Ciri Bentang Alam Akhir Proses Abrasi Dan Pengendapan

Bentang alam yang terbentuk melalui berbagai proses di atas, pada gilirannya akan mengalami proses lanjutan yaitu pengikisan dan pengendapan. 

Akibatnya, bentuk patahan, lipatan, dan rekahan, tidak akan terlihat mirip bentuk asalnya dikala pertama kali terbentuk. 

Puncak sebuah patahan yang tadinya runcing menjadi tumpul karena bagian atasnya sudah terkikis, sehingga nampak mirip perbukitan biasa. 

Begitu pula dengan lipatan yang seringkali susah untuk dilihat bentuk lipatannya karena telah tererosi.


Baca juga:


Proses yang mengubah wajah bumi sehabis terbentuk dapat dikelompokkan atas proses pengikisan, dan pengendapan. 
Wilayah kikisan yaitu bagian dari muka bumi yang memiliki kemiringan lereng yang memungkinkan tenaga pengikis (air, angin, dan gletser) untuk mengikis dan tidak mengendapkan hasil kikisannya itu. 
Sementara itu, wilayah endapan yakni bab paras bumi yang rendah dan datar atau hampir tidak berlereng, sehingga memungkinkan tenaga pengikis untuk mengendapkan material yang dibawanya.


Ciri bentang alam pengikisan

Suatu bentang alam dikelompokkan selaku kawasan kikisan dengan mengamati ciri-ciri berikut ini.


a. Wilayah kikisan dengan mudah dapat dikenali pada kawasan dengan lereng yang miring serta merupakan bentukan yang lebih tinggi dari tempat sekitarnya mirip gunung, bukit, plato, dan kubah.

b. Pada wilayah dataran rendah dimungkinkan pula terjadi erosi jikalau proses pembentukan tanah lebih lambat dari proses pengikisannya.

c. Alur-alur erosi menandai adanya proses abrasi.

d. Pengikisan menjinjing partikel-partikel tanah, sehingga umumnya lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis.

e. Lapisan tanah yang terbawa oleh abrasi merupakan lapisan tanah yang subur. Akibatnya, pada daerah yang mengalami proses pengikisan mampu mengalami hilangnya kesuburan tanah. 

Bentang alam yang terbentuk melalui berbagai proses di atas Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan Dan Pengendapan
Bentukkan hasil erosi angin di gurun
  Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang berkisar 1,4% per tahun dapat dikategorikan pertumbuhan penduduk


Dilihat dari ketinggiannya, kawasan kikisan mampu dikelompokkan menjadi beberapa bagian berikut.


a. Wilayah dataran rendah, berada di atas kawasan endapan sampai kira-kira 100 m di atas paras laut.

b. Wilayah pertengahan, terletak kira-kira antara 100-500 m di atas permukaan bahari dengan bentuk lahan tidak sedatar kawasan dataran rendah atau bergelombang.

c. Bagian kawasan pegunungan, berada pada ketinggian 500-1.000 m di atas muka maritim.

d. Bagian daerah pegunungan tinggi, berada di atas 1.000 m di atas paras laut.


Ciri bentang alam pengendapan

Material-material yang dibawa dari daerah kikisan akan diendapkan pada wilayah-wilayah pengendapan. 

Hal ini terjadi alasannya adalah tenaga yang membawa hasil kikisan sudah menyusut, sehingga sebagian atau seluruh material yang dibawanya diendapkan. 

Tentu saja material-material yang berskala lebih besar akan diendapkan apalagi dahulu dibanding material yang lebih halus. 

Karena proses tersebut, maka ciri-ciri dari daerah endapan yakni selaku berikut. Baca juga: Jenis-jenis proyeksi peta

Bentang alam yang terbentuk melalui berbagai proses di atas Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan Dan Pengendapan
Delta sungai akibat pengendapan di muara
a. Daerah cekungan dan dataran ialah, tempat endapan dari bentuk paras bumi di sekitarnya yang lebih tinggi.

b. Berdasarkan hal tersebut, maka lingkungan tertentu dapat menjadi petunjuk bahwa daerah tersebut merupakan kawasan endapan.Misalnya, danau, kipas aluvial, dataran sekitar sungai (dataran aluvial), gugus pasir gurun (barkhan), dan ujung gletser. Di tempat sekitar pesisir ditemukan beberapa wilayah endapan seperti delta, bahari dangkal, laguna, dan dataran pasang.

c. Karena material tanah banyak diendapkan pada kawasan endapan, maka wilayah ini memiliki kedalaman tanah yang relatif tebal atau dalam.

d. Biasanya, tanah yang dibawa dari wilayah kikisan ialah tanah yang subur.Akibatnya, pada wilayah endapan akan terbentuk endapan tanah yang subur pula.

e. Biasanya, didapatkan adanya struktur pelapisan atau stratifikasi pada lapisan tanahnya sebagai akibat dari pengendapan material yang tidak sama ukurannya atau karena proses pemilahan (butiran agresif berada di bawah butiran halus).


Berdasarkan ciri-ciri tersebut, mampu kita sebutkan mampu terdiri atas bentukan hasil proses pengendapan antara lain yang dapat dihasilkan berupa delta, tanggul sungai, tanggul pantai, beting, gosong, meander, dan sungai mati.


a. Delta merupakan hasil pengendapan sungai. Adanya delta juga memperlihatkan ajaran air di tempat tersebut yakni damai.

b. Tanggul sungai terdapat di tepi sungai dan juga posisinya tepat sejajar dengan sungai.

c. Tanggul pantai juga merupakan buah dari hasil pengendapan oleh beberapa material yang dibawa sungai namun juga nantinya akan dibantu oleh arus laut dengan arah tegak lurus kepada tanggul sungai tersebut.

d. Beting ialah bab dari beberapa endapan yang letaknya sempurna di tengah sungai, atau di muara sebab menurunnya daya angkut air sungai dengan tiba-tiba.

e. Gosong sama dengan beting, cuma saja permukaan gosong kadang kala nampak di permukaan air, kadang kala tidak.

f.  meander ialah belokan sungai 180 derajat atau lebih.

g. Sungai mati merupakan bagian sungai yang terpotong yang berbentuk bulan sabit dan ialah sungai mati, sehingga nampak seperti danau.


Baca juga: