Keikut Sertaan Aktivitas Guru Disekolah

KEIKUT SERTAAN KEGIATAN GURU DISEKOLAH

a. Mengembangkan filsafat pendidikan.
Pendidikan ialah ilmu, seni, teknik, dan juga filsafat, semuanya menjadi satu. Filsafat pendidikan yakni penerapan filsafat pada penelitian problem-masalah pendidikan. Mengembangkan filsafat pendidikan berarti bahwa dalam setiap langkah aktivitas mendidik selalu berusaha hendak menjawab apakah yang sedang kita lakukan, bagaimana kita melakukannya apa sebab kita melakukannya, dan untuk apakah kita melakukannya.
Adalah menjadi kewajiban guru untuk setidak-tidaknya mengetahui Filsafat pendidikan itu dan mustahil memperaktekan  apa yang tidak dia ketahui.
 Membicarakan secara terbuka apa yang mereka yakini sehingga mencapai pemahaman-pengertian dasar perihal hakekat anak, fungsi dan tujuan sekolah dalam penduduk , dan bagaimana cara mengajar-berguru yang bagus.
b. Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.
            Biasanya penyusunan kurikulum serta perubahan dan penyesuaiannya dilaksanakan pada tingkat inspeksi dengan sumbangan sejumlah kepala-kepala sekolah,
Guru-guru sendiri untuk sebagian terbesar tidak mengambil bab apapun dalam penyusunan rencana perbaikan kurikulum itu Mereka tinggal menerima dan memakai saja berdasarkan apa adanya.
Prosedur itu, menghadapi banyak sekali kesulitasi dalam praktek perbaikan pendidikan dan pengajaran. Kita masih ingat akan mata pelajaran civics, krida dan prakarya yang ditambahkan pada kurikulum ‘ gaya gres”, dan aktivitas-acara pembaharuan mirip mengajar secara unit teaching, diskusi golongan, memimpin community survey, menyusun test-objective serta pengolahan akibatnya, dan lain-lain yang pada umumnya mengalami kesukaran/ kemacetan dalam pelaksanaan, karena hal-hal tersebut hanya ditentukan dari atas, guru-guru tidak diikut-sertakan. Keadaan yang demikian menimbulkan banyak perjuangan perbaikan pengajaran yang hanya tinggal di atas kertas saja.
Hal yang demikian menimbulkan pemahaman ihwal keharusan untuk mengikut sertakan guru-guru dalam perjuangan memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.
c. Merencanakan Program Supervisi
Dengan supervisi dimaksudkan, kegiatan-acara pengawasan yang eksklusif ditujukan untuk memperbaiki suasana mengajar  mencar ilmu dalam kelas. Tujuannya yang pokok adalah membantu para guru untuk tumbuh secara pribadi dan profesionil dan untuk mencar ilmu memecahkan sendiri persoalan-duduk perkara yang mereka hadapi dalam tugasnya.       
Kegiatan-acara supervisi meliputi teknik-teknik pembicaraan individuil, pertemuan secara kelompok, kunjungan kelas, ceramah, workshop, demonstrasi mengajar, teknik-teknik dan sistem-metode mengajar yang gres, penilaian kepada mengajar secara sistematis, dan pertukaran pengalaman-pengalaman dan pemikiran -gagasan baru.
d. Merencanakan kebijaksanaan-budi Kepegawaian .
Di kurun yang lampau, guru-guru tidak memiliki bunyi apapun tentang sifat dari kebijaksanaan-kecerdikan kepegawaian yang menyangkut peran dan jabatannya. Mereka tinggal mendapatkan dan melaksanakan saja atas penempatan, pengangkatan, penentuan gajinya, kesejahteraannya, pemberhentiannya, dsb. Semua kebijaksanaan tersebut dibentuk dan diputuskan oleh fihak atasan di tingkat pusat.
Dalam zaman dan sistim pendidikan yang bersifat nasional dan demokratis seperti kini ini, akal-akal kolonial dan otokratis itu harus ditinggalkan. Sekarang, dengan adanya PGRI dan semakin berkembangnya kesadaran dan pengertian akan perlunya demokrasi dalam pendidikan pada pemimpin-pemimpin pendidikan dan pendidik/guru kita kebanyakan kecerdikan-akal kepegawaian makin berubah ke arah pelaksanaan yang demokratis.
Adapun budi-budi kepegawaian yang membutuhkan ikut sertanya guru-guru dalam perencanaannya  tentu saja mesti melalui permusyawaratan perwakilan  antara lain yaitu: persoalan penempatan, orientasi, promosi (peningkatan pangkat/jabatan), pemberhentian (pensiun, pemecatan, dsb.), pemindahan , dukungan peran berguru, cuti, konduite, duduk perkara gaji, pengobatan, dan kemakmuran guru-guru dan petugas-petugas pendidikan kebanyakan.
e. Kesempatan-peluang berparttsipasi yang lain
Masih banyak kesempatan-kesempatan lain yang mengharuskan ikut-sertanya guru-guru dalam administrasi sekolah. Beberapa di antaranya ialah:
1.      Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid
2.      Merencanakan dan merumuskan tujuan-tujuan dari aktivitas-kegiatan extra kurikuler, pelaksanaan dan sistim penilaiannya.
3.      Menentukan dan menyusun tata-tertib sekolah
4.      Menetapkan syarat-syarat penerimaan murid baru.
5.      Menentukan syarat-syarat peningkatan kelas.
6.      Menyusun program Ulangan-ulangan Umum.
7.      Menetapkan daftar pengawasan murid di halaman sekolah.
8.      Merumuskan kecerdikan ihwal pembagian peran mengajar guru-guru.
9.      Menyusun daftar pelajaran biasa .
10.  Menetapkan pengawasan dan evaluasi kebersihan gedung dan halaman sekolah.
11.  Merencanakan penggunaan ruangan-ruangan sekolah.
12.  Merencanakan penilaian perkembangan-perkembangan acara sekolah.
13.  Menetapkan pengawasan dan tutorial acara-kegiatan organisasi murid.
14.  Merencanakan penyelenggaraan pengawasan cobaan dan investigasi pekerjaan cobaan.
15.  Merencanakan aktivitas-acara upacara hari-hari nasional,keagamaan, dan sebagainya.
16.  Merencanakan dan memimpin rapat-rapat guru.
17.  Menyelidiki dan menentukan buku-buku bacaan bagi perpustakaan sekolah.
18.  Menyusun peraturan-peraturan dan penyelenggaraan perpustakaan.
19.  Memikirkan usaha-usaha memajukan kesejahteraan guru pegawai dan murid murid.
20.  Merencanakan dan membantu kelangsungan ketata-usahaan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. M.Ngalim Purwanto Dkk, Administrsai Pendidikan, Mutiara Jakarta