Perilaku konsumen – Dalam dunia yg terus berkembang dgn pesat, sikap konsumen mempunyai peran yg kian penting dlm membentuk dinamika pasar. Faktor-faktor seperti budaya, lingkungan sosial, nilai-nilai pribadi, & pengalaman sebelumnya memainkan peranan sentral dlm membentuk preferensi & keputusan konsumen. Perubahan teknologi pula telah mengubah cara konsumen mencari gosip perihal produk atau jasa, berinteraksi dgn merek, & berbelanja dengan-cara keseluruhan.
Pentingnya pemahaman yg mendalam wacana perilaku konsumen tak hanya dirasakan oleh pelaku bisnis, namun pula oleh pemerintah, lembaga nirlaba, & masyarakat umum. Dengan mengetahui perilaku konsumen, pelaku bisnis dapat mendesain taktik pemasaran yg lebih efektif, membuatkan produk yg lebih sesuai dgn kebutuhan konsumen, & membangun kekerabatan jangka panjang dgn konsumen. Sementara itu, pemerintah & lembaga nirlaba dapat menggunakan pengetahuan perilaku konsumen untuk mendesain kampanye sosial, kebijakan lingkungan, & inisiatif yang lain.
Table of Contents
Apa itu Perilaku konsumen?
Teori sikap konsumen merujuk pada penelitian yg memungkinkan kita untuk mengerti & mengkaji bagaimana seseorang berinteraksi dgn merek atau perusahaan tertentu.
Para hebat telah menunjukkan definisi-definisi khusus terkait konsep sikap konsumen. Beberapa definisi ini disuguhkan di bawah ini:
- Menurut Schiffman & Kanuk (2000), sikap konsumen ialah kajian wacana cara individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya yg dimiliki, mirip duit, waktu, & energi, guna memperoleh produk yg akan disantap.
- Pendapat Kotler & Keller (2008) serupa, di mana keduanya sepakat bahwa perilaku konsumen merupakan bidang studi yg menganalisis individu, kelompok, bahkan organisasi dlm memilih, membeli, memakai, & menganalisa produk dgn tujuan menyanggupi keperluan & cita-cita mereka.
- John C. Mowen & Michael Minor menguraikan bahwa perilaku konsumen mencakup analisis tentang bagaimana seorang konsumen bikin keputusan, baik dlm mendapatkan, menggunakan, berbelanja, maupun mengevaluasi produk. Definisi ini menekankan pada proses pengambilan keputusan individu dlm konteks konsumsi.
Dengan pengertian-pengertian tersebut, kita dapat menyaksikan bahwa teori perilaku konsumen merupakan upaya untuk mengurai cara individu bertingkah terhadap produk & merek. Analisis ini melibatkan pemahaman terhadap motivasi, preferensi, serta proses pengambilan keputusan konsumen dlm berbagai tahap siklus konsumsi. Para hebat dlm bidang ini berkontribusi untuk memperlihatkan persepsi mendalam ihwal bagaimana perilaku konsumen membentuk dinamika pasar & interaksi antara konsumen & merek.
Baca juga: Pentingnya Personal Branding & Cara Membangunnya
Faktor yg Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Biasanya, sikap konsumen dipengaruhi oleh tiga aspek utama selaku berikut:
Faktor Individu
Faktor individu merujuk pada minat & pandangan yg dimiliki seseorang selaku konsumen. Secara spesifik, faktor ini pula terpengaruh oleh karakteristik demografis seperti:
- Usia
- Jenis kelamin
- Latar belakang budaya
- Profesi
- Riwayat pendidikan
- Dan faktor-faktor lainnya
Faktor Psikologis
Psikologis mencakup reaksi & sikap yg dimiliki oleh individu kepada:
- Kampanye penjualan yg diterapkan
- Kebutuhan pribadi selaku konsumen
Faktor Sosial
Mencakup efek lingkungan sosial yg meliputi:
- Pengaruh dr lingkungan sekitar
- Dampak media sosial
- Kelas sosial
- Tingkat pemasukan
- Tingkat pendidikan
- Dan hal-hal serupa
Faktor Budaya
Faktor budaya memperlihatkan bahwa preferensi konsumen dipengaruhi oleh beberapa elemen, termasuk:
- Nilai-nilai & ideologi yg dimiliki oleh komunitas mereka
- Keyakinan kolektif dlm komunitas
- Kebutuhan yg diakui oleh keluarga & komunitas
- Kelas sosial yg teridentifikasi
Melalui faktor-faktor ini, perilaku konsumen membentuk pola kompleks dlm menjalani interaksi dgn produk, merek, & pasar dengan-cara keseluruhan.
Baca juga: Cara Membuat Brand Positioning yg Menonjol di Pasar
Manfaat Perilaku Konsumen
Terdapat banyak keuntungan yg diperoleh oleh penjualan & pengembangan produk dr perilaku konsumen. Beberapa di antaranya meliputi:
Menyadari Perbedaan dlm Kelompok Konsumen
Suatu produk mempunyai beragam jenis konsumen dgn keperluan & keinginan yg berlainan. Untuk mengerti variasi ini, studi sikap konsumen sangatlah berhubungan . Dengan demikian, perbedaan-perbedaan ini mampu diidentifikasi & dipahami.
Mendesain Program Pemasaran yg Tepat
Jika tujuanmu adalah membuat acara penjualan yg sesuai dgn audiens, memahami mereka yaitu langkah pertama yg penting. Studi perilaku konsumen menolong dlm mengetahui karakteristik masing-masing kelompok konsumen, sehingga program penjualan mampu diadaptasi dgn sempurna.
Studi ini pula membuat lebih mudah dlm pengambilan keputusan yg berhubungan dgn konsumen, seperti:
- Merubah logo
- Mengubah kemasan
- Membuat kampanye berhadiah
- Dan lain sebagainya
Meramalkan Tren Pasar
Tren pasar terus berubah dr waktu ke waktu. Mengikuti pergantian ini menjadi lebih efektif dgn memahami sikap konsumen. Dengan demikian, produk yg dikembangkan akan selaras dgn perkembangan zaman, menghindari pemborosan sumber daya untuk produk yg tak tepat.
Meningkatkan Daya Saing
Studi sikap konsumen tak hanya memungkinkan pemahaman ihwal audiens, tetapi pula mampu memberikan wawasan ihwal pesaing. Informasi seperti:
- Apakah konsumen berbelanja dr pesaing?
- Mengapa konsumen menentukan pesaing?
- Bagaimana konsumen membedakan produk antara merekmu & pesaing?
Dengan pemahaman ini, produk yg lebih superior dapat dirancang untuk meningkatkan daya saing.
Meningkatkan Layanan Pelanggan
Tiap konsumen memiliki preferensi layanan yg berlainan. Perbedaan ini mampu dipelajari melalui studi sikap konsumen, yg memungkinkan derma layanan konsumen yg sesuai dgn keperluan individu. Sebagai kesudahannya, layanan pelanggan yg bermutu mampu diberikan, mengingat semua kebutuhan konsumen sudah dipertimbangkan.
Baca juga: Cara Kirim Blast WhatsApp (WA) ke Ribuan Nomor Kontak
Model Perilaku Konsumen
Berikut yaitu penjabaran dr beberapa model perilaku konsumen:
Model Plavovian
Model Plavovian yg dikemukakan oleh Ivan Plavov terdiri dr tiga komponen, yakni drive, drives, & reinforcement. Drive merujuk pada rangsangan yg diharapkan menghasilkan konsekuensi tertentu. Drives yaitu kebutuhan psikologis mirip kenikmatan, rasa sakit, kebahagiaan, atau kesedihan. Sementara itu, reinforcement merupakan dorongan yg muncul sebagai hasil dr pemenuhan kebutuhan psikologis yg sebelumnya dipicu oleh rangsangan.
Model Input, Process, Output
Model ini terdiri dr tiga elemen, yakni input, process, & output. Input merujuk pada seni manajemen pemasaran yg diterapkan oleh perusahaan, termasuk empat komponen utama: produk, harga, distribusi, & penawaran spesial. Proses melibatkan bagaimana konsumen menjalankan transaksi, sementara output yakni respons yg ditampilkan oleh konsumen terhadap produk atau layanan yg disediakan.
Model Sosiologi
Model ini memiliki pendekatan berlainan dr dua model sebelumnya, model sosiologi ini berupaya menghubungkan perilaku konsumen dgn lingkungan sosial. Lingkungan ini dibagi menjadi primary society (masyarakat primer) & secondary society (penduduk sekunder). Orang-orang dlm primary society yakni individu mirip keluarga & sobat akrab, sedangkan yg tergolong secondary society yakni individu yg memiliki kesamaan dlm karakteristik kepribadian. Model ini menekankan pentingnya pola hidup yg diadopsi oleh konsumen dlm interaksinya dgn lingkungan.
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Anda dapat memahami beberapa tahap ini untuk mendalami berita wacana dasar dr keputusan pembelian oleh konsumen. Berikut ini adalah pembagian terstruktur mengenai yg lengkap:
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai tatkala konsumen menyadari adanya dilema atau kebutuhan yg perlu dipenuhi. Kebutuhan ini dapat timbul dr faktor internal atau eksternal. Penting bagi pemasar untuk mengidentifikasi suasana-situasi yg mendorong keperluan tertentu. Mereka bisa mengidentifikasi rangsangan yg paling sering mengarah pada minat kepada jenis produk tertentu dgn menghimpun gosip dr aneka macam konsumen. Dengan pengetahuan ini, seni manajemen pemasaran yg efektif dapat dikembangkan untuk memicu minat konsumen.
Pemilihan Produk
Tahap selanjutnya dlm proses pengambilan keputusan konsumen yakni ketika konsumen mengetahui persoalan & mulai mencari penyelesaian dlm bentuk produk atau layanan. Selama tahap ini, konsumen akan meneliti jenis produk yg tersedia di pasar yg mampu menyanggupi keperluan mereka. Mereka bisa mencari isu lewat internet, lewat iklan, melakukan kunjungan langsung ke toko, & meminta persepsi dr keluarga atau sahabat untuk menolong mereka dlm membuat keputusan pembelian.
Perbandingan Produk & Penyedia yg Berbeda
Setelah konsumen memperoleh pilihan produk atau layanan yg mungkin memenuhi kebutuhan mereka, mereka akan membandingkan penawaran serupa dr berbagai penyedia berdasarkan faktor mirip harga & mutu. Proses ini diketahui selaku evaluasi pilihan.
Ada beberapa konsep yg menolong dlm pemahaman proses evaluasi pilihan konsumen. Pertama, konsumen berusaha menyanggupi kebutuhan mereka. Kedua, konsumen mencari manfaat spesifik dr solusi produk. Ketiga, konsumen melihat setiap produk sebagai kumpulan atribut dgn kemampuan yg berbeda dlm memberikan manfaat yg diperlukan untuk memenuhi keperluan mereka.
Pengambilan Keputusan Pembelian
Pada tahap keempat, konsumen menentukan produk mana yg akan mereka beli & melakukan pembelian tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa ada faktor-faktor di luar kendali konsumen yg mampu menghipnotis keputusan mereka. Faktor-faktor ini bisa muncul & mengganti niat pembelian yg sebelumnya telah terbentuk. Hal ini bisa terjadi jika konsumen menghadapi suasana mirip kehilangan pekerjaan, adanya keperluan mendesak yang lain, atau bila pengalaman berbelanja tak sesuai dgn ekspektasi mereka.
Pasca Pembelian
Setelah konsumen berbelanja & menggunakan produk, mereka akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.
Pada tahap ini, konsumen dapat menilai apakah produk sebanding dgn harga yg mereka bayar & apakah mereka akan melaksanakan pembelian berulang dr bisnis yg sama. Dalam konteks pembelian online, mereka mungkin akan meninggalkan ulasan produk atau bahkan memesan lebih banyak sebelum produk habis terjual.
Baca juga: Syarat Daftar BPJS Gratis Via HP untuk Warga yg Tidak Mampu
15 Contoh Perilaku Konsumen
Tentu, berikut yakni 15 acuan perilaku konsumen:
Pembelian Rutin
Seorang konsumen dengan-cara teratur berbelanja produk yg sama sebab ia merasa puas dgn kualitasnya & tak ingin menjajal merek atau produk lain.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Ulasan Online
Sebelum berbelanja produk, konsumen mencari ulasan online untuk mendapatkan persepsi dr pengguna lain sebelum membuat keputusan pembelian.
Pembelian Berdasarkan Citra Merek
Seorang konsumen memilih produk tertentu karena ingin diidentifikasi dgn citra atau gaya yg diwakili oleh merek tersebut.
Pengaruh Selebriti
Konsumen kesengsem berbelanja produk tertentu karena melihat selebriti atau influencer yg mereka kagumi menggunakan produk tersebut.
Mengikuti Tren Sosial
Seorang konsumen membeli produk yg sedang tren atau populer di golongan sobat-sahabat atau dlm budaya terkenal.
Pembelian Berdasarkan Nilai & Etika
Konsumen memilih produk atau merek yg sejalan dgn nilai-nilai atau kepercayaan akhlak mereka, contohnya produk yg ramah lingkungan atau mendukung amal.
Pengalaman Membeli Offline vs. Online
Beberapa konsumen lebih suka berbelanja eksklusif di toko fisik untuk melihat & menjajal produk sebelum membeli, sementara yg lain lebih senang berbelanja online sebab ketentraman & pilihan yg lebih luas.
Pembelian Berdasarkan Harga Premium
Beberapa konsumen rela mengeluarkan uang harga lebih tinggi untuk produk dgn merek atau kualitas yg dianggap lebih baik.
Pertimbangan Kepraktisan
Konsumen menentukan produk yg memperlihatkan solusi mudah & efisien untuk masalah yg mereka hadapi.
Pembelian Berdasarkan Emosi
Pilihan konsumen dapat dipengaruhi oleh emosi mirip bangga, khawatir, atau stres, yg menghipnotis keputusan untuk membeli barang atau layanan tertentu.
Pengambilan Keputusan Bersama
Keputusan pembelian mampu dipengaruhi oleh anggota keluarga atau sobat bersahabat yg menunjukkan masukan atau berkolaborasi dlm proses pengambilan keputusan.
Pertimbangan Atribut Produk
Konsumen membandingkan fitur & atribut berlainan dr beberapa produk sebelum memutuskan produk mana yg paling sesuai dgn keperluan mereka.
Pembelian Berdasarkan Inisiatif Pribadi
Beberapa konsumen mengambil inisiatif sendiri untuk mencari produk yg mereka butuhkan, sedangkan yg lain mungkin hanya berbelanja jikalau diberi tahu atau dipengaruhi oleh penawaran khusus.
Pertimbangan Kepercayaan Terhadap Penjual
Kepercayaan pada penjual atau merek mampu memengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja produk atau layanan tertentu.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Keamanan
Beberapa konsumen lebih menentukan produk yg dianggap lebih kondusif atau teruji, utamanya tatkala produk tersebut memiliki efek pada kesehatan atau keamanan mereka.
Kesimpulan
Perilaku konsumen merujuk pada tindakan, keputusan, & respons yg diambil oleh individu atau kelompok dlm memilih, berbelanja, memakai, & menganalisa produk, layanan, atau pengalaman. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keperluan pribadi, faktor psikologis, pengaruh sosial, & faktor budaya. Para pemasar & perusahaan dapat mempergunakan pemahaman tentang sikap konsumen untuk merancang strategi penjualan yg lebih efektif, berbagi produk yg sesuai dgn keperluan, serta membangun relasi jangka panjang dgn konsumen. Dalam kala di mana konsumen memiliki terusan lebih besar kepada berita & pilihan, pemahaman tentang perilaku konsumen menjadi kunci untuk berhasil di pasar yg kompetitif.
Referensi
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran. Erlangga.
- Solomon, M. R. (2019). Perilaku Konsumen: Memahami & Mempengaruhi Keputusan Pembelian. Salemba Empat.
- Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2000). Perilaku Konsumen. Erlangga.
- Blackwell, R. D., Miniard, P. W., & Engel, J. F. (2006). Perilaku Konsumen. Penerbit Erlangga.
- Loudon, D. L., & Della Bitta, A. J. (1993). Perilaku Konsumen & Pemasaran. Binapura Aksara.
- Hawkins, D. I., & Mothersbaugh, D. L. (2010). Perilaku Konsumen: Membeli, Memiliki, & Menyukai Produk. Salemba Empat.
- Belk, R. W. (2018). Perilaku Konsumen: Perspektif Eksistensial. Rajawali Pers.
- Foxall, G. R. (2014). Teori Perilaku Konsumen: Dasar, Konsep, & Aplikasi. Salemba Empat.
- Mowen, J. C., & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen dlm Lingkungan Global. Erlangga.
- Assael, H. (2015). Perilaku Konsumen & Pemasaran. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.