Mengenai aspek lingkungan mengenai sosiologi akan dimengerti dengan sistem budaya penduduk yang menempel pada pengertian terhadap pemanfaatan hutan yang memang memiliki nilai kepada konsumsi masyarakat.
Pada tahun 2020, dengan banyak sekali kekurangan wilayah administratif yang melakat pada tata cara kebutuhan penduduk kepada minyak, dengan yang lain membuat wilayah dan sub distrik menempel pada persoalan di masyarakat, alasannya adanya banjir daerah dan membuat air sungai naik, dengan warna air dan kegiatan insan menebang hutan.
Mengenai kesempatankerusakan hutan terlihat diberbagai wilatah, dimulai daerah hulu dan hilir di Kalimantan Barat. Upaya dalam penanganan kepada prosedur yang berlangsung dengan metode sosial budaya penduduk , hendaknya masih mengerti pemanfaatan hutan kepada sistem tradisional.
Apa yang melakat perihal hal ini tentunya ada pada tata cara budaya yang berada tata cara sosial penduduk yang hendaknya mempunyai peran kepada pembahasan berikutnya perihal hutan masyarakat.
Dampak yang dibuat dengan prosedur ini ialah salah satu bagian dari tata cara sosial budaya penduduk yang berada pada posisi kekerabatan budaya yang ada di masyarakat dengan mekanisme yang memang berbeda dengan keadaan masyarakat.
Pada tahun ini, banjir dan air sungai telah naik kembali dengan kapasitas yang dratis, sehingga potensi peristiwa akan mengakibatkan aneka macam acara penduduk , serta sistem ekonomi sosial di penduduk akan tersendat tidak seperti umumnya.
Hal ini, pastinya mengarah pada pemahaman yang berlainan terhadap istilah dari penanganan bencana yang berada pada posisi yang amat berbeda dengan metode dinamika budaya masyarakat.
Kalau mengetahui banyak sekali pengertian dengan tata cara dinamika budaya masyarakat yang melekat pada tata cara kesempatansosial budaya yang mau mengalami banyak sekali keseimbangan alam, hutan dan lainya, maka kebijakan hendaknya berada pada posisi rakyat yang memiliki beban kepada dampak yang dikenakan.