Proposal semiformal terbagi menjadi dua jenis, yakni: tawaran acara umum dan usulan aktivitas ilmiah sederhana.
a. Proposal Kegiatan Umum
Proposal kegiatan lazim yaitu proposal yang berisi anjuran atau planning aktivitas yang bersifat lazim, contohnya, aktivitas pameran, bakti sosial, pesantren kilat, atau LDKS.
Sistematika proposal kegiatan biasa berupa sederhana, adalah mencakup :
(1) nama acara (judul)
(2) latar belakang atau dasar anutan
(3) maksud dan tujuan
(4) sasaran/ruang lingkup
(5) waktu dan kawasan kegiatan
(6) penyelenggara/panitia kegiatan
(7) program/acara acara
(8) budget biaya
(9) epilog
b. Proposal Kegiatan Ilmiah Sederhana
Proposal acara ilmiah sederhana atau proposal penelitian ilmiah sederhana adalah usulan aktivitas yang berisi rancangan kerja atau langkah-langkah untuk melaksanakan acara ilmiah secara sederhana. Misalnya, ajuan observasi, proposal menyelenggarakan diskusi ilmiah, anjuran penelitian sederhana, dan ajuan studi kepustakaan.
Sistematika anjuran acara ilmiah sederhana juga berbentuk sederhana meliputi komponen-bagian berikut:
1) Nama kegiatan ilmiah (judul)
Judul ialah cerminan dari keseluruhan planning penelitiannya, kesudahannya ialah komponen yang paling penting dan merupakan “wajah” pengenal rencana penelitiannya tersebut.
2) Latar belakang/Dasar penelitian
Latar belakang observasi memuat argumentasi-argumentasi mengapa topik mirip yang tercantum di dalam judul observasi itu diteliti.
3) Ruang lingkup dilema
Hasil paparan urusan dalam latar belakang untuk lebih terang diuraikan dalam bentuk ruang lingkup/identifikasi masalah. Identifikasi ini memberikan banyak sekali kemungkinan dilema yang timbul dan yang mampu diteliti.
Berikut ini adalah acuan identifikasi dilema observasi ilmiah yang berkaitan dengan observasi terhadap profesi pemulung di DKI. Ruang lingkup masalahnya, misalnya selaku berikut:
· Permasalahan sosial apa sajakah yang ada di DKI Jakarta?
· Permasalahan sosial apa sajakah yang menyangkut dengan ketenagakerjaan di DKI Jakarta?
· Bagaimanakah tingkat kepedulian masyarakat DKI Jakarta kepada persoalan sosial yang ada di wilayahnya?
· Solusi apa sajakah yang mampu dijalankan untuk menangani persoalan ketenagakerjaan di DKI Jakarta?
· Latar belakang apakah yang membuat para pemulung menentukan profesi selaku pemulung?
· Apakah keluarga pemulung ikut serta pula menjadi pemulung?
· Bagaimanakah riwayat ekonomi dan pekerjaan para pemulung sebelumnya?
· Berapakah penghasilan rata-rata pemulung saban hari?
· Bagaimanakah tingkat kepuasan para pemulung terhadap penghasilan yang diperoleh serta profesi yang dijalaninya?
· Bagaimanakah pandangan para pemulung terhadap pendidikan keluarganya?
· Bagaimanakah citra para pemulung kepada kala depan hidupnya?
· Bagaimanakah lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sosial para pemulung?
· Bagaimanakah gambaran iklim kesejawatan di antara para pemulung?
4) Pembatasan dilema
Berdasarkan identifikasi ditetapkan batas-batas permasalahan. Pembatasan dilema observasi berupa penetapan lingkup persoalan dari aneka macam persoalan yang teridentifikasi sesuai dengan tujuan observasi.
5) Teknik/sistem yang digunakan
Dalam hal ini diterangkan populasi dan sampel observasi (kalau observasi sampling) dan teknik pengambilan sampelnya. Jika bukan penelitian sampling atau sensus (populasi), diterangkan siapa informan yang menjadi subjek observasi. Selanjutnya sistem (teknik) pengumpulan data juga diterangkan, dan demikian pula tata cara analisis data yang mau dipergunakan.
6) Tujuan dan manfaat acara
Di sini, dijelaskan apa saja tujuan acara atau observasi. Lalu diterangkan pula jika telah diteliti alhasil akan berguna untuk apa dan untuk siapa.
7) Program aktivitas
Pada bab ini, penyusun usulan akan menyajikan agenda atau pembagian waktu pelaksanaan kerja. Jadwal atau program pelaksanaan acara ini untuk memperlihatkan citra terhadap akseptor tawaran wacana aktivitas semenjak dari awal sampai tamat.
8) Lokasi dan waktu kegiatan
Dalam usulan juga dijelaskan kapan dan di mana acara aktivitas secara keseluruhan dijalankan atau dilakukan.
9) Biaya acara
Pada bab ini dipaparkan perincian anggaran dari pendapatan sampai ongkos-biaya yang mau dikeluarkan dalam melaksanakan acara. Dalam penyusunan anggaran diusahakan mesti efisien dan logis.
10) Penutup
Bagian ini berisi penegasan permohonan kesepakatan pihak yang berwenang menyepakati, seperti kepala sekolah, cita-cita-keinginan, dan ucapan terima kasih. Proposal diakhiri dengan penulisan tanggal pengajuan usulan dan tanda tangan penanggung jawab tawaran.