Masjid Termegah di Ujung Sebelah Barat Pulau Jawa
Keberadaan Masjid Raya Al-A’zhom di Pusat pemkot Tangerang cukup menonjol. Kubah besar bertumpuk yg terdiri dr empat kubah sebagai penopang (kubah anak) & satu kubah puncak yg dihiasi makara setinggi 5,3 meter menjadi landmark kompleks pemerintahan tersebut.
Kelima kubah yg bermakna lima rukun Islam & keharusan shalat lima waktu tersebut bergaris tengah total 63,3 meter & diletakkan tanpa tiang penyangga. Keistimewaan ini sempat membuat kubah Al-A’zhom sebagai bentangan kubah terbesar tanpa tiang penyangga.
Tepat sejajar dgn titik temu empat kubah anak tersebut, terpancang empat buah menara setinggi 55 meter yg mencerminkan empat tiang ilmu, yakni bahasa Arab, syariah, sejarah, & filsafat. Selain itu, angka empat bermakna empat syarat hidup bahagia, yaitu aqidah, etika, syariah, & ibadah.
Bentuk menara tersebut diadopsi dr Masjid Sultan Salahuddin Aziz Syah di Kuala Lumpur. Ujung menara yg berbentuk rudal terinspirasi dr bentuk menara Masjid Haqia Shopia (Masjid Biru) di Istanbul, Turki-sebuah masjid yg merupakan gereja paling besar di Turki pada kurun ke VI, saat berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium).
Di ruang utama terlihat dua jenis area berbeda. Pertama, area yg mengelilingi ruang utama, ditandai dgn banyak tiang selaku penopang area tribun. Kedua, area tengah yg tepat berada di bawah kubah. Area ini sungguh lapang alasannya adalah tak ada tiang yg menyangga kubah besar tersebut.
Di area tengah tersebut, terlihat jelas keindahan cuilan dlm kubah yg bertuliskan ayat-ayat Al-Quran, yg ditorehkan di atas material berwarna cokelat muda kekuning- kuningan. Material ini berpadu serasi dgn lantai batu granit berwarna white-star yg didatangkan khusus dr Cina. Sebuah kombinasi yg menimbulkan situasi syahdu tetapi cerah.
Menurut arsitek masjid ini, Prof. Ir. H. Slamet Wirasonjaya, MLA, arsitektur Masjid Al-A’zhom mengacu pada pakem abad XVIII & XIX. Namun, dlm proses eksekusi material bangunan tak lagi menggunakan contoh pahat melainkan memakai proses yg lebih terbaru, yakni cetakan untuk membentuk ornamen-pernak-pernik pada rincian bangunan.
Seperti halnya material pernak-pernik mihrab yg terletak di wajah ruang utama yg tak lagi ditempa belahan per potongan melainkan diproses dgn menggunakan bahan kimia. Bahan kimia ini dapat merontokkan logam kuningan untuk menciptakan dekorasi yg berupa garis-garis geometris.
Di halaman masjid terdapat plaza, taman, & tempat parkir kendaraan. Nuansa Timur Tengah sangat mencolokdi area ini, utamanya di taman & plaza. Ini terpancar dr ratusan pot pohon palem yg dikelola sejajar & sejumlah pohon kurma yg memagari segi kanan-kiri plaza, sempurna di hadapan pintu masuk masjid.
Kata Al-A’zhom diambil dr salah satu asma Allah Swt., AI-‘Azhim QHsirin Tafdhilkan, memiliki arti Paling Raya, Paling Agung, atau Paling Megah. Penyematan nama tersebut pada masjid ini memiliki arti di ujung Pulau Jawa sebelah Barat, tepatnya di Tangerang, terdapat masjid megah dgn kubah yg sungguh besar & empat menara menjulang ke langit.