Perbedaan Daerah Nodal Dan Fungsional

Permukaan bumi dihiasi beranekaragam bentuk wilayah yang secara fisik dapat berupa dataran rendah, perbukitan, pesawahan, sungai, pegunungan dan lain sebagainya.

Geografi sangat bersahabat kaitannya dengan rancangan region atau wilayah. Secara sederhana wilayah mampu didefinisikan selaku bagian dari permukaan bumi yang mempunyai karakteristik khas yang mampu dibedakan dengan daerah lainnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 ihwal Penataan Ruang, daerah atau region yaitu ruang yang ialah kesatuan geografis beserta segenap komponen yang terkait  kepadanya yang batas dan sistemnya diputuskan berdasarkan aspek administratif atau aspek fungsional. Berikut ini beberapa definisi kawasan  berdasarkan berbagai andal:

Baca juga: Kunci Evaluasi Sejarah Indonesia X Erlangga Bab 1

a.    R.E. Dickinson
Wilayah yaitu tempat tertentu yang terdapat sekelompok keadaan fisik yang telah memungkinkan terciptanya tipe-tipe ekonomi tertentu.
b.    Fanneman
Wilayah adalah area yang mempunyai karakteristik kenampakan permukaan yang sama dan kenampakan ini sungguh berlawanan dengan kenampakan-kenampakan lain di tempat sekitarnya.
c.    Taylor
Wilayah ialah suatu satuan area di permukaan bumi yang mampu dibedakan dengan area lain lewat sifat-sifat seragam yang terlihat padanya.

Region ialah daerah geografi yang ukurannya beraneka ragam dari yang luas hingga sempit. Ciri utama yang membedakan satu region dengan region yang lainnya adalah adanya kesamaan/homogenitas dalam faktor fisik atau kultural.

Sebagai teladan sederhana yakni suatu kawasan dinamakan kawasan peternakan bila masyarakatdi kawasan tersebut bermatapencaharian selaku peternak dan mereka memliki area peternakan dengan luas tertentu dan alat-alat pendukung yang lain.

Perkembangan ungkapan desain “daerah” dalam geografi mempunyai sejarah yang panjang, namun penyajian secara sistematis baru dimulai dikala kurun ke 19. Pada saat itu hebat geografi berpendapat bahwa unit-unit politik belum cukup untuk menggambarkan pemahaman akan suatu wilayah alasannya para mahir geografi lebih memprioritaskan pada unit-unit alamiah (natural region).

  Pemahaman Daerah Pusat Dan Pinggiran Perspektif Geografi

Selain natural region, ada juga desain wilayah yang didasarkan atas kenampakan tunggal (single feature) mirip kenampakan iklim, curah hujan, vegetasi dan fauna. Natural region dan single feature region adalah konsep wilayah yang berkembang sebelum terjadinya Perang Dunia I. Selama jeda Perang Dunia I dan Perang Dunia II, konsep wilayah tersebut mengalami kemajuan.

Konsep single feature region pada awalnya menggolongkan seluruh permukaan bumi menjadi beberapa daerah, namun berganti sesudah Perang Dunia I yang lebih memusatkan perhatiannya pada penggolongan daerah untuk sebagian permukaan bumi saja.

Contoh dari pewilayahan yang menunjukkan kenampakan tunggal yakni peta penyebaran iklim yang dikemukakan oleh Wladimir Koppen yang didasarkan atas kombinasi suhu dan jenis vegetasi. Peta penyebaran iklim Koppen dapat dilihat pada peta di  bawah ini.

Konsep Pewilayahan Iklim Dunia Versi Koppen

Konsep lainnya yang timbul wacana kawasan yaitu desain kawasan homogen (uniform region) dan daerah khusus (nodal region).

Wilayah homogen ialah kawasan yang memiliki keseragaman dan kesamaan karakteristik tertentu seperti daerah pertanian dimana terdapat keseragaman antara petani atau daerah pertanian selaku unsur pembentuk kawasan.

Wilayah khusus adalah daerah yang dalam banyak hal dikontrol dan dikontrol oleh beberapa pusat aktivitas yang saling berhubungan atau dibatasi oleh batas tertentu.

Contoh dari nodal region yakni kota yang dikelola oleh beberapa kawasan pertumbuhan yang saling dihubungkan oleh jalur jalan yang melingkar. 

Nodal Region dalam kajian geografi ekonomi sering disebut juga sebagai wilayah fungsional (functional region). Baca juga: Rangkuman interaksi desa-kota

Wilayah fungsional nantinya dapat menggambarkan susunan kawasan secara hierarki misalnya adalah struktur daerah kota yang dikemukakan oleh R. Bintarto.

  Peta Pewilayahan Pembangunan Indonesia

Perpaduan antara daerah formal maupun wilayah fungsional disebut kawasan perencanaan yaitu kawasan geografis yang dikontrol secara relatif untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Pewilayahan ialah salah satu modal dasar dalam kebijakan pembangunan di Indonesia.

Karakteristik daerah di Indonesia yang beranekaragam memungkinkan perbedaan taktik pembangunan di setiap daerah.

Sebagai pola penyusunan rencana dan pelaksanaan pembangunan kawasan DKI Jakarta yang berstruktur geologi dataran rendah pastinya akan berlainan dengan kawasan Banjarmasin yang bertipe kawasan rawa.

Baca juga: Kunci penilaian erlangga bagian kawasan dan tata ruang

Gambar: disini