5 Gubernur Indonesia Yang Hafal/Hafidz Al Quran

Memegang amanah selaku kepala daerah yaitu bukan hal yang gampang. Seorang kepala kawasan atau gubernur mesti mempunyai ilmu dan kemampuan yang mumpuni dalam memimpin. Selain itu, akan lebih baik lagi kalau seorang pemimpin tidak cuma mengandalkan kecerdasan intelektual saja tapi juga susila dan spiritual. Memiliki ketataan yang hebat kepada Tuhan-Nya dan bekerja keras lillahi ta’ala supaya rakyatnya makmur, bukan melakukan pekerjaan demi meraih popularitas media semata.

 Memegang amanah sebagai kepala daerah adalah bukan hal yang mudah 5 Gubernur Indonesia yang Hafal/Hafidz Al Quran

Di negara Indonesia yang kita cintai ini, ada beberapa kepala daerah yang selain memiliki prestasi di provinsi yang dia pimpin, namun hebatnya juga mereka ternyata ialah seorang penghafal quran ( hafiz ). Pemimpin yang mirip itulah yang patut kita teladani. Al-quran saja mereka cintai, terlebih rakyatnya. Betul apa betul? Adapun sosok-sosok Gubernur yang juga seorang hafiz quran yaitu selaku berikut.

1. Dr. H. Achmad Heryawan, Lc., M.Si (Gubernur Jawa Barat)

 Memegang amanah sebagai kepala daerah adalah bukan hal yang mudah 5 Gubernur Indonesia yang Hafal/Hafidz Al Quran
foto: instagram.com/aheryawan

Bapak Gubernur yang sering di sapa Aher ini telah menjabat selama dua kurun hingga tahun 2018 sehabis memenangi penyeleksian umum Gubernur Jawa Barat tahun 2013. Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiah, dia menandakan perhatiannya dalam politik. Ia bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), terpilih selaku anggota dewan perwakilan rakyat DKI Jakarta dua abad semenjak 1999. Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2008 mengantarnya sebagai Gubernur Jawa Barat.

Selaku kepala tempat, dia mendapat sejumlah penghargaan dari negara. Enam tahun kepemimpinan Aher ditandai dengan sedikitnya 150 penghargaan dari pemerintah yang diraih pemerintah provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2015, Jawa Barat di bawah pemerintahan Ahmad Heryawan berhasil meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara untuk yang kelima kalinya.

2. H. Gatot Pujo Nugroho, A.Md., S.T., M.Si (Gubernur Sumatera Utara)

 Memegang amanah sebagai kepala daerah adalah bukan hal yang mudah 5 Gubernur Indonesia yang Hafal/Hafidz Al Quran
foto: id.wikipedia.org/wiki/Gatot_Pujo_Nugroho

Pak Gatot menjadi Gubernur sejak 14 Maret 2013. Sebelumnya, beliau ialah Plt. Gubernur Sumatera Utara sejak 2011 hingga 2013 menggantikan Syamsul Arifin yang terjerat kasus korupsi. Gatot yang ialah politikus PKS ini, berduet dengan Syamsul Arifin pada Pemilukada Sumatera Utara 2008 dengan tagline Syampurno.
Dalam Pilkada Sumut 2013, dia maju dan menggandeng Bupati Serdang Bedagai, H.T. Erry Nuradi sebagai wakilnya. Sesuai hasil hitung cepat sejumlah forum survei, pasangan nomor urut 5 yang menjinjing tagline Ganteng ini memenangkan pilkada satu putaran di angka 32,05%.
3. Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Spsi, Msc (Gubernur Sumatera Barat)
 Memegang amanah sebagai kepala daerah adalah bukan hal yang mudah 5 Gubernur Indonesia yang Hafal/Hafidz Al Quran
foto: id.wikipedia.org/wiki/Irwan_Prayitno

Ia mengawali jabatan sebagai Gubernur Sumatera Barat era kedua pada 12 Februari 2016 sehabis mengungguli penyeleksian Gubernur Sumatera Barat. Sebelumnya, ia duduk di Dewan Perwakilan Rakyat tiga kala sejak 1999 dari Partai Keadilan Sejahtera. Ia diketahui selaku pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia, tetap mengajar dan menunaikan dakwah sepanjang kariernya.
Datang dari keluarga Minangkabau, Irwan menjalani pendidikan menengah di Padang. Ia mengenal tarbiah dan menggeluti sebagai pencetus dakwah ketika berkampus di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1982. Setelah meninggalkan status mahasiswa pada 1988, ia kembali ke Padang mendirikan Yayasan Pendidikan Adzkia. Ia sempat mengambil pekerjaan paruh waktu di bab HRD (Human Resource Development) aneka macam perusahan pemerintah dan dosen psikologi industri. Seiring akreditasi Partai Keadilan pada 20 Juli 1998, Irwan membentuk dan mengetuai perwakilan PK di Malaysia. PK mengirim Irwan duduk di badan legislatif hasil pemilihan umum 1999; Irwan terus terpilih untuk dua masa selanjutnya. Setelah menuntaskan pendidikan doktor, beliau menyebarkan tugas sebagai guru besar bidang pengembangan SDM dan tetap berdakwah.
Selaku kepala daerah, beliau mendapat sejumlah penghargaan dari negara. Empat tahun kepemimpinan Irwan ditandai dengan sekurang-kurangnya 137 penghargaan dari pemerintah yang diraih Sumatera Barat. Selama duduk di parlemen, beliau mencurahkan pandangannya dalam penyusunan sejumlah RUU, tergolong penggunaan sumber energi alternatif geothermal. Ia dicatat alasannya kemampuan melobi dan pernah menolak permintaan untuk menjadi menteri.
4. K.H. Abdul Ghani Kasuba, Lc ( Gubernur Maluku Utara)

 Memegang amanah sebagai kepala daerah adalah bukan hal yang mudah 5 Gubernur Indonesia yang Hafal/Hafidz Al Quran
foto: id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Ghani_Kasuba

Ia di lantik menjadi Gubernur semenjak tahun 2014 didampingi Muhammad Natsir thaib. Sebelumnya, Abdul Gani Kasuba ialah wakil gubernur dan juga pernah menjabat sebagai anggota dewan perwakilan rakyat-RI dari dapil Maluku Utara dari Fraksi PKS. Pendidikan dari tingkat SD hingga dengan SMA teratasi di Palu, Sulawesi Tengah, sedangkan tingkat sarjana diselesaikan di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
5. Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A (Gubernur Nusa Tenggara Barat)

 Memegang amanah sebagai kepala daerah adalah bukan hal yang mudah 5 Gubernur Indonesia yang Hafal/Hafidz Al Quran
foto: id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Zainul_Majdi

  5 Penulis Novel Islami Terkenal Di Indonesia
Bapak Gubernur yang bersahabat di sapa Tuan Guru Bajang yakni Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode, abad jabatan 2008-2013 dan 2013-2018. Di nobatkan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai Gubernur Termuda di Indonesia. Ia juga mendapatkan Lencana Ksatria Bhakti Husada Arutala yang merupakan penghargaan atas jasanya dalam bidang kesehatan dan dirinya menerima beberapa prestasi membanggakan yang lain.
Nah, semoga kelima sosok gubernur di atas mampu menginspirasi kita semua untuk selalu menyayangi Al-Qur’an. Lebih manis lagi apabila dapat menghafalnya, atau minimal berkala membacanya, mempelajari dan  memengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.