Pelajaran Sejarah Indonesia : Sma/Ma/Smk/Mak Kelas 11 Semester 2 Bab 5 Indonesia Merdeka

Indonesia pelajarancg.blogspot.com – Menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud dalam buku Sejarah Indonesia Kurikulum 2013, meyantakan bahwa Sejarah Indonesia adalah mata pelajaran yang membekali akseptor didik dengan pengetahuan tentang dimensi ruang-waktu perjalanan sejarah Indonesia, kemampuan dalam menyajikan wawasan yang dikuasainya secara positif dan absurd, serta sikap menghargai jasa para pahlawan yang sudah meletakkan pondasi bangunan negara Indonesia beserta segala bentuk warisan sejarah, baik benda maupun takbenda. Sehingga terbentuk acuan pikir akseptor bimbing yang sadar sejarah.

Buku Sejarah Indonesia dengan Kontributor Sardiman AM, dan Amurwani Dwi Lestariningsih yang ditujukan kepada Kelas 11 Sekolah Menengan Atas/MA/Sekolah Menengah kejuruan/MAK Semester 2 ini terdiri dari 3 bagian diantaranya:

  1. BAB 4 – Tirani Matahari Terbit
  2. BAB 5 – Indonesia Merdeka
  3. BAB 6 – Revolusi Menegakkan Panji-Panji NKRI

Dalam menyambut semeter 2 tahun pelajaran 2020/2021 hari ini, pelajarancg.blogspot.com tidak merangkum secara lengkat tiap bab. Akan namun hanya fokus pada tulisan ringkasan bahan “Indonesia Merdeka” pada Bab 5 saja sebagai materi referensi siswa atau pelajar Kelas XI Sekolah Menengan Atas/MA/Sekolah Menengah kejuruan/MAK.

 Kemdikbud dalam buku Sejarah Indonesia Kurikulum   PELAJARAN SEJARAH INDONESIA : SMA/MA/SMK/MAK KELAS 11 SEMESTER 2 BAB 5 INDONESIA MERDEKA

BAB 5 INDONESIA MERDEKA UNTUK PELAJARAN SMA/MA/SMK/MAK KELAS 11 SEMESTER 2

Kami yang sekarang terbaring antara Kerawang-Bekasi
tidak bisa berteriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
…………..
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi abu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami mampu
Tapi kerja belum simpulan, belum apa-apa
…………..
(Charil Anwar dalam Sajak Kerawang-Bekasi)

Setiap tanggal 17 Agustus kita senantiasa memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Berbagai rangkaian acara dijalankan setiap tahun di sekeliling bulan Agustus, dalam rangka menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia. Kegiatan apa saja yang sering kau ikuti dalam rangkaian perayaan hari kemerdekaan tersebut? Mengapa kita mesti memperingati hari kemerdekaan? Mengapa bangsa Indonesia mesti merdeka? Siapa yang membuat bangsa Indonesia merdeka? Bagaimana makna hari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia? Apa yang mesti kita lakukan di abad kemerdekaan ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut pantas kita ejekan untuk memperoleh jawaban yang lebih terperinci. Sejarah mencatat bahwa kemerdekaan yaitu impian seluruh bangsa di dunia. Kemerdekaan menjadi modal dasar pembangunan di aneka macam bangsa, tergolong Indonesia. Dengan kemerdekaan, bangsa Indonesia bebas memilih nasib sendiri. Hidup merdeka pasti akan menciptakan kita lebih leluasa memilih arah dan jalan pembangunan bangsa Indonesia. Kemerdekaan juga menunjukkan keberpihakan pembangunan kepada bangsa sendiri. Kamu tentu masih ingat bahwa penjajah hanya mementingkan kesejahteraan mereka sendiri.

Penjajahan di manapun akan senantiasa menguras sumber daya negeri yang terjajah dan memperbesar kejayaan negeri penjajah. Karena itu, keharusan kita mensyukuri kemerdekaan dengan mengisinya melalui pembangunan nasional. Kemerdekaan juga bukan merupakan kado penjajah. Bangsa Indonesia berjuang lewat berbagai cara dan berbagai pengorbanan untuk meraih kemerdekaan. Ribuan pejuang gugur selaku kusuma bangsa, tidak terhitung kerugian harta benda untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Masihkah ada ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia sekarang? Tentu saja ada, alasannya adalah itu mari kita telaah lebih lanjut hakikat kemerdekaan bangsa Indonesia dan bagaimana semestinya kita menjaganya!

Teks proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Sukarno dalam upacara pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Pernyataan kemerdekaan tersebut disambut senang oleh masyarakat Indonesia di berbagai kawasan. Proses penyusunan proklamasi tersebut bukan langkah mudah. Bagaimana proses proklamasi kemerdekaan Indonesia? Mari kita lacak lewat uraian di bawah tulisan pelajarancg.blogspot.com!

1. Jepang Kalah Perang dengan Sekutu

Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu. Ledakannya seperti gunung api yang jatuh ke bumi. Setelah itu tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu tanpa syarat karna aspek pengeboman kota Hirosima dan Nagasaki. Sebelum Jepang menyerah pada sekutu, komando tentara Jepang kawasan selatan menawarkan dan menyetujui kemerdekaan Indonesia tanggal 7 September 1945. Tanggal 7 Agustus 1945 dibuat Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di setujui oleh Jendral Terauchi dan diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil Drs. Moh Hatta dan tugasnya melanjutkan BPUPKI. Beranggotakan dengan 21 orang dan berasal dari aneka macam tempat.

1. Jawa 12 Wakil
2. Sumatra 3 Wakil
3. Sulawesi 2 Wakil
4. Kalimantan 1 Wakil
5. Sunda Kecil 1 Wakil
6. Maluku 1 Wakil
7. Golongan masyarakatCina 1 Wakil

Tanggal 9 Agustus 1945, Jendral Terauchi mengundang Sukarna, Muh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigan (salah satu sentra prajurit Jepang). 12 Agustus 1945 Jendral Terauchi mengucapkan selamat atas terpilihnya Sukarno dan Muh. Hatta selaku ketua dan wakil ketua PPKI. 14 Agustus 1945 Sukarno, Muh. Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat kembali ke Jakarta.

2. Perbedaan Pendapat dan Penculikan

Tanggal 15 Agustus ialah hari yang menegangkan bagi Jepang dan Indonesia, alasannya adalah itu ialah titik akhir melajutkan PD II. Para pejuang melancarjan gerakan “bawah tanah”. Sutan Syahir ialah tokoh muda yg mengenali beriya penyerahan Jepang kepada sekutu. Hari rabu 15 Agustus 1945 pada pukul 22.00 WIB, para cowok dipimpin oleh Wikana, Sukarni, dan Darwis tiba ke rumah Sukarno di Jalan Pangesan 56, Jakarta, memaksa memproklamasikan kemerdekaan paling lambat tanggal 16 Agustus 1945. Para perjaka gagal memaksa Sukarno dan Golongan Tua. Sekitar pukul 24.00 WIB, diadakan konferensi di jalan Ciki, Jakarta. Para perjaka yang datang yakni Sukarni, Yusuf Kunto, Chaerul Saleh, dan Shodanco Singgih yang di tunjuk memimpin konferensi tersebut.

Setelah mendapat derma peralatan dari Markas Peta, Singgih bersam penembak andal Sutrisno, Sukarni, dan Wikana, dan dr. Muwardi lalu pergi menuju rumah Moh Hatta untuk ikut keluar kota. Kemudian para pemuda ke rumah Sukarno dan dia oke asal Fatmawati, Guntur, dan Moh. Hatta ikut. Baru sekitar pukul 04.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945 para cowok dan rombongan menuju Rengasdengklok. Daerah ini diseleksi sebab terpencil adalah 15 km dari Kedunggede, Karawang dan adanya korelasi baik antara Daidan Peta Purwakarta dan Daidan Jakarta. Ketika hingga mereka disambut oleh Shodanco Subeno dan Affan. Mereka di tempatkan di rumah Kie Song ialah simpati usaha bangsa Indonesia.

Gagal memaksa Sukarno menyatakan kemerdekaan lepas campur tangan Jepang. Tetapi Sukarno akan memproklamasikan kemerdekaan jikalau sudah kembali ke Jakarta Lalu Sukarno bersedia memproklamasikannya sekitar pukul 10.00 WIB. Pertemuan PPKI tanggal 16 Agustus 1945 mengalami ketegangan, alasannya adalah ketua dan wakilnya tidak ada di tempa. Ahmad Subarjo kemudian mencarinya. Akhirnya sudah terjadi komitmen antara Wikan, Ahmad Subarjo ditunjukan dan diantarkan Ke Rengasdengklok oleh Yusuf Kunto.

Ahmad Subarjo tibadi Rengasdengklok pukul 17.30 untuk menjemput rombongan Sukarno. Kecurigaan menyelimuti para pemuda. Akhirnya Ahmad Subarjo memberika Jaminan jikalau besok 17 Agustus 1945 paling lambat pukul 12.00 tidak ada kemerdekaan taruhannya nyawa Ahmad Subarjo. Dizinkan oleh Shodanco Subeno untuk kembali ke Jakarta.

3. Perumusan Teks Proklamasi sampai Pagi

Rombongan Sukarno dan Golongan Tua menuju kediaman Nishimura, untuk menyelenggarakan rapat persiapan kemerdekaan. Sukarno juga tidak mengharap dukungan Jepang. Sukarno kembali ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Rombongan untuk berkumpul dengan tokoh nasional dan seluruh anggota PPKI, para pemimpin pemuda, pemimpin pergerakan, dan beberapa anggota Chou Sangi On yang ada di Jakarta. Mereka berjumalah 40-50 orang. Rumah laksamana Maeda dianggap aman dari anggota Rikugun (angkatan Darat Jepang/Kampetai) yang ingin menggagalkan proklamasi kemerdekaan. Maeda yakni kepala perwakilam extra-teritorial yang mesti dihormati Rikugun.

Setelah tiba di rumah laksamana Maeda, lalu Sukarno dan Muh. Hatta diantarkan menemui Gunseikan Yamato (Kepala Pemerintahan Militer Jepang). Tetapi dia menolah mendapatkan Sukarno-Hatta pada waktu tengah malem. Dengan ditemani Maeda, Shigetada Nishijirma dan Tornego Yodshizumi serta Miyoshi sebagai penterjemah, mereka menemui Somuboco (Mayor Jendral) Otoshi Nishimura (Direktur/Kepala Departemen Umum Pemerintahan Jepang), dengan maksud menjajaki sikapnya terhadap pelaksanaan proklamasi. Pertemuan tersebut tidak diraih kata sepakat anta Sukarno Hatta denganpihak Nishimura. Pihak Sukarno ingin menekankan kepada Nishimura untuk menyerahkan persoalan kemerdekaan kepada PPKI. Pihak Nishimura memastikan garis pangkiam serdadu ke-XVI di jawa, bahwa tidak diperbolehkan lagi mengganti status quo.

Nishimura melarang rapat PPKI untuk pelaksanaan kemerdekaan RI. Dapat disimpulkan oleh Sukarno-Hatta bahwa tidak ada gunanya membicarakan kemerdekaan dengan pihak Jepang, namun hanya ingin untuk tidak menghalangi kemerdekaan proklamasi Indonesia.

Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Moh. Hatta kembali kerumah Maeda. Diruang makan Maeda, dirumuskanlah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ketika insiden itu berjalan Maeda tidak hadir, namun Miyosi selaku orang keyakinan Nashimura bersama Sukarni, Sudiro, dan B. M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebarjo membicarakan perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

  Urutan Presiden Indonesia Dan Wakil Presiden Dari Pertama Sampai Kini

Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan “PROKLAMASI”. Soekarno lalu mengajukan pertanyaan kepada Moh. Hatta dan Ahmad Soebarjo. “ Bagaimana suara desain pada draft pembuka Undang-Undang Dasar?” kedua orang yang ditanya pun tidak ingat persis. Ahmad Soebarjo kemudian memberikan kalimat “kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat : “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”. Soekarno menuliskan, “Jakarta, 17-8-’45 wakil-wakil bangsa Indonesia”, sebagai epilog.

Pukul 04.00 WIB dini hari, Soekarno minta kesepakatan dan minta tanda tangan kepada semua yang hadir selaku wakil-wakil bangsa Indonesia. Para cowok menolak dengan argumentasi sebagian yang datang banyak yang menjadi kolabulator Jepang. Sukarni mengusulkan supaya teks proklamasi ditanda tangani oleh 2 orang tokoh, yakni Soekarno dan Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Usul Sukarni diterima. Dengan beberapa pergeseran yang sudah disetujui, maka rancangan itu lalu diserahkan terhadap Sayuti Melik untuk diketik.

Demikian konferensi dini hari itu menghasilkan naskah Proklamasi. Agar seluruh rakyat Indonesia mengetahuinya, naskah itu mesti disebarluaskan. Sukarni mengusulkan agar naskah tersebut dibacakan di Lapangan Ikada, yang sudah disediakan bagi berkumpulnya penduduk Jakarta untuk mendengar pembacaan naskah proklamasi. Tetap Soekarno tidak oke, alasannya tempat itu yaitu tempat lazim yang dapat memancing bentrokan antara rakyat dengan militer Jepang. Beliau sendiri mengusulkan biar proklamasi dikerjakan di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Usul tersebut disetujui dan naskah proklamasi dibacakan bersama Hatta di daerah itu pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di tengah-tengah bulan Ramadhan (bulan Puasa).

4. Pembaca Proklamasi Pukul 10.00 Pagi

Pada pukul 5 pagi tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin dan perjaka keluar dari rumah Laksamana Maeda dengan di liputi pujian. Mereka telah setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan di rumah Sukarno diJl. Pegangsaan Timur No. 56 pada pukul 10 pagi. Sebelum pulang, Moh. Hatta berpesan terhadap B.M. Diah untuk memperbanyak teks Proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Semua alat komunikasi di pakai untuk menyambut proklamasi. Pamflet, pengeras bunyi, dan mobil-mobil di kerahkan ke segenap penjuru kota.

Tanpa disangka , pada hari itu barisan cowok berbondong-bondong menuju Lapangan Ikada. Para perjaka datang ke kawasan itu, karena isu yang disampaikan dari mulut ke ekspresi bahwa Proklamasi akan di selenggarakan di Lapangan Ikada. Rupanya Jepang telah mencium kegiatan para perjaka malam itu, sehingga mereka berusaha untuk menghalang-halanginya. Lapangan Ikada sudah dijaga oleh pasukan Jepang yang bersenjata lengkap.

Pada pagi hari itu juga, rumah Sukarno dipadati oleh sejumlah massa. Untuk mejaga keamanan upacara pembacaan proklamasi, dr. Muwardi meminta Latief Hendraningrat beserta beberapa anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekeliling rumah sukarno. Sementara itu, Walikota Jakarta, Suwiryo menyuruh terhadap Wilopo untuk merencanakan peralatan yang diharapkan mirip mikrofon. Sedangkan Sudiro memerintahkan terhadap S. Suhud untuk menyiapkan tiang bendera. S.Suhud menerima bendera Merah Putih dari ibu Fatmawati. Bendra dijahit ibu Fatmawati sendiri dan ukurannya sangat besar (tidak patokan). Bendera Merah Putih yang di jahit Fatmawati diketahui dengan bendera pusaka. Sejak tahun 1969 tidak lagi di kibarkan dan diganti dengan bendera duplikat. Tokoh-tokoh yang datang, antara lain Mr. A. A. Maramis, dr. Buntaran Martoatmojo, Mr. Latuharhary, Abikusno Cokrosuyoso, Ki Hajar Dewantara, Dll.

Acara yang di persiapkan pada upacara besejarah itu yakni; Pertama pembaccan teks proklamasi; kedua, pengibaran bendera Merah Putih; dan Ketiga, sambutan walikota Suwiryo dan dr. Muwardi dari keselamatan.

5. Kebahagiaan Rakyat atas Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 22 Agustus, Jepang karenanya secara resmi mengumumkan penyerahan terhadap Sekutu. Baru pada bulan September 1945, Proklamasi diketahui wilayah-daerah yang terpencil. Keempat penguasa kerajaan yang ada di Jawa Tengah menatakan derma mereka kepada Republik, yaitu Yogyakarta, Surakarta, Pakualaman, dan Mangkunegaraan.Euforia revolusi secepatnya melanda negara ini, khususnya kaum muda yang merespon kegairahan dan tantangan kemerdekaan.

Laskar Masyumi dan Barisan Hizbullah, menerima banyak pejuang baru dan ikut bergabung dalam kelempok-kelempok bersenjata islam lainnya yang biasanya disebut Barisan Sabilillah, yang pada umumnya dipimpin oleh paea Kiai.

Proklamasi kemerdekaan akan disebarluaskan melalui radio, tetapi Jepang menentang upaya penyiaran tersebut, dan malah menyuruh biar para pernyiar meralat berita proklamasi selaku sesuatu kekeliruan. Oleh karna itu, pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancarnya disegel dan parapegawainya dihentikan masuk. Mereka kemudian menciptakan pemancar baru di Menteng 31. Di samping memakai radio, para wartawan juga menybar luaskan berita proklamasi melalui media cetak.Tanggal 3 September 1945, para perjaka menggantikan kereta api tergolong bengkel di Manggarai. Tanggal 5 September 1945, Gedung Radio Jakarta dapat dikuasai. Tanggal 11 September 1945, seluruh Jawatan Radio berhasil dikuasai oleh Republik. Oleh alasannya adalah itu, tanggal 11 September dijadikan hari lahir Radio Republik Indonesia (RRI).

Tanggal 19 Agustus 1945 Sri Sultan Hamengkubuwana IX dan Sri Paku Alam VIII sudah mengantarkawat ucapan selamat terhadap Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta atas berdirinya Negara Republik Indonesia dan atas terpilihnya dua tokoh tersebut sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian untuk mempertegas sikapnya, Sri Sultam Hamengkubuwana IX dan Sri Paku Alam VII pada tanggal 5 September 1945 mengeluarkan amanat antara lain sebagai berikut :

  1. Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat kerajaan dan merupakan kawasan istimewa dari Negara Indonesia.
  2. Sri Sultan selaku kepala tempat dana memegang kekuasaan atas Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat.
  3. Hubungan antara Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pemerihtah sentra Negara RI bersifat langsung. Sultan sebagaiKepala Daerah Istimewa betanggung jawab terhadap Presiden.

Amanat Sri Paku Alam VIII sama dengan amanat Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Hanya saja kata Sri Sultan Hamengkubuwana IX’ diganti dengan ‘Sri Paku Alam VIII’ dan ‘Negeri Ngayogyakarta Hadininggrat’ Diganti dengan ‘Negeri Paku Alaman’.

Memasuki bulan september 1945 di surabaya terjadi perebutan senjata di gudan Don Bosco. Rakyat surabaya juga merebut marks pertahanan jepang di jawa timur, serta pangkalan Angkatan Laut di ujung sekaligus merebut pabrik pabrik yang tersebar di sana

Pada tanggal 19 September 1945, seorang bernama ploegman di bantu mitra kawannya mengibarkan bendera merah putih biru di atas Hotel Yamato. Residen sudirman secepatnya memperingatkan biar ploegman dan mitra kawannya menurunkan bendara tersebut. Peringatan itu tidak menerima balasan.hal ini sudah mendorong kemarahan para pemuda surabaya. Para perjaka surabaya lalu menyerbu Hotel Yamato. Beberapa pemuda sukses memanjat atap hotel dan menurunkan bendara merah putih biru, kemudian merobek bagian birunya, sehabis itu, bendera tersebut di kibarkan kembali selaku bendera merah putih.

Indonesia sudah merdeka paada tanggal 17 agustus. Bangsa indonesia dimensin sosial, selaku rakyat yang merdeka tidak lagi merupakan kalangan 2 atau 3, tetapi sederajat dengan masyarakat dan bangsa lain.

SIMPUL SEJARAH

1. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan perjuangan bersama rakyat Indonesia. Banyak tokoh berperan dalam proses perjuangan tersebut. Bahkan bukan cuma bangsa Indonesia, namun sebagian bangsa lain juga bersimpati untuk usaha bangsa Indonesia.

2. Peranan para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan berlawanan-beda. Mereka berperan sesuai dengan kesanggupan dan peluang yang harus dijalankan.

3. Rakyat Indonesia di banyak sekali daerah mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia dibuktikan dengan reaksi mereka yang sangat heroik. Keberanian dan kerelaan berkorban ditunjukkan rakyat di berbagai kawasan dalam rangka menggantikan kekuasaan Jepang.

PELAJARAN SEJARAH INDONESIA : MENGANALISIS TERBENTUKNYA NKRI

1. Pengesahan UUD 1945 Dan Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melaksanakan siding yang menghasilkan kesepakatan dan pengesahan UUD ( Undang Undang Dasar ), yang kemudian dikenal selaku Undang-Undang Dasar 1945. Sebelum rancangan itu disahkan, atas prakarsa Moh.Hatta, berdasarkan pesan dari tokoh Kristen di Indonesia Bagian Timur, sila pertama dasar negara yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi :Ketuhanan dengan kewajiban mengerjakan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya:, diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Setelah proklamasi, PPKI melakukan rapat pertama di Pejambon (kini dikenal selaku gedung pancasila). Sekitar pukul 11.30, siding pleno dibuka di bawah pimpinan sukarno. Kemudian dikerjakan program panorama umum, yang dilanjutkan dengan pembahasan bagian demi bagian dan pasal demi pasal. Sidang dilanjutkan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebagai dasar hukum pemilihan presiden dan wakil presiden tersebut, mesti disahkan dulu pasal 3 dari aturan peralihan. Ini menandai untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.

2. Pembentukan Departemen Dan Pemerintahan Daerah

Sidang PPKI dilanjutkan kembali pada tanggal 19 Agustus 1945. Acara yang pertama yakni membicarakan hasil kerja panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata. Sebelum acara dimulai, presiden Sukarno ternyata telah menunjuk Ahmad Subarjo, Sutarjo Kartohardikusumo, dan Kasman Singodimejo sebagai panitia kecil yang ditugasi merumuskan bentuk departemen bagi pemerintahan RI, tetapi bukan personalianya (pejabatnya).

Otto Iskandardinata memberikan hasil kerja panitia kecil yang dipimpinnya. Hasil keputusannya wacana pembagian kawasan NKRI menjadi delapan Provinsi, ialah sebagai berikut:

  1. JawaTengah
  2. Jawa Timur
  3. Borneo (Kalimantan)
  4. Sulawesi
  5. Maluku
  6. Sunda Kecil
  7. Sumatra

Di samping delapan kawasan tersebut, masih ditambah daerah Daerah spesial Yogyakarta dan Surakarta. Setelah itu, sidang dilanjutkan mendengarkan laporan Ahmad Subarjo, mengenai pembagian departemen atau kementrian. Adapun hasil yang disepakati, NKRI terbagai atas 12 Departemen sebagai berikut :

  1. Kementrian Dalam Negeri
  2. Kementrian Luar Negeri
  3. Kementrian Kehakiman
  4. Kementrian Keuangan
  5. Kementrian Kemakmuran
  6. Kementrian Kesehatan
  7. Kementrian Pengajaran
  8. Kementrian Sosial
  9. Kementrian Pertahanan
  10. Kementrian Penerangan
  11. Kementrian Perhubungan
  12. Kementrian Pekerjaan Umum

Di samping itu juga ada kementrian Negara yang lain.

3. Pembentukan Badan-Badan Negara

PPKI kembali mengadakan siding pada tanggal 22 Agustus 1945. Dalam sidang ini, ditentukan perihal pembentukan komite nasional seluruh Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. Komite nasional dibentuk selaku penjelmaan tujuan dan harapan bangsaIndonesia untuk mengadakan kemerdekaan Indonesia yang berdasar kedaulatan rakyat.

  Pada tahun 1929 ahli paleoantropologi Tiongkok (Pel Wenzhong) melakukan ekskavasi

KNIP ( Komite Nasional Indonesia Pusat ) didirikan dan anggota-anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Pelantikan ini dilansungkan di gedung kesenian pasar gres, Jakarta. Sebagai ketua KNIP adalah Mr. Kasman Singodimejo, dengan beberapa wakilnya, yaitu Sutarjo Kartohardikusumo, Mr. Laturharhary dan Adam Malik.

Tanggal 16 Oktober 1945, diselenggarakan sidang KNIP yang bertempat di Gedung Balai Muslimin Indonesia, Jakarta. Sidang ini dipimpin oleh Kasman Singodimejo. Dalam sidang ini juga disarankan kepada presiden biar KNIP Ndiberi hak legislatife selama DPR Bdan MPR belum terbentuk. Berdasarkan permintaan-undangan dalam sidang tersebut, maka wakil presiden sebagaiwakil pemerintah, mengeluarkan maklumat yang biasa disebut maklumat wakil presiden No. X. Bunyi maklumat itu selaku berikut :

MAKLUMAT WAKIL PRESIDEN NO. X
KOMITE NASIONAL PUSAT, PEMBERIAN KEKUASAAN
LEGISLATIF KEPADA KOMITE NASIONAL PUSAT
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SESUDAH MENDENGAR pembicaraan oleh Komite Nasional Pusat perihal ajakan supaya Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat dibuat, kekuasaannya yang hingga kini dilaksanakan oleh Presiden dengan derma suatu Komite Nasional menurut Pasal IV Aturan Peralihan dan Undang-Undang Dasar hendaknya dilaksanakan oleh Komite Nasional Pusat dan supaya pekerjaan Komite Nasional Pusat itu sehari-harinya berhubung dengan gentingnya keadaan dilakukan oleh sebuah tubuh berjulukan Dewan Pekerja yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional Pusat;

MENIMBANG bahwa di dalam keadaan yang genting ini perlu ada badan yang ikut bertanggung jawab tentang nasib bangsa Indonesia, di sebelah pemerintah.

MENIMBANG selanjutnya bahwa usul tadi berdasarkan paham kedaulatan rakyat.

MEMUTUSKAN:
Bahwa Komite Nasional Pusat, sebelum terbentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat diserahi kekuasaaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar dibandingkan dengan Haluan Negara, serta menyepakati bahwa pekerjaan Komite Nasional Pusat sehari-hari berhubung dengan gentingnya keadaan dilaksanakan oleh suatu Badan Pekerja yang diseleksi di antara mereka dan yang bertanggung jawab terhadap Komite Nasional Pusat.

Jakarta, 16 Oktober 1945
WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MOHAMMAD HATTA

Dengan adanya maklumat tersebut, untuk sementara Indonesia sudah memiliki badan negara yang mempunyai kekuasaan legislatif. KNIP yang semula selaku Pembantu Presiden dan ialah wadah pemusatan kehendak rakyat serta pengobar semangat kudeta dari Jepang, sehabis dikeluarkan maklumat No. X itu KNIP diperlukan berperan selaku MPR dan dewan perwakilan rakyat, walaupun hanya bersifat sementara. Untuk mengerjakan kegiatannya, sudah dibentuk BPKNIP, yang diketuai oleh Sutan Syahrir

4. Pembentukan Kabinet

Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh presiden Sukarno pada tanggal 2 September 1945 terdiri atas para menteri selaku berikut :

  1. Menteri Dalam Negeri A.A. Wiranata Kusumah
  2. Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo
  3. Menteri Keuangan A.A. Maramis
  4. Menteri Kehakiman Mr. Supomo
  5. Menteri Kemakmuran Surakhmad Cokroadisuryo
  6. Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi
  7. Menteri Kesehatan Buntaran Martoatmojo
  8. Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara
  9. Menteri Penerangan Amir Syarifudin
  10. Menteri Sosial Iwa Kusumasumantri
  11. Menteri Pekerjaan Umum Abikusno Cokrosuyoso
  12. Menteri Perhubungan Abikusno Cokrosuyoso
  13. Menteri Negara Wahid Hasyim
  14. Menteri Negara M. Amir
  15. Menteri Negara R.M. Sartono
  16. Menteri Negara Otto Iskandardinata

5. Pembentukan Berbagai Partai Politik

Sidang PPKI tanggal 22 Agistus 1945 juga memutuskannya adanya pembentukan partai politik nasional yang kemudian terbentuk PNI (Partai Nasional Indonesia). BPKNIP mengusulkan perlu dibentuknya partai-partai politik, yang kemudian ditidak lanjuti oleh Wakil Presiden dengan maklumat pada tanggal 3 Nopember 1945. Setelah dikeluarkan maklumat iti, berdirilah partai-partai politik di NKRI.

Beberapa partai politik yang lalu terbentuk, misalnya :

  1. Masyumi, berdiri tanggal 7 November 1945, di pimpin oleh dr. Sukiman Wiryosanjoyo.
  2. PKI (Partai Komunis Indonesia) bangun tanggal 7 November 1945 dipimpin oleh Mr.Moh.Yusuf. Oleh tokoh-tokoh komunis,bahu-membahu pada tanggal 2 Oktober 1945 PPKI telah diresmikan.
  3. PBI (Partai Buruh Indonesia), berdiri tanggal 8 November 1945 dipimpin oleh Nyono.
  4. Partai Rakyat Jelata,bangun tanggl 8 November 1945 dipimpin oleh Sutan Dewanis.
  5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia),bangkit tanggal 10 November 1945 dipimpin oleh Dr.Prabowinoto.
  6. PSI (Partai Sosial Indonesia), bangkit tanggal 10 November 1945 dipimpin oleh Amir Syarifuddin.
  7. PRS (Partai Rakyat Sosial),bangkit tanggal 10 November 1945 dipimpin oleh Sutan Syahrir.
  8. PKRI (Partai Katholik Rebublik Indonesia), bangkit tanggal 8 Desember 1945.
  9. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia, bangun tanggal 17 Desember 1945 dipimpin oleh JB Assa.
  10. PNI (Partai Nasional Indonesia), berdiri tanggal 29 Januari 1946. PNI merupakan penggabungan dari Partai Rakyat Indonesia (PRI), Gerakan Rebublik Indobesia, dan Serikat Rakyat Indonesia, yang masing-masing sudah berdiri dalam bulan November dan Desember 1945.

6. Komite van Aksi dan Lahirnya Badan-badan Perjuangan

Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi yang dimaksudkan sebagai gerakan yang bertugas dalam pelucutan senjata terhadap sendadu Jepang dan merebut kantor-kantor yang masih diduduki Jepang. Munculnya Komite van aksi kemudian disusul dengan lahirnya berbagai tubuh perjuangan lainnya di bawah komite van aksi seperti API (Angkatan Pemuda indonesia) ,BARA (Barisan Rakyat Indonesia) dan BBI (Barisan Buruh Indonesia). Di Surabaya muncul BBI pada tanggal 21 Agustus 1945.Kemudian pada tanggal 25 Agustus 1945, dibentuk angkatan Muda oleh Sumarsono dan Ruslan Wijayasastra.Kedua tokoh ini lalu membentuk Angakatan Muda dan Pemuda di PRI (Pemuda Republik Indonesia) bareng Bung Tomo pada tanggal 23 September.

Bahkan orang-orang luar Jawa yang berada di Jawa membentuk tubuh usaha mirip KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) dan PIM (Pemuda Indonesia Maluku). Kemudian timbul pula tubuh-badan perjuangan yang lebih bersifat khusus, misalnya TP (Tentara Pelajar), TGP (Tentara Genie Pelajar) dan TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar). Selanjutnya meningkat pula kelaskaran.

Badan-badan usaha juga meningkat di luar Jawa, antara lain selaku berikut.

  1. Di Aceh terdapat API (Angkatan Pemuda Indonesia) yang dipimpin oleh Syamaun Gaharu dan BPI (Barisan Pemuda Indonesia) lalu menjadi PRI (Pemuda Republik Indonesia) yang dipimpin oleh A.Hasyim.
  2. Di Sumatera Utara terdapat Pemuda Republik Andalas.
  3. Di Sumatera Barat terdapat Pemuda Andalas dan Pemuda Republik Indonesia Andalas Barat.
  4. Di Lampung terdapat API (Angkatan Pemuda Indonesia) yang dipimpin oleh Pangeran Emir Mohammad
  5. Di Bengkulu terdapat PRI (Pemuda Republik Indonesia) dipimpin oleh Nawawi Manaf.
  6. Di Kalimantan Barat terdapat PPRI (Pemuda Penyongsong Republik Indonesia). Tokoh-tokohnya, antara lain Musani Rani dan Jayadi Saman.
  7. Di Kalimantan Selatan terdapat PRI (Persatuan Rakyat Indonesia) yang dipimpin oleh Rusbandi.
  8. Di Bali terdapat AMI (Angkatan Muda Indonesia) dan PRI (Pemuda Republik Indonesia).
  9. Di Sulawesi Selatan terdapat PPNI (Pusat Pemuda Nasional Indonesia) yang dipimpin oleh Manai Sophian, AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia),Pemuda Merah Putih,dan Penunjang Republik Indonesia.

Dengan hadirnya badan-tubuh usaha tersebut, maka mampu dibilang bahwa diseluruh tanah air telah siap menggelorakan revolusi untuk membersihkan kekuatan Jepang dari Indonesia.

7. Lahirnya Tentara Nasional Indoesia

Sebagai negara yang wilayahnya luas,prajurit mutlak dibutuhkan sebagai benteng pertahanan. Sebutan TNI (TNI), lebih terkenal dengan istilah ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Badan Keamanan Rakyat

Beberapa ahad sesudah proklamasi kemerdekaan, Presiden Sukarno masih bersikap hari-hati. Hal ini berhubungan dengan perilaku jepang yang tidak bahagia kalau terjadi perubahan status que (dari negara jajahan menjadi negara merdeka), terlebih sampai mempunyai serdadu. Sejak Jepang menyerah terhadap Sekutu, Jepang harus mempertahankan indonesia agar jangan sampai terjadi perubahan hingga Sekutu datang di Indonesia. Sikap keras dan ketidaksenangan Jepang kepada Indonesia, Misalnya melucuti persenjataan dan sekaligus membubarkan PETA pada tanggal 18 Agustus 1945. Jepang Khawatir Peta akan menjadi prajurit Jepang.

Sampai simpulan bulan Agustus 1945, sikap hati-hati Soekarno masih tetap dipertahankan. Hal ini terbukti pada waktu diadakan sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945.Untuk menghadapi suasana dalam sidang itu diputuskan, untuk pembentukan BKR (Badan Keamanan Rakyat). BKR ialah bab dari BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban Perang). Tujuannya dibentuknya BKR untuk memelihara keamanan masyarakat dan keselamatan di aneka macam kawasan.

Tentara Keamanan Rakyat

Sampai akhir bulan September 1945, ternyata Indonesia belum memilikikesatuan dan organisasi ketentaraan secara resmi dan profesional.Presideb Sukarno dan wakil Presiden Moh.Hatta belum membentuk kesantuan prajurit. BKR bukan ialah kesatuan bersenjata yang bersifat Nasiaonal.Para pemuda belum puas dengan keberadaan BKR.Oleh alasannya adalah itu,tubuh –tubuh usaha terus menyelenggarakan perlawanan terhadap kekuatan Jepang.

Angkatan Perang Inggris yang tergabung dalam SEAC (South Eeast Asia Command) mendarat di Jakarta pada tanggal 16 September 1945. Pasyukan ini dipimpin Laksamana Muda Lord Lous Mountbatten yang mendesak pihak jepang untuk menjaga status que di Indonesia. Indonesia masih di pandang selaku daerah Jajahan seperti pada masa-periode sebelum 17 Agustus 1945. Pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang berbunyi selaku berikut “Untuk Memperkuat Perasaan Keamanaan Umum,maka diadakan suatu Tentara Kemanan Rakyat’’.

Personalia pemimpin TKR ternyata belum mantab. Hal ini utamanya disebabkan oleh tidak munculnya tokoh Supriyadi. Supriyadi hilang secara misterius sejak berakhirnya pemberontakan Peta di Blitar pada Februari 1945.Oleh sebab itu, pada tanggal 20 Oktober 1945 di umumkan kembali pengangkatan pejabat-pejabat pimpinan dilingkungan TKR.

Susunan pimpinan TKR yang baru selaku berikut.Mentri Keamanan Rakyat ad interim:

  1. Pimpinan Tertinggi TKR: Supriyadi
  2. Kepala Staf Umum TKR: Urip Sumoharjo

Ternyata, Supriyadi tidak kunjung datang. Oleh alasannya adalah itu, secara operasional kepemimpinan yang aktif dalam TKR adalah Urip Sumoharjo. Ia menentukan markas besar TKR di Yogyakarta dan membagi TKR dalam 16 Divisi. Seluruh Jawa dan Madura Dibagi dalam 10 divisi dan Sumatera di badi 6 divisi.

Pada tanggal 12 November 1945, di adakan penyeleksian pemimpin tertinggi TKR yang gres. Dalam Rapat penyeleksian itu dihadiri oleh para Komandan Divisi, Sri Sultan Hamengkubuwana IX, dan Sri Mangkunegoro X. Rapat dipimpin oleh Urip sumaharjo. Dalam rapat itu disepakati untuk mengangkat Kolonel Sudirman,Panglima Divisi V Banyumas selaku Panglima Besar TKR dan sebagai kepala Staf , disepakati mengangkat Urip Sumoharjo. Namun pengangkatan dan peresmian Kolonel Sudirman gres dilakukan pada tanggal 18 Desember 1945, Setelah pertempuran Ambarawa selesai.

Dari TKR, TRI, ke Tentara Nasional Indonesia

TKR dengan istilah keselamatan rakyat, dinilai cuma ialah kesatuan yang menjaga keselamatan rakyat yang belum menawarkan selaku sebuah kesatuan angkatan bersenjata yang mempu melawan lawan dengan perang bersenjata. Jenderal sudirman ingin meninjauu susunan dan tatat kerja TKR. Pemerintah kemudian mengeluarkan Penetapan pemerintah NO.2/SD 1946 atas prakarsa Markas Tertinggi TKR pada tanggal 1946 isinya tentang pergeseran Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat dan Kementrian Keamanan Rakyat menjadi Kementrian Pertahanan. Belum genap satu bulan TKR diganti dengan TRI (Tentara Republik Indonesia). menurut Maklumat Pemerintah pada tanggal 26 Januari 1946 ditegaskan bahwa TRI merupakan serdadu rakyat, serdadu kebangsaan, atau prajurit nasional.

  Isi Perjanjian Bongaya

Didalam lingkungan Markas Tertinggi, TRI kemudian di sempurnakan dengan dibentuknya TRI Angkatan Laut yang lalu dikenal dengan ALRI (Angkatan Laut republik Indonesia) dan TRI Angkatan Udara yang dikenal sebagai AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia).

Baca:

Tanggal 17 Mei diadakan beberapa perubahan organisasi, meliputi :

Lingkungan Markas Besar :

  • Panglima Besar : Jenderal Sudirman
  • Kepala Staf Umum : Letnan Jenderal Urip Sumoharjo

Pengurangan jumlah divisi :

  • Jawa-Madura dari 10 divisi menjadi 7 divisi ditambah 3 brigade di Jawa Barat, dan
  • Sumatera semula 6 ivisi menjadi 3 divisi.

Dalam Kementrian Pertahanan :

  • Dibentuk direktorat Jenderal bab militer, yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Sudibyo.
  • Dibentuk distributor khusus yang menanggulangi badan-tubuh usaha dan kelaskaran.

Disamping Tentara resmi TRI, ALRI, dan AURI masih ada laskar-laskar. Kesatuan kelaskaran lebih condong terhadap induk partainya yang seideologi dan belum pasti searah dengan TRI. Sehubungan dengan kenyataan itu pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden mengeluarkan dekrit yang berisi ihwal pembentukan panitia yang di sebut Panitia Pembentukan Organisasi Tentara Nasional yang dipimpin ileh Presiden Soekarno.

Setelah panitia itu melakukan pekerjaan , karenanya keluar penetapan Presiden tentang pembentukan TNI (TNI) Pada tanggal 3 Juni 1947, Secara resmi diakui berdirinya Tentara Nasional Indonesia. Dalam organisasi ini dimiliki TNI Angkatan Darat (Tentara Nasional Indonesia AD), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Tentara Nasional Indonesia AL), dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Tentara Nasional Indonesia AD) yang di sebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

PELAJARAN SEJARAH INDONESIA : MENELADANI PERJUANGAN PARA TOKOH PROKLAMASI

1. MENELADANI SOEKARNO

Soekarno atau Bung Karno, lahir di Surabaya tanggal 6 Juni 1901. Sudah aktif dalam aneka macam pergerakan semenjak menjadi mahasiswa di Bandung. Tahun 1927, mendirikan PNI bersama kawan-kawannya. Pada zaman Jepang, dia pernah menjadi ketua Putera, Chuo Sangi In dan PPKI, serta menjadi anggota BPUPKI.

Bersama Moh. Hatta, Soekarno menjadi tokoh sentral yang terus di desak oleh para perjaka biar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sampai alhasil, beliau harus diungsikan ke Rengasdengklok. Sepulangnya dari Rengasdengklok, ia bareng Bung Hatta merumuskan naskah Proklamasi dan menuliskannya pada secarik kertas dan mendapat iman untuk menandatanganinya.

Tanggal 17 Agustus 1945, peranan Soekarno kian penting. Secara tidak langsung beliau terpilih menjadi tokoh nomor satu di Indonesia. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar.

2. MENELADANI MOHAMMAD HATTA

Moh Hatta atau Bung Hatta, lahir di Bukittinggi tanggal 12 Agustus 1902. Beliau menjadi salah seorang pemimpin dan ketua perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Pada periode pendudukan Jepang, beliau menjadi salah seorang pemimpin PUTERA, menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI.

Pada kejadian detik-detik proklamasi, Moh. Hatta tampil sebagai tokoh nomor dua dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Beliau wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di Pemakaman Umum Tanah Kusir Jakarta.

3. MENELADANI SUBARJO

“aku menjamin bahwa tanggal 17 Agustus 1945 akan terjadi proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Kalau saudara ragu, nyawa sayalah yang menjadi taruhannya.“ Ucapan yang keluar dari mulut ahmad subarjo untuk meyakinkan golongan muda bahwa proklamasi akan dikerjakan sesuai dengan desakan para perjaka.

Ahmad Subarjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896. Ia tutup usia pada bulan Desember 1978. Pada kala pergerakan Nasional beliau aktif di PI dan PNI. Pada masa pendudukan Jepang, dia menjadi Kaigun, melakukan pekerjaan pada Kantor Kepala Biro Riset Angkatan Laut jepang pimpinan Laksamana Maeda. Beliau tidak hadir pada dikala pembacaan Proklamasi di Pegangsaan Timur No. 56.

4. MENELADANI SUKARNI KARTODIWIRYO

Sukarni Kartodiwiryo lahir di Blitar pada tanggal 14 Juli 1916 dan wafat pada tanggal 4 mei 1971. Kartodiwiryo yakni salah seorang pimpinan gerakan perjaka di kala proklamasi. Beliau Semasa pendudukan Jepang, ia bekerja pda kantor info Domei, menjadi pemimpin gerakan pemuda yang berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru di Menteng Raya 31 Jakarta.

5. MENELADANI SAYUTI MELIK

Sayuti Melik lahir di Yogyakarta pada tanggal 25 November 1908. Beliau berperan dalam pencatatan hasil diskusi susunan teks proklamasi. Ia yang mengetik teks proklamasi yang dibacakan Sukarno-Hatta. Pada tahun 1942, beliau menjadi pemimpin redaksi surat kabar Sinar Baru Semarang.

6. MENELADANI BURHANUDDIN MOHAMMAD DIAH

Burhanudin Mohammad Diah Lahir di Kotaraja pada tanggal 7 april 1917. Pada permulaan pendudukan Jepang, ia bekerja pada radio militer dan pada tahun 1942-1945, beliau bekerja selaku wartawan harian Asia Raya. Ia berperan aktif dalam upaya penyebarluasan isu proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

7. MENELADANI LATIF HENDRANINGRAT

Latif Hendraningrat adalah salah seorang komandan Peta. Ia yang menjemput beberapa tokoh penting untuk hadir di pegangsaan Timur No. 56, salah satunya dia mencari dan menjemput Moh. Hatta. Latif Hendraningrat dengan dibantu S. Suhud mengibarkan Sang Saka Merah Putih, dan yang menolong membawakan bendera merah putih yaitu Sk. Murti.

8. MENELADANI SUHUD

Suhud yakni perjaka yang ditugasi mencari tiang dan ia memakai sebatang bambu selaku tiang bendera. Ia juga bareng Latif Hendraningrat yaitu pengibar bendera Merah Putih dikala proklamasi 17 Agustus 1945.

9. MENELADANI SUWIRYO

Suwiryo yaitu walikota jakarta raya pada periode kemerdekaan dan menjadi ketua penyelenggara upacara proklamasi kemerdekaan. Oleh sebab itu, beliau sungguh sibuk merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam upacara kemerdekaan.

10. MENELADANI MUWARDI

Muwardi bertugas dalam bidang keamanan jalannya upacara. Ia menugaskan anggota Barisan Pelopor dan Peta dalam menjaga keamanan di kediaman Bung Karno. Setelah Upacara Praklamasi kemerdekaan simpulan ia menugaskan anggota Barisan Pelopor dan Peta untuk mempertahankan Bung Karno dan Moh. Hatta.

11. MENELADANI FRANS SUMARTO MENDUR

Frans Sumarto Mendur yakni seorang wartawan yang mengabadikan kejadian penting di sekitar proklamasi. Ia bergabung dengan kawan-mitra dari Indonesia Press Photo Senice atau Ipphos.

12. MENELADANI SYAHRUDIN

Syahrudin yakni wartawan dari Domei yang sukses memasuki gedung siaran RRi yang di jaga oleh Jepang, beliau sukses menyerahkan Naskah Proklamasi kepada bagian penyiaran.

12. MENELADANI F. WUZ DAN YUSUF RONODIPURO

Tokoh F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro berperan penting dalam penyebarluasan info proklamasi. Kedua tokoh ini merupakan penyiar-penyiar yang cukup berani dan tidak jarang mendapat ancaman dari pihak Kempetai.

KESIMPULAN

proklamasi 17 agustus ialah usaha bareng rakyat indonesia. Banyak tokoh berperan dalam proseses perjuangan tersebut. Bahkan bukan cuma bangsa indonesia, namun sebagian bangsa lain juga bersimpati untuk usaha bangsa indonesia.

peranan para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan berbeda beda. Mereka berperan sesuai dengan kesanggupan dan peluang yang mesti di kerjakan.

rakyat indonesia di banyak sekali kawasan mendukung proklamasi kemerdekaan indonesia di buktikan dengan reaksi mereka yang sangat heroik. Keberanian dan kerelaan berkorban di tunjukkan rakyat di berbagai tempat dalam rangka menggantikan kekuasaan jepang.

Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan perjuangan bersama rakyat Indonesia. Banyak tokoh yang berperan dalam proses usaha tersebut. Bahkan bukan cuma bangsa Indonesia, tetapi sebagian bangsa lain juga bersimpati untuk mendukung usaha bangsa Indonesia agar mencapai kemerdekaan.

Peranan para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan berbeda-beda. Mereka berperan sesuai dengan kesanggupan dan kesempatan yang dimiliki.

Proklamasi 17 Agustus 1945, besar bersama bangsa Indonesia.

Proklamasi 17 Agustus 1945 juga ialah kehendak dari Tuhan Yang Esa.

Proklamasi 17 Agustus 1945 melibatkan peranan banyak orang. Bahkan bukan cuma bangsa Indonesia, tetapi sebagian bangsa lain juga bersimpati untuk perjuangan bangsa Indonesia.

Para tokoh memiliki peranan berlainan-beda dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Mereka berperan sesuai dengan kesanggupan dan potensi yang harus dijalankan.

LATIH UJI KOMPETENSI PELAJARAN SEJARAH INDONESIA : SMA/MA/Sekolah Menengah kejuruan/MAK KELAS IX SEMESTER 2 BAB V INDONESIA MERDEKA

1. Jelaskan mengapa para cowok melakukan penculikan atau pengawalan kepada Sukarno dan Moh. Hatta!

2. Ceritakan secara singkat bagaimana kronologi insiden Rengasdengklok, sampai risikonya terjadi penyusunan teks proklamasi?

3. Ketika dipaksa para perjaka untuk menuju Rengasdengklok, Sukarno dan Moh. Hatta tidak menolaknya. Padahal beliau selaku tokoh utama PPKI mempunyai kekuatan dan kewibawaan. Mengapa hal itu bisa terjadi, apa makna yang ada di balik itu semua?

4. Jelaskan secara singkat bagaimana latar belakang, proses, dan dampak terjadinya pertempuran Surabaya!

5. Lakukan observasi di sekeliling tempat tinggalmu! Apakah terdapat peninggalan yang berhubungan dengan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan? Apabila di sekitar kawasan tinggalmu tidak ada, carilah isu di buku, majalah, atau media yang lain. Secara singkat, buatlah kisah sejarah terjadinya peristiwa tersebut!

6. Setelah proklamasi kemerdekaan, langkah awal bangsa Indonesia yakni melengkapi struktur pemerintahan. Jelaskan langkah-langkah yang dikerjakan bangsa Indonesia dalam melengkapi struktur pemerintahan tersebut!

7. Pada masa permulaan kemerdekaan, metode kabinet apa yang berlaku di Indonesia? Jelaskan alasan kau!

8. Pada kala permulaan kemerdekaan Indonesia belum memiliki anggota legislatif yang diseleksi oleh rakyat. Siapa yang melaksanakan acara legislatif pada era permulaan kemerdekaan? Jelaskan peranannya!

9. Mengapa pada saat Jepang menyerah kepada Sekutu, di Indonesia disebut sebagai mengalami vacuum of power?

10. Jelaskan bahwa pada ketika proklamasi kemerdekaan, negara Republik Indonesia belum mempunyai semua kelengkapan negara! Tindakan apa saja yang dikerjakan bangsa Indonesia untuk melengkapi kelengkapan negara tersebut?

11. Salah satu aktivitas yang dikerjakan pasca proklamasi kemerdekaan yakni pembentukan KNIP. Apa yang melatarbelakangi pembentukan KNIP dan bagaimana fungsi badan tersebut bagi negara Indonesia?

12. Pada ketika proklamasi kemerdekaan, di Jalan Pegangsaan Timur tidak terjadi penyerangan Jepang kepada para akseptor upacara proklamasi, padahal pada ketika tersebut prajurit Jepang di Indonesia masih lengkap. Mengapa hal tersebut mampu terjadi?

13. Menurut pendapatmu, apakah kamu setuju dengan usaha kelompok muda yang menuntut percepatan proses proklamasi kepada Sukarno-Hatta? Lebih menguntungkan mana bangsa Indonesia memproklamirkan sendiri sesuai keinginan kalangan muda atau menanti sidang PPKI? Jelaskan alasanmu!

Kamu dapat menjawab kumpulan soal-soal diatas bila sudah membaca lengkap tulisan ringkasan materi “Indonesia Merdeka” pada Bab 5 kelas 11 semester 2 dengan pelajarancg.blogspot.com Sejarah Indonesia diatas, semoga bermanfaat!!!