Penjelasan Ilmiah Mengapa Pria Susah Menangis

Perempuan identik lebih mudah untuk menangis dan mengeluarkan air mata dibanding pria. Apa yang menciptakan seorang pria sulit sekali untuk menangis atau mengeluarkan air mata?

Beberapa penelitian terbaru yang mempelajari kekuatan biologis dan proses menangis menawarkan bahwa ada banyak sekali jenis air mata dan perbedaan dalam cara menangis pria dan wanita.

“Laki-laki juga diajarkan untuk tidak menangis, hal ini ternyata cukup terbantu dengan adanya hormon testosteron yang menolong memajukan ambang antara stimulus emosional dan keluarnya air mata,” ujar Dr Louann Brizendine, seorang neuropsikiatri di University of California, San Francisco, seperti dikutip dari Wall Street Journal.

Secara biologis wanita memang lebih mudah meneteskan air mata dibanding laki-laki. Berdasarkan penelitian di bawah mikroskop diketahui bahwa hal ini alasannya adanya perbedaan pada sel-sel kelenjar air mata.

Selain itu akses air mata laki-laki lebih besar dari perempuan, sehingga jika laki-laki dan perempuan menangis secara bersamaan maka air mata perempuan akan lebih singkat mengalir di pipi ketimbang pria.

Jadi menurut Dr Brizendine ada beberapa hal yang menimbulkan seorang pria lebih pelit mengeluarkan air mata dibanding perempuan adalah:

    Memiliki hormon testosteron yang lebih tinggi sehingga lebih berpengaruh menahan tangis
    Memiliki kanal air mata yang lebih besar sehingga air mata tidak gampang jatuh
    Adanya perbedaan pada sel-sel kelenjar air mata

Menangis yaitu salah satu proses yang kompleks, dan air mata yang keluar ada dua jenis yakni air mata iritasi yang membantu mencuci mata dari debu serta air mata emosional yang dikeluarkan untuk merespons stimulus emosional dan rasa sakit secara fisik.

  Nasihat Al-Qur'an Diturunkan Dalam Berbahasa Arab

Air mata yang keluar saat seseorang menangis mengandung protein, garam, hormon dan zat lain. Tapi pada air mata yang keluar sebab emosional mengandung kadar protein yang lebih tinggi.

Salah satu hormon yang keluar saat menangis yakni hormon prolaktin yang ialah katalis laktasi (menyusui). Pada wanita yang telah mencapai usia 18 tahun, tingkat hormon prolaktin ini meningkat 50-60 persen lebih tinggi daripada laki-laki.

“Kami yakin bahwa ini menjadi salah satu argumentasi wanita lebih mudah menangis,” ujar Dr William H Frey II, seorang ilmuwan saraf dan biokimia dari Regions Hospital di St. Paul, Minnesota.

Sumber :