3 Pola Keruangan Desa: Terpusat, Menyebar Dan Memanjang

Jika kamu pernah pergi berkunjung atau berwisata ke desa, apa saja yang kamu perhatikan?. 

Pernahkah kau menyaksikan perbedaan karakteristik contoh susunan rumah desa tersebut?.Pola keruangan suatu desa berbeda-beda tergantung kondisi geografisnya. 

Kondisi geografis tersebut dapat meliputi lokasi desa, ketersediaan air, kondisi tanah, jalan dan lainnya. 

Secara lazim terdapat 3 teladan keruangan suatu desa ialah Pola Terpusat (Nucleated), Pola Menyebar (Dispersed) dan Pola Memanjang (Linier). Baca juga: Sumber daya alam pulau Jawa

Jika kamu pernah pergi berkunjung atau berwisata ke desa 3 Pola Keruangan Desa: Terpusat, Menyebar dan Memanjang
3 Pola ruang desa di dunia
1. Pola Memusat atau Nucleated

Pola desa memusat ialah bentuk desa yang memiliki kenampakan yang cenderung memusat atau bertemu pada satu titik. 

Faktor yang memengaruhi teladan keruangan condong memusat tersebut diantaranya ketersediaan sumberdaya air dan keadaan tanah yang relatif subur. 

Pola keruangan desa yang memusat paling banyak terdapat di kawasan dataran rendah. 

Dampak lain dari pola desa yang memusat yaitu teladan kekerabatan masyarakatnya yang sangat tinggi karena jarak antar rumah yang erat sehingga interaksi antar individu menjadi lebih intens. Baca juga: Bedanya sabana dengan stepa

2. Pola Tersebar atau Dispersed

Pola desa tersebar mempunyai ciri pemukiman yang tidak merata di satu titik namun menyebar ke segala penjuru desa. Pola desa seperti ini banyak terdapat di kawasan pegunungan. 

Beberapa faktor yang memengaruhi contoh desa ini ialah perbedaan tingkat kesuburan tanah, ketersediaan air tanah dan topografi.

3. Pola Memanjang atau Linier

Pola desa memanjang memiliki ciri pemukiman yang berada disamping jalan, rel kereta,  pantai atau sungai. 

Masyarakat cenderung memilih pemukiman di erat saluran transportasi semoga membuat lebih mudah mobilitas sehari-hari. 

Khusus desa yang berada di tempat sekitar pantai, masyarakatnya lebih banyak didominasi bermata pencaharian sebagai nelayan. Baca juga: Batuan beku intrusif dan ekstrusif


Banyak pendapatlain yang memengaruhi terhadap pola keruangan sebuah desa. Selain aspek fisiografis, aspek harga tanah juga dapat memengaruhi terbentuknya contoh pemukiman sebuah pedesaan. 

Kadangkala penduduk lebih memilih daerah yang tidak subur tetapi murah harganya dengan argumentasi pertimbangan biaya. Selain itu faktor budpekerti istiadat dan budaya juga menjadi penentu teladan keruangan desa. 

Di Kampung Naga Tasikmalaya Jawa Barat, teladan pemukiman desa telah diputuskan oleh aturan etika dan tidak boleh bertambah atau menyusut. 



Baca juga:



Hal tersebut dikerjakan untuk mempertahankan keseimbangan ekologis sehingga lahan pertanian dan ketersediaan air tidak menyusut karena perkembangan pemukiman. 

Pola pemukiman Kampung Naga termasuk memusat di satu lembah yang dikelilingi bukit dan pesawahan yang asri. 
Kearifan setempat di Kampung Naga sungguh dijunjung tinggi guna melestarikan segala sumber daya alam biar jauh dari kerusakan. 
Masyarakat yang terbukti melanggar ketentuan akhlak tersebut akan menerima hukuman sesuai aturan budpekerti yang berlaku di penduduk tersebut. 


Desa merupakan suatu manifestasi dari keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Setiap desa kawasan Indonesia memiliki karakteristik fisiografis dan budaya masing-masing. 

Kearifan setempat penduduk desa merupakan sebuah budaya yang turun temurun diwariskan nenek moyang mereka semoga kehidupan di desa senantiasa selaras dengan alam. 

  Pembagian Terstruktur Mengenai Kota