Yah… memang seperti itu… seseorang terdiam datang-datang, bukan maksud ia tak ingin menyikapi hanya mungkin ada sesuatu yang dia fikirkan..
Tentu butuh proses untuk mempertimbangkan secara baik, supaya apa yang beliau katakan dan beliau lakukan tidak menjadi penyesalan bagi dirinya sendiri..
Ada waktu seseorang ingin sendiri dahulu, bukan memiliki arti dia melupakanmu.. bukan mempunyai arti ia membencimu, bukan memiliki arti ia tidak memperdulikanmu..
Cobalah sesekali untuk merespon sikap seseorang dengan cara pengertian yang aktual walau itu terasa menyakiti perasaan diri kita..
Contoh sederhananya mirip ini :
seseorang yang terlihat online di media umum, kita mengirimi sebuah pesan namun pesan kita hanya di “read” alias cuma di baca saja.. tanpa balasan apapun tanpa emoticon apapun..
bagi kalian yang pernah mengalaminya, mungkin terasa kesal atau jengkel, bahkan sampai berpikir sepertinya beliau tidak memperdulikanku lagi, atau kalian akan berpendapat dia terlalu sibuk, atau fikiran yang engga-engga yang lain..
Cobalah memahami ketika ini terjadi pada diri kita, seperti apa yang saya alami semalam.. kejadian ini membuat saya berpikir, penyebab seseorang tidak membalas pesan entah dengan alasan apapun itu.
dari ajaran semalaman, aku menjajal menarik kesimpulan baik semoga perasaan dan pikiranku tenang..
Ketahuilah masing-masing dari kita punya fatwa yang berlawanan sesuai dengan perasaan kita, kondisi maupun suasana yang mendukung perasaan dan pedoman yang kita miliki ketika mempesona kesimpulan atau menyikapi hal-hal sederhana.
Perasaan itu hanya milik mereka sendiri, kita mampu mengetahui memang tetapi kita tidak mampu seutuhnya memahami apa yang betul-betul dia rasakan..
Saat dalam keadaan mirip ini jangan menuntut orang itu untuk menerangkan, biarkan ia melamun sampai dia ingin mengatakan kepadamu..
biarkan ia mengerti perasaan apa yang dirinya inginkan..
biarkan beliau sendiri dahulu,, dan peran kita hanya memahami tanpa menuntut apapun..
Sangat sederhana bekerjsama, kadang-kadang diri kita sendiri juga akan memerlukan kondisi seseorang untuk melamun seperti ini..
menentukan diam untuk menilai, menentukan membisu untuk mengerti, memilih membisu sebelum mengungkapkan.. sebab mereka hanya ingin mengetahui diri sendiri semoga tidak menjadi penyesalan bagi diri.
Berpikir positiflah… jangan berpikir yang tidak-tidak sebelum mengetahui pasti apa yang mereka rasakan.. apa yang mereka harapkan..
bisa jadi ketika kita menuntut beliau berbicara, itu malah menjadi beban bagi dirinya sendiri..
mungkin maksud kita ingin menghemat beban pikirannya, tetapi malah justru menambah beban baginya.. So jangan menuntut, biarkan saja beliau.. hingga ia tenang dan mau mencurahkan segalanya..
Wallahu a’lam…
Sumber gambar : akun instagram @birgittetheresa