Pengertian Dan Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran

Pengertian Dan Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran Penawaran yaitu jumlah barang dan jasa yang disediakan oleh produsen pada aneka macam tingkat harga dan aspek-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus) atau Penawaran diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang disediakan oleh produsen pada banyak sekali tingkat harga tertentu.
ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan selaku ukuran kepekaan jumlah penawaran sebuah barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase pergeseran jumlah penawaran yang terjadi akhir persentase pergeseran harga. Sebagai contoh, jikalau harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya yakni 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).
Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berlawanan dengan jumlah barang yang diproduksi, alasannya adalah suatu perusahaan lazimnya tidak pribadi memberikan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang). Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang disediakan dianggap sama dengan jumlah barang yang diproduksi.
Elastisitas penawaraan atau elasticity of supply mampu diartikan selaku tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan penawaran terhadap perubahan harga. Besaran ini menawarkan pengaruh pergeseran harga kepada besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau memperlihatkan tingkat kepekaan pergantian jumlah barang yang disediakan kepada perubahan harga barang.
Keelastisan dari penawaran dinyatakan dengan sebuah bilangan yang disebut dengan koefisien elastisitas penawaran dan dinotasikan dengan karakter Es. Nilai Es memberikan perbandingan antara Persentasi pergeseran jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase pergantian harganya. Nilai dari Es dihitung berdasarkan formula berikut :
Es = (ΔQ/Q)/(ΔP/P)
ΔQ = pergeseran jumlah penawaran
ΔP = pergantian harga barang
P = harga mula-mula
Q = jumlah penawaran mula-mula
Es = koefesien elastisitas penawaran
Jika penawaran sebuah barang memiliki nilai koefesien Es sama dengan 2, maka pergeseran persentase harga akan mengakibatkan terjadinya perubahan persentase penawaran sebesar dua kali dibandingkan dengan pergeseran persentase harga.
Jika tingkat harga barang berganti sebesar 10 persen, maka tingkat penawaran akan berganti sebesar 20 persen.
Nilai koefesien penawaran, Es sama dengan 0,5 memberikan bahwa pergantian tingkat harga akan menimbulkan tingkat penawaran barang berganti sebesar setengah kalinya daripada pergeseran tingkat harga.
Jika tingkat harga berganti sebesar 10 persen, maka perubahan tingkat penawaran ialah lima persen.
Nilai Es lebih besar dari satu disebut penawaran elastisis, sedangkan jika nilai Nilai Es kurang dibandingkan dengan satu disebut penawaran inelastis. penawaran dengan nilai Es sama dengan satu disebut penawaran unitary atau penawaran satuan atau wajar .
Selain itu masih ada dua jenis penawaran lagi yakni penawaran elastis tepat dan penawaran inelastis sempurna. penawaran elastis sempurna ditunjukkan dengan Nilai Es tak hingga, dan penawaran inelastis tepat ditunjukkan dengan Es sama dengan nol.
Nilai koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Pengertian Dan Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran  Pengertian Dan Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Penawaranelastisitas permintaan, elastisitas penawaran dipengaruhi oleh waktu, daya tahan produk, kapasitas produk, jumlah persediaan, dan mobilitas aspek buatan. 

a. Waktu

Jangka waktu berproduksi sungguh memengaruhi elastisitas penawaran barang. Penarawan barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian. Untuk menambah penawaran, sektor pertanian memerlukan waktu yang relatif lebih usang dibanding sektor industri. Oleh alasannya itu, penawaran hasil pertanian lazimnya lebih inelastik dari sektor industri alasannya produsen tidak dapat menyanggupi aksesori pada pesanan dengan cepat meskipun harga produk pertanian meningkat.
Yang dimaksud waktu di sini adalah potensi produsen/ pedagang untuk memperbesar jumlah bikinan. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yakni sebagai berikut.
  1. Jangka Waktu Sangat Pendek. Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sungguh pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menanti periode panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari mengakibatkan penawaran bersifat inelastis.
  2. Jangka Pendek. Produsen masih tetap dapat memperbesar buatan barang yang disediakan walaupun tidak mampu memperbesar kapasitas produksi yang ada, mirip bangunan, mesin-mesin, namun dengan cara melakukan pekerjaan lebih usang dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi mampu ditambah. Penawaran dalam waktu ini mampu lentur atau inelastis.
  3. Jangka Panjang. Penawaran bersifat elastis sebab produsen mempunyai banyak peluang untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik gres, dan tenaga mahir). Makin usang waktu semakin lentur.

b. Daya Tahan Produk

Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih cepat seperti kuliner, hasil pertanian, umumnya lebih inelastik. Akan tetapi, produk dengan daya tahan lebih usang seperti kulkas, mesin jahit, kompor gas condong lebih elastik.
Untuk memudahkan dalam mengetahui konsep elastisitas harga baik ajakan maupun penawaran, pernyataan yang mampu dijadikan teladan ialah bahwa sebuah barang dikatakan bersifat elastik, bila pergantian harga besar lengan berkuasa besar terhadap jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Adapun suatu barang dikatakan bersifat inelastik, bila adanya pergeseran harga kurang kuat terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta atau disediakan.
Produk-produk hasil pertanian, mirip sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya condong inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih usang, mirip kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, condong lebih elastis.

c. Kapasitas buatan

Industri yang beroperasi di bawah kapasitas maksimal condong membuat kurva penawaran lentur.

d. Jumlah Persediaan

Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva penawaran akan lebih elastik alasannya adalah mampu secepatnya memasoknya ke pasar jikalau ada usul dari penduduk . Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan kesusahan dalam menyuplai barang sehingga kurva penawaran akan lebih inelastik.

e. Mobilitas Faktor Produksi

Faktor buatan dibilang mempunyai mobilitas yang tinggi apabila mudah berpindah dari satu daerah ke tempat lainnya. Jika faktor produksi mempunyai mobilitas tinggi, produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya produksi) sehingga penawaran lebih elastik.

Referensi :

  1. Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
  2. Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
      Teori-Teori Akuntabilitas Korporasi ( Corporate Accountability Theory)