Bagaimana Paras Demokrasi Amerika Serikat ?

Ketika pengesahaan yang dilangsungkan pada jam 03:00 subuh, sudah menjadi hasil dari gedung kongres yang di jalankan pada kongres yang berlangsung, dengan dimengerti adanya Joe Biden selaku presiden terpilih.

Yang menjadi rusuh adalah pendukung Pro Trump, yang melakukan agresi di Gedung Capitol dengan aneka macam agresi yang dibentuk, serta aneka macam media yang meliput dengan situasi ribut. Dengan adanya dilema ini, maka banyak sekali kongres yang berlangsung tentunya mencoreng paras amerika selama ini.

Ketidakterimaan Trump tentang hasil kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris menjadi catatan bersejarah selama Demokrasi di Amerika Serikat berlangsung. Berbagai pengamat politik akan mengetahui berbagai keadaan yang disampaikan dengan tata cara politikmdi Amerika Serikat, yang memang mengarah pada dinamika budaya berdemokrasi yang belum terjadi sebelumnya.

Sekitar 50 gugutan dari hasil pemilihan, tentunya menjadi pementingan oleh partai republic dan Gubernur untuk memahami banyak sekali keadaan terjadi selama kongres. Hal ini, tentunya menjadi pemilihan yang taat dikenali dengan banyak sekali hal terkait dengan keadaan massa yang tercipta dengan hebat, utamanya massa yang mengamuk di Gedung Capitol.

Sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia, hal ini pastinya belum terjadi sebelumnya mengenang banyak sekali hal terkait dengan keadaan yang memang menjadi ketidakterimaan Trump dari hasil yang diperoleh selama Demokrasi berlangsung.

Budaya sosial yang menjadi pengalaman kepada kematangan Demokrasi di Amerikla Serikat, pastinya menuai persepsi dunia mengenai Amerika Serikat, Apalagi ulahnya dilaksanakan oleh Trump selaku penggugat dalam hasil Pemilihan di Amerika Serikat selama kongres itu berjalan.

Aksi massa yang dibuat oleh penunjang Trump, hingga naik ke mimbar, dan menggungah Video dan menjadikannya menawan menjadi tontonan yang mempesona untuk di pertontonkan, demikian pendukung Trump kali ini.