5. Kustadi Suhandang
Pers ialah seni atau keterampilan mebcari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyuguhkan, berita tentang kejadian yang terjadi sehari-hari secara indah, dalm rangka memenuhi segala keperluan hati nurani khalayak.
6. Wilbur Schramm
Dalam bukunya Four Theories of the pers, ia mengemukakan 4 teori terbesar pers adalah the authotarian, the libertarian, the social responsibility dan the soviet communist theory. Keempat teori tersebut mengacu pada satu pengertian pers sebagai pengamat, guru, dan lembaga yang menyampaikan pandangannya tentang banyak hal yang mengemuka ditengah-tengah penduduk .
7. McLuhan
Pers selaku the extended man, yakni yang menghubungkan satu kawasan dengan daerah lain dan insiden satu dengan insiden lain pada moment yang berbarengan
8. Raden Mas Djokomono
Pers ialah yang membentuk usulan lazim melalui goresan pena dalam surat kabar. Pendapatnya ini yang bisa memperabukan semangat para pejuang dalam memperjuangkan hak-hak bangsa indonsesia periode penjajahan Belanda.
9. Gamle dan Gamle
Pers adalah bab komunikasi antara manuasia (human communication), yang mempunyai arti, media ialah akses atau sarana dalam memperluas dan memperjauh jangkauan proses penyampaian pesan antar insan.
Dari beberapa pertimbangan mahir dan undang-undang mampu disimpulkan bahwa Pers yakni Media atau Sarana atau forum untuk melakukan aktivitas jurnalistik yang membentuk usulan umum dalam bentuk apapun sehingga dapat menolong memperluas jangkauan proses penyampaian isu dan komunikasi serta mempunyai peranan yang penting dalam membangaun iman, dapat dipercaya, bahkan legitimasi pemerintah.
PENGERTIAN, FUNGSI, TEORI PERS
B. TEORI – TEORI PERS (The Four Theories of Press)
Wilbur Scrhamm, Fred S. Siebert, dan Theodore Peterson dalam buku mereka yang berjudul Four Theories of the Press menyatakan bahwa pers di dunia sekarang mampu dikategorikan menjadi empat, berikut teori-teorinya :
1. Teori Pers Otoritarian
Teori ini muncul di iklim otoritarian, kiamat Renaisans pada kurun 16 dan 17, setelah ditemukannya mesin cetak. Pers yang mendukung dan menjadi kepanjangan tangan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa dan melayani negara. Teori ini muncul sesudah mesin cetak modern ditemukan dan menjadi dasar kemajuan pers komunis soviet. Teori ini menilai bahwa raja atau penguasa yaitu pemilik kebenaran alasannya adalah mereka memiliki korelasi yang sungguh dekat dengan Tuhan. Kebenaran bukan berasal dari masyarakat, melainkan dari orang-orang bijak yang membimbing dan mengarahkan pengikutnya. Oleh sebab itu, setiap orang yang menentang atau pun mewaspadai ideologi dari penguasa dapat dikenai eksekusi. Cara-cara yang dapat dikerjakan untuk mengendalikan pers ada tiga, adalah menyensor bahan yang mau dicetak atau disiarkan, menyuap editor supaya mau mengikuti kemauan pemerintah, dan mengancam pers dengan eksekusi penjara.
Plato yang ialah salah satu dari pencetus teori otoritarian berasumsi bahwa negara akan maju apabila dipimpin dan dipegang oleh orang-orang bijak seperti hakim. Saat terjadi perpecahan yang rentan terjadi, mampu diminimalkan oleh orang tersebut. Pers di zaman ini pun menjadi sangat pasif. Mereka hanya digunakan selaku alat untuk menyampaikan gosip tentang kebijakan pemerintah untuk mendukung posisi kepemimpinannya sendiri. Sehingga pers kehilangan fungsinya selaku pengawas pemerintahan dan cuma mengabdi pada kepentingan penguasa. Dan yang boleh mempunyai pers hanyalah kalangan atau orang tertentu yang menerima ijin khusus dari penguasa itu sendiri.
2. Teori Pers Libertarian
Teori ini disebut juga teori kebebasan pers, di mana pers menuntut keleluasaan yang sepenuhnya. Teori ini mengungkapkan bahwa insan telah mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang bagus dan yang buruk. Kebenaran bukan lagi milik penguasa, melainkan ialah hak asasi insan untuk mencarinya. Oleh sebab itu, di sini pers berfungsi sebagai kawan untuk mencari kebenaran dengan cara memberikan bukti dan argumen untuk landasan dalam mengawasi pemerintahan dan menentukan sikap. Sehingga pers sendiri memiliki tujuan untuk menemukan kebenaran, memberi informasi, menafsirkan, dan menghibur masyarakat.
Munculnya teori ini pun didasari oleh perkiraan-perkiraan dasar filosofis sebagai berikut :
2a. Hakikat insan
Manusia memiliki aliran yang rasional dan memiliki tujuan sendiri, serta bisa membuat keputusan. Kemampuannya dipakai untuk berpikir dan mengenang, sedangkan pengalamannya dipakai untuk membuat keputusan.
2b. Hakikat penduduk
Masyarakat mempunyai tujuan untuk membuat kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Sedangkan fungsinya yaitu untuk meningkatkan kepentingan anggota dan menciptakan pertolongan supaya masyarakat tidak mengambil alih peran utama dan menjadi tujuan itu sendiri.
2c. Hakikat negara
Negara menawarkan lingkungan bagi penduduk dan individu semoga mereka dapat memakai kemampuannya untuk mencapai tujuan.
2d. Hakikat wawasan dan kebenaran
Manusia diberi kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah untuk memperoleh kebenaran. Sedangkan, kebenaran itu sendiri adalah sesuatu yang dapat ditemukan dan diperlihatkan kepada insan lain untuk diperdebatkan dan lewat musyawarah akan dapat menyelesaikan perdebatan dan akhirnya dapat diterima oleh nalar.
Ada tiga hal yang menyebabkan pers sungguh menentang adanya proses penyensoran, yaitu sensor melanggar hak alamiah manusia untuk berekspresi dengan bebas, sensor bisa menguntungkan salah satu pihak dengan mengorbankan kepentingan masyarakat dan sensor menghalangi penduduk untuk mencari kebenaran.
3. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial
Teori ini timbul pada kurun ke-20 di Amerika Serikat. Asumsi yang mendasari teori ini ialah bahwa kebebasan itu juga mengandung tanggung jawab yang sepadan, di mana pers memiliki tanggung jawab untuk memberitahukan, mendidik, dan memajukan masyarakat. Dan di sini, media berperan dalam mengindikasikan suatu cerminan tentang keragaman dalam masyarakat dan juga selaku susukan untuk menyaksikan dari banyak sekali sudut pandang. Sehingga, opini penduduk , etika, dan reaksi konsumen lah yang menjadi kontrol atas kinerja pers. Selain itu, tak jarang terjadi hadirnya konflik yang mampu menjinjing penduduk ke lembaga diskusi untuk menyelesaikan sebuah persoalan.
Di Amerika Serikat, amandemen pertama dalam konstitusi AS tahun 1774 telah melarang pemerintah atau negara untuk menciptakan hukum yang menghalangi atau menghalangi kebebasan pers. Dan komisi keleluasaan pers yang dimiliki oleh AS telah memberikan daftar materi yang mesti diamati sebagai kewajiban pers kepada penduduk , yakni adanya berita yang bersifat informatif, mengandung kebenaran, keakuratan, objektifitas, dan mempunyai komposisi yang sepadan atau proporsional.
Ada enam peran pokok yang harus dilakukan oleh pers dalam ini, yaitu :
  1. Melayani metode politik dengan menyediakan gosip, diskusi, dan perdebatan dalam penduduk .
  2. Memberi penerangan agar masyarakat mampu mengambil perilaku atas fenomena yang terjadi di sekelilingnya.
  3. Menjaga hak individual dengan cara memantau jalannya pemerintahan.
  4. Melayani sistem ekonomi melalui penayangan iklan untuk mempertemukan penjual dengan pembeli secara tidak pribadi.
  5. Hiburan
  6. Mengupayakan ongkos sendiri biar tidak tergantung terhadap orang atau kelompok tertentu.
  Efek Nyata Dan Negatif Posisi Indonesia Di Tempat Tropis

4. Teori Pers Soviet Komunis
Teori ini muncul ketika Uni Soviet masih berdiri, diikuti dengan tradisi Marxis. Teori ini menilai bahwa dalam sebuah penduduk , orang-orang seharusnya tidak berlawanan persepsi, musyawarah tanda kelemahan, dan hanya ada satu persepsi yang benar yang dapat dipertemukan dan dipertahankan, disebarkan, dan digalakkan.
Sesungguhnya kekuasaan bersifat sosial dan berada pada pribadi tiap orang, tersembunyi di forum sosial, dan dipancarkan dalam tindakan masyarakat. Namun, pers sendiri cuma dipakai selaku alat propaganda dan agitasi yang selalu terkait dengan kekuasaan dan pengaruh partai. Sehingga tidak dimungkinkan adanya kepemilikan pers yang bersifat privat.
Selain empat teori pers yang diungkapkan oleh Fred. S. Siebert, Theodore B. Peterson, dan Wilbur Schram dalam karangannya yang berjudul “Four Theories of The Press”, yang terbit pada tahun 1965, ada pula Willian A.Hachten yang mengungkapkan adanya lima tata cara pers yang berlaku di dunia. Hal ini diungkapkannya dalam bukunya yang berjudul “The World News Prism”, yang terbit pada tahun 1981. Lima tata cara pers tersebut yaitu selaku berikut :
1. Otoritarian
2. Komunis
3. Revolusioner
4. Konsep Barat (ialah adonan dari sistem libetarian dan tanggung jawab sosial)
5. Pembangunan (merupakan adonan dari sistem otoritarian, komunis, dan tanggung jawab sosial)
C. FUNGSI PERS
Menurut Mochtar Lubis, pers yang ada di negara berkembang mempunyai lima fungsi pers, yakni :
  • Fungsi pemersatu
  • Fungsi mendidik
  • Fungsi public wact dog atau kepentingan biasa
  • Fungsi penghapus mitos dan mistik
  • Fungsi sebagai forum berbicara persoalan politik

Fungsi pers secara umum mampu dibagi dalam beberapa bidang yakni :
1. Fungsi kontrol
yakni lewat karya-karya tercetaknya dengan segala isi, baik eksklusif atau pun tidak pribadi dengan sifat keterbukaannya dan menolong masyarakat mengembangkan budayanya.

2. Fungsi penghubung
Melalui pers akan berkembang saling pemahaman atau dapat pula dipakai oleh forum-forum kemasyarakatan untuk menumbuhkan kontak antar manusia semoga tercipta saling pengertian dan saling tukar persepsi bagi perkembangan dan kemajuan hidup insan.

3. Fungsi pendidikan
Melalui rubrik-rubrik dan kolom-kolom tertentu seperti tajuk rencana,pikiran pembaca, pojok dan lain-lain, merupakan suatu ruang untuk menunjukkan pandangan atau asumsi terhadap khalayak pembaca.

4. Fungsi pembentuk pertimbangan umum
Pers berusaha melaksanakan tutorial dan pengawasan terhadap penduduk wacana tingkah laku yang benar atau tingkah laris yang tidak diinginkan oleh khalayak.

5. Fungsi Ekonomi
Pers mampu memanfaatkan kondisi disekitarnya sebagi nilai jual sehingga pers sebagai forum sosial mampu memperoleh laba optimal dari hasil produksinya untuk kelangsungan hidup lembaga pers itu sendiri.

6. Media Informasi
Pers memberi dan menyediakan gosip tentang pristiwa yang terjadi pada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena butuh isu.

Nah itulah artikel kali ini perihal PERS, supaya ilmunya mampu berguna. Jika masih ada yang belum dimengerti silahkan teman tanyakan melalui kotak komentar di bawah ini, kami akan berupaya menanggapi degan cepat dan tepat. Terimakasih sudah berkunjung di softilmu, jangan lupa like dan komentarnya ya J