Coba lihat ke langit di malam hari niscaya ada bulatan cahaya yang indah. Bulan, selaku satelit alam planet Bumi telah sering kita perhatikan, utamanya dikala sedang terjadi gerhana bulan.
Permukaan bulan tidak indah seperti kenampakannya kalau dilihat dari bumi. Permukaan bulan bergunung-gunung, berlembah, dan ada pula yang datar.
Hal itu bisa dilihat dengan teropong atau bahkan telah dibuktikan oleh manusia yang pernah mendarat di bulan.
Juga mampu dilihat dari hasil pemotretan yang dikerjakan oleh satelit bikinan, yang sengaja diantarke ruang angkasa untuk penyelidikan. Baca juga: Hujan konvektif, orografis dan frontal
Permukaan bulan yang bergunung-gunung atau yang berelief bernafsu penuh dengan kepundan atau kawah.
Itu bukan memiliki arti bahwa di bulan banyak gunung berapi. Bentuk kawah atau kepundan itu terjadi akhir adanya benturan antara permukaan bulan dengan watu-watu meteor yang berseliweran di angkasa.
Hal itu bisa terjadi Karena bulan tidak mempunyai atmosfer, sehingga watu meteor menumbuk dengan hebatnya permukaan bulan.
Padahal, seandainya ada lapisan atmosfer, maka kerikil meteor itu mungkin sudah meledak sebelum sampai ke permukaannya.
Kawah yang tcrjadi akibat benturan watu meteor pada permukaan bulan mempunyai ukuran yang bermacam-macam.
Ada yang sungguh lebar mencapai 210 mil (diameter kawah) ada pula yang sempit, yang ukurannya hanya 1 – 5 meter. Baca juga: Tipe-tipe delta sungai di dunia
Permukaan yang berbentuklembah dan dataran, semula disangka bahari atau lautan, seperti halnya di bumi.
Tetapi persangkaan itu ternvata hanyalah suatu cekungan atau dataran yang luas, yang penuh dengan abu basil disintegrasi batuan pada era kemudian.
Di antara kenampakan mirip lautan itu ada yang diberi nama Oceanus Procelarum, Lout Imbrium dan Lout Serenitatis. Baca juga: Horison tanah O, A, B, C, R
Rusia dan Amerika berlomba-kontes memeriksa bulan. Pada tahun 1970. Rusia sukses mendaratkan robot untuk penvelidikan bulan. dengan pemotretan secara lengkap.
Amerika dengan provek Apollo XI sukses mendaratkan manusia pertama di bulan pada tahun 1969. Manusia pertama yang mendarat di bulan Neil Armstrong dan Edwin Aldrin.
Rotasi dan Revolusi Bulan |
Rotasi dan revolusi bulan
Bulan mengelilingi (mengadakan revolusi kepada) planet Bumi selama satu bulan, dengan arah dari barat ke timur.
Di samping mengelilingi bumi, bulan juga berputar pada sumbunya (berotasi). Waktu rotasinya sama dengan waktu revolusinya.
Hal itu menyebabkan bab yang nampak dari bumi selalu pada permukaan yang serupa. Bersama-sama dengan bumi, bulan juga berputar mengelilingi matahari.
Dalam hal bulan mengelilingi bumi dan bahu-membahu bumi mengelilingi matahari, kita mengenal adanya peredaran bulan siderik (satu bulan siderik), lamanya 27 sepertiga hari dan peredaran bulan sinodik (satu bulan sinodik), lamanya 29 sepertiga hari. Kaprikornus satu bulan
sinodik ialah kedudukan bulan dari konjungsi sampai konjungsi berikutnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini!
Catatan:
Satu tahun = 365 seperempat hari
Satu hari, bumi beredar 1° lebih sedikit. 1 bulan = 30°
Baca juga: Ciri fisik batuan beku, sedimen dan malihan
Gambar: disini