Penyuluhan Keahlian Batik Tulis

PENYULUHAN KETERAMPILAN BATIK TULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Keterampilan dan keahlian sangat diharapkan dalam kehidupan ini, tanpa punya kemampuan khusus susah untuk berkompetisi dalam kehidupan sekarang, krisis yang multi demensional membuat sulitnya kehidupan ini, kurangnya lapangan pekerjaan, banyaknya pengangguran membuat kehidupan kian kompleks, maka dibutuhkan sumber daya insan yang trampil dan berwawasan luas.
Dalam rangka menyiapkan sumber daya insan yang trampil guna meraih. tujuan pembangunan, peranan pendidikan sangatlah penting. Sesuai dengan salah satu tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah dedikasi kepada penduduk , maka Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi mempunyai tanggung jawab dalam upaya pengembangan kesanggupan masyarakat. 
Salah satu tugas Lembaga Pendidikan dalam rangka pengabdian tersebut dengan menyampaikan suatu kegiatan khusus berupa ketrampilan praktis terhadap penduduk . Untuk itu telah ditentukan selaku obyek penyuluhan yaitu Kelompok Ibu-ibu PKK di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta.
Pemilihan khalayak target ini dipandang tepat mengenang suasana dan keadaan yang ada di daerah tersebut yang diakibatkan oleh adanya krisis ekonomi. Pendidikan yang rendah, pengangguran, tidak memiliki ketrampilan dan keahlian khusus. Belum banyak perjuangan jasa membatik di kawasan tersebut, padahal batik memiliki harapan yang baik. Sangat berguna bagi ibu-ibu, guna keperluan sehari-hari selaku Ibu rumah tangga , keahlian membatik mampu dipakai untuk pekerjaan sampingan guna menambah penghasilan dan mampu dimanfaatkan untuk diri sendiri atau keluarga, misalnya untuk hiasan dinding, taplak meja, seprai, sarung bantal, korden dan yang lain. Letaknya juga strategis, karena akrab dengan hotel dan pariwisata.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan data dan urusan yang ada, maka dapatlah dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana cara menawarkan pengetahuan dan ketrampilan batik tulis terhadap kalangan Ibu-ibu PKK Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta., sehingga dapat mengembangkan kemampuannya. 
C. Tujuan
Kegiatan penyuluhan ketrampilan batik tulis terhadap kelompok Ibu-ibu PKK Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. ini mempunyai tujuan selaku berikut: 
1). mengembangkan kemampuan sumber daya penduduk . 
2). menawarkan pembinaan ketrampilan teknik batik tulis.
D. Manfaat
Dengan adanya kegiatan training ini diharapkan berguna dalam menyebarkan peluangPemuda dan Pemudi dalam bidang ketrampilan cetak sablon, sehingga mampu menambah penghasilan, serta selaku aktivitas inovatif. Bagi pelaksana aktivitas dedikasi, sejalan dengan salah satu tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menyumbangkan pengetahuannya sebagai langkah aktual berpartisipasi dalam pembinaan dan pembangunan masyarakat di luar kampus. Bagi lembaga yang pelaksana acara kegiatan, mampu terinformasikan keberadaannya, terutama jurusan Pendidikan Seni Rupa dan program studi Seni Kerajinan.
E. Review Kepustakaan
Untuk meningkatkan sumber daya insan perlu diberikan kepada mereka kegiatan ketrampilan khusus. Salah satu bentuk penyampaian yang praktis terhadap masyarakat ialah berbentukteknik membatik tulis. 
Apakah batik itu ? Batik adalah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat berjulukan canting disebut membatik (bahasa Jawa : mbatik). Membatik menciptakan batik atau batikan berupa macam-macam motif dan mempunyai sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri., (Hamzuri, 1981: VI) Dalam perkembangan selanjutnya dipergunakanlah alat-alat lain yang lebih baik untuk mempercepat proses pengerjaan, contohnya dengan cap. Demikian pula memproses batik menjadi kain batik. Kerja mencap ini pun menciptakan motif seperti batik yang sebetulnya, bukan batik lagi. Motif batik cap yang nantinya menjadi kain motif batik cap, mutunya tidak mungkin mampu mengimbangi batik sebenarnya. Sekarang oleh penduduk keduanya disebut batik. Untuk membedakan masing-masing disebut batik tulis dan batik cap. Sesuai dengan pertumbuhan teknik terbaru, maka cara melakukan batik dimodernisasi. Teknik modern ini menghasilkan kain dengan motif seperti batik. Karena akhirnya bukan batik lagi, maka lebih tepat diberi nama kain motif batik mirip batik yang bahu-membahu. Secara garis besar membatik mampu dibagi menurut tahapan selaku berikut : 
1). proses pengerjaan gambar (disain), 
2). proses penyantingan (pemberian malam), 
3). proses pewarnaan (pencelupan atau dengan kuas pribadi/ teknik colet),
4). Penghilangan malam (lorod)
Dalam proses batik tulis, peralatan atau peralatannya sangat sederhana mampu didapat dengan gampang dan pengerjaan tidak sukar, bisa dikerjakan di mana-mana tidak membutuhkan tempat khusus, sehingga mampu selaku pekerjaan sambilan, namun bila digunakan sebagai mata penelusuran tetap dikerjakan secara profesional perjuangan batik tulis ini sangat menjanjikan prosfek yang baik untuk mata pencaharian. 

BAB II
METODE PENGABDIAN
A. Metode Pengabdian
Metode yang dipakai dalam memecahkan problem di atas melalui tahapan selaku berikut :
  1. Analisis suasana dan studi kelayakan yang terkait dengan urusan di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. Sebetulnya proses batik tulis ini sederhana dan sungguh gampang, orang awampun bila diberikan acuan pasti akan dapat dan cepat menjadikannya. bahwa membatik mampu dikerjakan oleh siapa pun baik pria maupun wanita, orang remaja atau belum dewasa. Sebab bahan-bahan yang dipergunakan gampang sekali untuk didapat serta harganya sangat murah. Hal ini jikalau dikontrol dengan baik, di samping memperlihatkan ketrampilan khusus juga akan memberikan tambahan penghasilan yang cukup. 
  2. Identifikasi keperluan dan problem yang ada. 
  3. Perencanaan acara dengan menimbang-nimbang aspek fasilitas dan prasarana. 
  4. Pelaksanaan acara kegiatan 
  5. Evaluasi acara 
  Fanatisme Dan Fundamentalisme, Pada Kunjungan Ke Turki
B. Pendekatan Pembinaan
Dalam upaya menerapkan metode pelaksanaan program tersebut lebih ditekankan pada pendekatan perorangan yang dalam penyampaian materinya dengan menggunakan ceramah dan demonstrasi (praktek), meliputi beberapa topik, yaitu : 
1). Tentang Membatik, 
 2). Pengetahuan perihal Alat, Bahan, 
3). Pembuatan desain/ teladan, 
4). Pemberian malam/ penyantingan, 
5). Praktek pewarnaan (pencelupan / pencoletan) 
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Program aktivitas training ini dilakukan di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta.
Sasaran aktivitas penyuluhan praktek ketrampilan membatik ini melibatkan Ibu-ibu PKK, menempati lokasi di Rumah Kepala RW Kepanjen
Kegiatan penyuluhan teknik sablon tersebut dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2004 selama 8 kali pertemuan. Pelaksanaan acara diadakan pada waktu sore hari pukul 14.00 hingga final. 
Dalam pelaksanaan aktivitas ini bahan yang disampaikan disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya, adalah berupa ketrampilan teknik membatik yang mencakup : teori dan teknik batik tulis, demonstrasi, sumbangan tugas, dan evaluasi.
Mengingat kebutuhan dan keadaan yang ada, maka dalam pelaksanaan penyuluhan ketrampilan ini lebih ditekankan pada penerapan membatik pada kain membuat lukisan dan sarung bantal, seprai, korden dll 
Pada awal konferensi, peserta diberikan pengetahuan ihwal batik, meliputi bahan, alat, cara penggunaan, dan pengolahannya baik pewarnaan sistem celup maupun metode celup. Sehingga mereka tahu betul mengenai sifat dan karakternya masing-masing. Juga diberikan wawasan dan teknik pembuatan disain
Pada konferensi ke-dua, diberikan penjelasan perihal , teknik penyantingan baik dengan menggunakan canting maupun dengan kuas tata cara block penuh dan pecah. 
Pada konferensi ke-tiga, penerima diberi latihan menyanting dengan menggunakan kertas secara berulang-ulang
Pada pertemuan ke-empat penerima diberi kesempatan untuk latihan menyanting secara mandiri menciptakan karya berdikari, eksklusif menggunakan kain 
Pada pertemuan ke lima Peserta latihan pemberian warna baik sistem celup maupun metode colet
Pertemuan ke enam dan seterusnya praktek mandiri dari bantuan lilin/malam, pewarnaan hingga menghilangkan malam (ngolrod). Hasil faktual dari kegiatan praktek batik tulis ini, yaitu akseptor mendapatkan pengetahuan teknik-teknik membatik dan praktek langsung ; pengerjaan rancangan, penyantingan (dukungan malam), pewarnaan (celup dan colet), pembersihan malam (pelorodan). Hasil risikonya berbentuklukisan batik, sarung bantal, korden, taplak meja dll. 
B. Pembahasan
Pada dasarnya selama training, mereka sungguh pro-aktif dengan adanya kegiatan tersebut, dan menginginkan kegiatan yang bersifat kelanjutan. 
Di samping hasil yang dinilai aktual, bekerjsama pelaksanaan acara training penyuluhan tersebut masih banyak kekurangan serta hambatannya, sebagai acuan misalnya dalam hal pengerjaan disain (gambar). Biasanya pada pengerjaan bentuk disain ini akseptor mengalami banyak kesulitan, alasannya adalah untuk pembuatannya memerlukan kesanggupan menggambar dan keterampilan khusus bidang disain. Padahal peserta ialah para ibu-ibu dan ada juga nenek-nenek yang tidak mempunyai basis tersebut, sehingga untuk pembuatan disain yang dipraktekkan, menjiplak gambar-gambar wayang dari buku dan ada juga dibuatkan orang lain serta teladan dari tim penyuluh. Sedangkan pada teknik penyantingan, pewarnaan dan pelorodan akseptor sebagian besar sudah mampu mengerjakannya. Dengan adanya kerja sama yang baik dari banyak sekali pihak maka hal tersebut mampu teratasi dengan baik dan berlangsung tanpa kendala. 
Dari pelaksanaan aktivitas tersebut golongan target mendapat pengetahuan dan ketrampilan baru. Peserta sangat bersemangat dalam mengikuti aktivitas penyuluhan dari permulaan sampai tamat. Mereka sungguh responsif dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk mampu memahami, serta mengetahui proses dan teknik membatik
Faktor-faktor yang mendukung akan keberhasilan di dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini antara lain: 
1). adanya akomodasi daerah yang cukup mencukupi
2). semangat dan motivasi yang tinggi dari penerima di dalam mengikuti aktivitas. 
3). kekompakan dari tim, dan kerja samanya. 
Faktor-faktor penghambat di dalam pelaksanaan kegiatan training ini terletak pada pengaturan jadwal kegiatannya. Juga terbatasnya dana, khusus untuk kegiatan yang bersifat praktek seperti ini banyak memerlukan dana. Peserta yang heterogen, bermacam sifat dan kondisinya, ada yang drop-out, melakukan pekerjaan serabutan, dan ibu-ibu yang sulit meninggalkan bayinya, sehingga ada akseptor terpaksa mengajak anaknya, pastinya mengganggu konsentrasi ibunya dan peserta lainnya. 
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari pelaksanaan kegiatan membatik dalam rangka pengabdian kepada penduduk di Dusun Dero, Kepanjen, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta.
secara garis besar mampu disimpulkan bahwa:
1. Peserta belum pernah mendapat wawasan dan materi teknik batik tulis. 
2. Peserta memiliki motivasi tinggi, dan mereka tidak banyak mengalami kesusahan dalam praktek, aktivitas tersebut sangatlah mempesona dan berguna. 
3. Mendukung adanya kegiatan yang serupa di kala mendatang.
B. Saran 
Beberapa himbauan dan saran selaku pertimbangan pelaksanaan aktivitas pengabdian pada masyarakat dimasa mendatang, ialah:
1. Perlu pengaturan acara aktivitas yang sempurna sesuai dengan keadaan dan situasi.
2. Perlu ada kenaikan pendanaan pada setiap kegiatan yang bersifat praktek.
3. Pencairan dana bisa tepat pada waktunya, dan mampu turun sekaligus.
BAB V 
Daftar Pustaka
1. Batik-Patrnen, Naskah berbentukGambar, Koleksi Musium Pusat Jakarta. No. 1493
2. Marzuki, Jazir : Tirtaamidjaja, N ; Anderson, B.R.O.G. Batik, Pola & Tjorak-Patren & Motif. Djambatan, Jakarta.
3. Hamzuri, Batik Klasik, Djambatan, Jakarta, 1981