25+ Pola Puisi Ayah Beserta Penjelasan Wacana Strukturnya (Gres)

Puisi Ayah – Siapa yg tak kenal sosok ayah. Kita semua sudah mengetahui bahwa seorang Ayah yaitu sosok legendaris di semua kehidupan anak. Mengetahui wacana diri seorang ayah bagaikan membaca kisah dongeng yg menguras emosi.

Kelebihan & kekurangannya menyatu dlm bentuk tanggung jawab yg tak kecil. Berikut puisi ayah yg akan bikin kita lebih memahami mengenai sosok superhero yg ternyata pula insan biasa.

Ayah yakni sosok yg paling populer. Ayah yakni sosok yg paling sering dibanggakan dlm setiap moment.

Meski ayah adalah seorang lelaki yg menafkahi keluarga ayah pula mempunyai kesan yg dlm pada anak anak. Dalam artikel sederhana ini akan dibahas untuk mengenal struktur puisi  dan Trik Menuangkan inspirasi ke dlm Puisi Ayah.


Puisi Ayah Cinta & Kebencian dr Seorang Anak

Puisi Ayah Cinta Dan Kebencian Dari Seorang Anak

Gambaran ayah di mata anak tak cuma menyangkut tentang kebahagiaan. Banyak anak yg tak mendapatkan ayah mereka sama dgn ayah-ayah lain yg mirip pahlawan. Puisi ayah berikut akan menyadarkan kita bahwa tak selalu kita menjadi anak mujur dgn mempunyai ayah yg patut untuk diidolakan.


Layangkan Pedangmu Padaku

Deras hujan tak samarkan suara tangisan disudut ruang rumahku

Rumah yg tak begitu besar makin mengeraskan isak sendunya

Suara bantingan keras seperti kode ronde akan secepatnya dimulai

Nada-nada tinggi mulai disuarakan oleh penyanyi tunggal

Tepuk tangan riuh digantikan oleh ratapan memohon ampunan

Tersudut gue bareng kedua adik kecilku yg menjadi biru

Pucat & dingin lebih seram dibandingkan dgn PR yg terlewatkan

Bola mata itu menjadi berair tatkala suara mengaduh mengetuh dinding hati

Perempuan yg kehilangan separuh hidupnya

Dia hidup bagaikan seorang tawanan, budak, hina

Tak terlihat garis anggun tertutup penuhnya lara

Perempuan yg tersungkur & laki-laki yg merasa gagah

Lagu mereka akan terus terdengar hinga gue merasa letih

Dua tunas muda tertidur pulas dipangkuanku

Damai mereka yakni pedang yg menusuk dada kiri


Ayah, Kau Dimana?

Matahari enggan bersinar di bumiku yg senantiasa gelap

Bidadari menjadi lusuh alasannya sayapnya tak lagi bisa berfungsi

Jika keajaiban terjadi mungkin ia akan terbang pergi

Hilang lenyap usaikan kisah tak patut dikenang

Dunia menjadi tempat amukan kekejaman tanpa ampun menghampiri

Sekuat apa gue menahan?

Bisikan doa terpanjat terus ku pelihara semoga meninggi

Menembus awan-awan tebal terdengar hingga langit

Sembilan usiaku kini, tanpa tiupan lilin & potongan kue

Tak gue kenal sosok lain selain bidadari yg kini tak elok lagi

Senyum memudar & tangan yg sudah kasar

Tidak ada sosok gagah pelindung peri kecil

Mengais kasih dr tumpukan mayit yg mulai membusuk

Dimanakah pelindung itu?

Memanggil berlarian ia ke  penjuru semesta

Baca Juga: Puisi Singkat


Menembus Dinding Takdir

Samakah gue dgn belum dewasa seusiaku?

Tertawa lepas bahagia mirip hanya ada mereka

Berlarian girang tak ada keperihan

Memiliki banyak hal yg bagiku hanya sebuah mimpi

Merengek manja ialah senjata mereka tak tertandingi

Sedikit tercium & segala akan datang menghampiri

Bagai negeri dongeng umpamaan mereka bagiku

Samakah gue dgn mereka belum dewasa itu?

Kedatanganku tak berselang lama ketika mereka tercipta

Tanganku sama besar dgn mereka

Terkadang gue mendapatkan nilai lebih tanda gue lebih pintar

Bolehkah pula senjata itu gue punya?

Tangisanku tetap cuma memiliki arti tangisan

Tak menghadirkan sosok hebat sarat penyelesaian

Tidak ada mainan hadir merayu tangisku berhenti

Tangisanku tetap tangisan yg semakin keras

Aku berlainan dan…. mengapa?

Ayah & ibu dlm satu raga berpayudara


Ayahku Matahariku

Ayah

Dimataku kau lah sosok yg paling bijaksana

Senyummu yg penuh dgn kasih sayang

Matamu,hidungmu tetap tersedia didalam ingatanku

walau kau berada dikejauhan sana

Ayah ….

Entah kenapa Tuhan mengambilmu lebih permulaan

Sebelum gue bisa membahagiakanmu

Aku sedih gue merana

Tiada sang matahari yg menyoroti lagi

Engkau bagaikan matahari yg slalu bersinar

Tiada kau disini mendung terasa dunia ini

namun ayah …..

Doaku selalu tersedia bikin ayah

Setiap waktu,

Setiap detik,

Setiap menit,

Setiap hembusan nafasku

Ayah ,,,,

Andai kau tetap tersedia

Ku menghendaki waktu ini hanya untuk bersamamu

Sebagai kebersamaan yg terakhir kalinya

Ayah …..

Anakmu ini senantiasa menyayangimu

Tak terhalang waktu,kondisi & apapun itu

Terimakasih bikin seluruh perjuangan

Semua kebaikan,

Semua hikmah,

Yang udah kau-sekalian memperlihatkan untukku & keluarga

Semoga kau tenang & berada di area yg paling indah

Berada disisiNya

Amin


Ayah Dalam Kenangan

Ayah,

ada beribu kisah yg belum sempat kau katakan.

berjuta kisah yg takkan pernah kau ungkapkan.

Aku disini,

kan selalu mengenangmu,

menyimpan tiap-tiap tetes peluhmu,dalam guratan,lembaran buku kisah kisah hidupmu.

kan kupahat tiap-tiap letih langkahmu didalam bingkaian lukisan terindah,jalan hidupmu.

Ayah,

dipintumu pernah kubertanya,

tentang bahu legammu.

tentang kerut keningmu.

ihwal gontai langkahmu.

Ayah,

dijendelamupun ku sempat menduga,

ihwal putih rambutmu.

tentang lengkung tulang pipimu.

ihwal parau suaramu.

Ayah,

aku rindu tegas lakumu,

kekar inginmu,

tegap niatmu.

Ayah,

kini kau udah jauh.

menusuk sanubariku didalam buaian rindu.

Ayah,

saya menghendaki mengulangi waktu itu,

ketika terindah didalam hidupku.

ketika tawa terkait dibibirmu,

ketika senyum berayun dimatamu,

dikala riang menari dilakumu.

Ayah,

kini kau didalam ingatan.

foto usangmu udah lama tertidur,

gambaran ragamupun udah lama memudar.

tetapi Ayah,

saya tetap mengingatmu,

mengenangmu waktu puji-pujian kuatkanku,

kala do’a menyeruak di sela tidurku.

Ayah,

air mata ini selalu terjatuh,

kala mengingatmu.

jantung ini berhenti berdetak,

kala mengenangmu.

Ayah,

kuberdo’a didalam diamku,

dalam bisuku.

Ayah,

aku disini tunggu mimpimu hadir,

menanti bayangmu datang.

Ayah,

saya rindu,

aku ingat,

aku kan selalu mengenangmu,

dalam bait-bait do’a untukmu.

Ayah,

letihku,

lelahku,

bahagiaku,

dan tawaku.

yakni rinduku,padamu.

Ayah.

 


Puisi Ayah, Kasihku Padamu Sepanjang Masa

Puisi Ayah, Kasihku Padamu Sepanjang Masa

Ayah yakni tameng besi untuk setiap luka bagi belum dewasa mereka. Tak peduli berapa banyak usia yg kau sandang sekarang. Baginya kau tetap anak kecil yg ingin mereka gendong sepanjang waktu. Puisi ayah berikut akan mencurahkan besarnya kasih pada belum dewasa mereka.


Terbaik Untuk Anakku

Bergegas gue lebih pagi dr kokok ayam

  20+ Puisi Pendidikan Pendek Dan Singkat Berbagai Tema

Teramat permulaan dibanding matahari yg masih enggan bersinar

Banyak raga berleha-leha merajut mimpi dlm kenangan semu

Tak kan kulakukan terjebak hal sama demi kau anakku

Tubuhku sudah lebih panas dr besi yg meleleh

Banyak beban yg telah kuminta untuk ku ringankan

Becek hujan sering kali bikin langkah kakiku hampir tumbang

Teringat rengekanmu semalam membuat tubuhku tegak tak tergoyahkan

Rasa jijik sesaat sirna

Lumpur kotor bareng sampah-sampah anyir bagiku tak mengusik

Mengumpulkan rupiah terbayang gadis kecil yg ku tinggal dlm ranjangnya

Tanyalah padaku ihwal besarnya kasih

Tantang gue tentang lelahnya hidup

Tanya gue wacana argumentasi semangat yg berkobar tak pernah padam


Tak Ku Biarkan Nyamuk Menggigitmu

Aku berpengaruh, tinggi menjulang bagaikan gunung

Aku berangasan, mengaum kecilkan dunia dlm kemarahanku

Aku laki-laki, tak ada yg gue takuti selain sakitmu

Tangisan yg mengguncangkan kokoh dinding istana

Membuat kocar-kacir barisan pertahanan yg gue susun jeli

Samudra mengamuk ombak tergulung tinggi

Aku seperti udik dgn tangisan itu

Bumi ingin ku maki & langit kubuat rendah

Pelankan rintihanmu nak, bicaralah pada ayah….

Pedang siap ku tarik untuk membuat mundur mereka yg menyakitimu

Ribuan pengawal ku pekerjakan

Tak akan ada yg menyentuh kulit lembutmu

Menyibakkan lurus rambut hitam yg berkilau

Nyamuk tak kan ku beri ampun saat mengusik senyum indah itu


Rinduku Padamu Ayah

Rapuhya hatimu

Rapuhnya jiwamu

Rapuhnya ragamu

Rapuhnya penglihatanmu

Rapuhnya ucapanmu

Sosok yg pernah tegap perkasa

Kini udah disantap waktu

Sosok yg pernah pemberani

Kini udah pudar oleh usia

Sosok yg pernah pekerja keras

Kini udah habis oleh raga yg lemah

Tapi..

Aku senantiasa besar hati

Aku selalu sayang

Aku selalu cinta

Aku selalu rindu

Rinduku pada ayah

tak dapat termakan waktu

pudar oleh usia

habis oleh raga yg lemah

dan takkan pernah rapuh


Ayah

Ayahh,

kau segalanya untukku

Tanpa kau gue tak tau dapat jadi apa nantinya

Kau sudi melakukan pekerjaan siang & malam

Tak pernah membayangkan letih & letih

Membanting tulang untuk memadai kebutuhanku

Tetapi apa tanggapan yg kau bisa dariku

Aku cuma bisa nangis meminta duwit kepadamu

Dan gue pun belum bisa memberi aksesori yg terbaik untukmu

Ayah,

Kau udah jadi ayah & ibu untukku

Kau yg merencanakan kuliner untukku

Kau penuhi seluruh kebutuhanku

Kau pun udah jadi seorang ibu untukku

Ayah,

Aku berjanji padamu

Aku dapat slalu manyayangimu

Sebagaimana kau-sekalian menyayangiku

Terimakasih Ayah atas seluruh yg udah kau menawarkan kepadaku


Sesamar Kaih Pencari Rizki

Sering suatu sewaktu

Si kecil disoal mengenai kerja

Bagi seorang ayah itu

Jawapannya kemungkinan serupa atau tersedia bedanya

Polis,askar,pemandu bas ataupun doktor

Semuanya udah lali di cuping ini

Namun nadi ini terhenti tatkala

Keluar berasal dr suatu ekspresi kecil itu

Jawabnya ayahku seorang doktor

Tangannya mengubat murung laraku

Jawabnya ayahku seorang jutawan

Mencari rezeki tanpa rungutan

Ayahku seorang pemandu luar biasa

Tak letih menghantarku beberapa kali

Basikal,kereta,motor semuanya pernah ku naiki

Jawabnya ulang ayahku seorang tentera

Menjaga keselamatan rumah tangga

Ayahku pula seorang penyanyi

Mengalunkan lagu bikin jadi halwa pendengaran

Jawabnya ayahku seorang pakar motivasi

Buatku berani tatkala kecemasan menyapa

Membuatku tertawa waktu rasa sedih melanda

Aduh begitu banyak perkerjaan ayahnya

Katanya ulang sebelum akan melangkah pergi

Perlukah tahu pekerjaan ayahku

sedangkan ku sendiri tak tahu yg mana satu

 


Puisi Ayah dr Anakmu

Puisi Ayah Dari Anakmu

Besarnya kasih ayah pada anak akan menumbuhkan kasih yg sama pula anak pada ayahnya. Hujan perhatian menumbuhkan cinta mendalam bagi seorang anak. Meski tak bisa mengungkapkan, cinta seorang anak akan tetap tersadar. Berikut beberapa puisi ayah yg merupakan bunyi hati kecil seorang anak.


Pelita Hidup

Ijinkan gue tersandar di bahumu meski gue sudah tak kecil lagi

Berayun di lengan tanganmu yg kuat

Merasakan damai hidup yg tak terusik

Memiliki semua hal hanya dgn berada di pelukanmu

Merasakan terang dunia meski malam sudah tiba

Teduh kedamaian kau hidangkan

Menguatkan tangan tak bertulang untuk berdiri

Ku mohon gue selalu kecil supaya kau tak menua

Desah nafasmu kembali tak terdengar berat

Detak jantung sarat semangat bagai langkah amukan kuda

Aku mohon kau tetap ada

Bersama denganku seperti hari lalu

Memeluk erat menghujani dgn kecupan penawar sakit

Baca Juga: Puisi Sekolah


Istimewa Memilikimu

Mendengarkan kisah-kisah berpetuah

Kata-bijak dr setiap verbal yg terbukti kebenarannya

Tidak pernah berdusta ia romantis dgn sarat kata-kata cinta

Kerinduan membuncah tatkala mata tak saling memandang

Jemari yg tetap kau genggam erat meski kini gue telah sebesar dirimu

Tertidur di dada yg masih bidang dlm usia yg tak lagi muda

Mendengarkan lagu hidup lewat ajaran darah yg memukul jantung berbunyi

Melingkarkan tangan di perut sepanjang jalan menuju sekolah

Menaburkan keindahan dlm setiap laris

Tak tertolak kau yakni idola sepanjang masa

Tampan tiada tanding meredupkan gemerlap dunia luar

Semesta memberikan semuanya dgn memberikanmu


Ayah Pergi

Bumi telah tua & kini mesti roboh

Menenggelamkan mu bareng sapuan tanah peristirahatan

Bersama busana kemenangan kau nyenyak terlelap

Berisik tangisan tak lagi bikin kau terjaga

Kepadamu gue berikan seluruh kasihku

Kepadamu gue abadikan setiap detik kejayaanku

Pergi kau tak berarti hilang

Kekal abadi bersama indah laris kebijaksanaan

Bumi memeluk dgn cinta kasih lembut

Disana terang sarat cahaya kebaikan

Tanah yg jatuh menutup kau tersembunyi

Disambut suka cita bumi berbahagia

Bersama air mata gue akan ingat semua wacana kita

Pahlawan, kekasih, ayah, sahabat teristimewa


Dukaku Kehilanganmu

Riuh kehidupan secara tiba-tiba sunyi, terasa mati

Angan menghilang, mimpi-mimpi berasa berjatuhan

Menimpa kenyataan yg menyakitkan

Pilu akankan gantikan kebahagiaan hari kemudian

Cerita indah rampung dlm gundukan tanah berbatu nisan

Lama gue pandang & berharap kau kembali pulang

Senyum kemenangan tugasmu sudah diselesaikan

Berat bagimu mendapatkan kekasihku yg hilang

Berbisik lirih pada nisan bahwa kita tidaklah usai

Setiap malam akan menunggu dlm ambang kesadaran

Berharap ribuan kencan masih akan kita kerjakan


Ayah

Ayah…

aku menginginkan bertanya

aku menginginkan jawabanmu, dan

aku menghendaki memahami

Ayah…

apakah arti ananda untukmu?

apakah di waktu malam kau pernah mengenang

hari itu? hari dimana gue terlahir?

Ayah…

bukankah kau menyayangi saya?

bukankah gue ini buah hatimu?

dan bukankah tersedia ikatan batin antara kita?

Ayah..

aku tahu kau jauh di sana

dan mesti kau tahu di sini gue meminta untuk bisa melihatmu

Ayah..

aku menghendaki mengajukan pertanyaan

sekali ulang saja apakah waktu ini kau merindukan aku?

lewat mimpi malam nanti jawablah ayah..


Untuk Ayah

Ayah…

Kenangan mu senantiasa didalam hati ku

Perjalananmu yg senantiasa gue ingat selalu

Perhatianmu, kasihmu, & cintamu

Yang pernah selalu kau memberikan untuk ku

Sampai kini tetap didalam benak fikiran ku

  √ Contoh Puisi Persahabatan Sejati Dalam Bahasa Inggris

Tak gue sangka

Begitu singkat kebahagia’an yg gue rasa denganmu

Kini kau pergi jauh, & kau tinggalkn rasa sesal dihati ku

Aku yg belum pernah bahagya’kan kamu

Tetesan air mataku mengiringi tidur panjangmu

Jerit tangisku iringi ke tempat tinggal terakhirmu

Hanya bisa gue ucap kan selamat tinggal ayah

Semoga kau tenang dirumah terakhirmu

Ayah,,,

Aku anakmu gue sayang kamu

Aku anakmu yg dapat selalu do’a kan kamu

Aku anakmu yg mampu selalu ingat nasehatmu

Aku dapat coba capai cita-cita ku

Yang pernah pernah gue janjikan kepadamu

Aku mampu coba jadi anak yg berfaedah bagi keluarga

Aku dapat kenang kau ayah

Kau lah pahlawan hidupku


Ayah Mengapa Kita Jauh

Ayah Mengapa Kita Jauh?

Ayah… gue mencintaimu

Tapi gue tak tahu bagaimana mengucapkannya

Ayah… gue menyayangimu

Tapi gue tak tahu bagaimana menunjukkannya

Ayah… gue merindukanmu

Tapi gue tak tahu bagaimana menebusnya

Ayah… kami serumah tetapi kenapa selalu tak sama arah

Ayah… gue darah dagingmu tetapi kenapa gue curiga menyapa dahulu

Ayah… tetap menginginkan kunikmati bising kota denganmu

Atau anggunny mentari menampakkan diri

Ayah… tetap kutunggu kepul asap rokokmu pagi hari

Ayah… tetap kunanti kau bangunkanku dini hari

Ayah… bagaimana kesenjangan ini rampung nanti

Ayah… marahi gue biar kutahu salahku

Ayah… buatku menangis ulang dgn nasihatnmu

Kenapa tak ulang kurasai sayang menjalari diri

Kenapa tak ulang tawamu mengganggu belajarmu malam hari

Ayah… akhiri pertikaian ini secepatnya

Tak bertahan lamu kutanpa kau tersedia dgn marah & tawa

Ayah… gue mencintaimu

 


Unsur Unsur Dalam Menciptakan Puisi Tentang Ayah

Unsur Unsur Dalam Menciptakan Puisi Tentang Ayah

Untuk membangun kontak Psikologis pembaca & penulisnya puisi hendaknya memiliki unsur & struktur, sehingga puisi tak saja bacaan perumpamaan tetapi puisi harus menyebar makna mendalam & berguna sebagai materi renungan & evaluasi diri.

Untuk menciptakan Puisi yg baik terlebih dahulu mari mengenal struktur puisi & Trik menuangkan ilham kedalam puisi ayah tersebut. Adapun Jenis Jenis unsur dlm puisi adalah : struktur fisik & struktur batin & Struktur Ektrinsik

 

1. Struktur Fisik

Untuk mampu Membuat Puisi ihwal  Ayah tentunya puisi mesti memenuhi struktur  fisik & struktur batin seorang ayah alasannya puisi tersebut mesti benar benar bisa menggambarkan layaknya ayah yg dimaksudnya.  Itu kenapa mesti mengenal struktur puisi & trik menuangkan inspirasi kedalam puisi ayah. Mari simak klarifikasi dibawah ini.

Sosok ayah mempunyai arti yg berlainan beda bagi setiap orang. Ada orang yg menilai ayah ialah sosok yg tak dapat tergantikan & senantiasa membawa kebahagian tersendiri bagi anak & istri. Kerja keras ayah dlm menghidupi anak & istri ialah pengorbanan yg harus dikenang. Gambaran tersebut sungguh tepat menyanggupi unsur fisik dlm sebuah puisi. Puisi dibawah ini ialah beberapa contoh puisi untuk ayah.

 


Pengorbanan Sang Ayah

Ayah

Saat itu gue masih kecil

Ketika masa hidupmu terhabis untuk bisa membiayai pendidikan ku

Tawa banggamu tatkala gue mampu menuntaskan kuliahku kala itu

Ijazah ini pengabdian ku untukmu

Titel ini pula tak cukup untuk balas ku

Kekecewaanmu tatkala gue kalah

Mengingatkanku bahwa hidup butuh usaha

Sifat yg keras kala mendidik ku dahulu ternyata mutiara dlm lautan

Nasehatmu adalah obat dr segala penyakitku

Pengorbananmu

Tiada bisa gue kembalikan dgn nyawa ini sekalipun

Ada darah yg mengalir dlm jiwaku ini

Terus membuatku ingin terus hidup

Walau kau-sekalian sudah tiada

Engkau tetap ayah yg tetap ada dalah relung jiwaku

Pengorbananmu yakni hutangku padamu yg akan gue tunaikan

Kelak di akhirat.

 


Pelukan Terakhir Ayah

Kala itu gue sombong gue tak perduli

Aku seolah buta tak bisa membaca pesan yg kamu-sekalian ungkap

Tidak bisa mencerna ucapan yg kau-sekalian lirihkan

Tubuhnya yg mengecil ternyata tanda bahwa hari itu akan tiba

Bersiaplah nak…

Ayah akan pergi ayah akan kembali jaga dirimu nak

Ayah ayah ayah

Separuh jiwa seolah pergi

Seluruh yg kusentuh terasa kelu

Mata pula sayu tak mampu menyaksikan tak bisa mencicipi

Kepedihanmu ayah

Ya allah gantilah kesakitan ayah padaku semoga gue mampu merasakan

Agar gue dapat sadar  jikalau pelukan kala itu pelukan terakhir…

 

Itulah beberapa  contoh puisi wacana  ayah. Siapa yg tak tergetar hatinya tatkala sebuah nama yg paling sakral di muka bumi ini disebutkan. Ayah adalah sosok suri tauladan yg seluruh sikap & kehidupannya menjadi contoh bagi keluarga, baik anak & istrinya. Bersyukurlah bila masih hidup bersama degan ayah.

 


2. Struktur Batin

Dalam struktur batin sedikitnya puisi  memiliki muatan Makna/sense, Feeling, tones, intention, dlm unsur inilah umumnya permainan kata menjadi kian dlm sebab substansi jiwa yg berusaha di ungkapkan tersebut berkata kata dlm diri sendiri.

Mengenal struktur puisi & trik menuangkan wangsit kedalam puisi ayah dlm struktur batin  supaya Puisi seolah terlihat nyata & benar adanya. Salah satu bentuk puisi yg menyanggupi unsur batin didalamnya yaitu selaku berikut:

 


Ketika Ayah Telah Tiada

Ayah….

Masih segar diingatanku kala itu

Saat detik keharibaanmu menuju sang Ilahi

Menjadi cambuk yg tertanam dlm jiwaku

Ayah….

Aku percaya ajal setelah gue sadar kamu-sekalian telah tiada

Ayah taukah kau-sekalian ingin gue berlari

Mengejarmu memelukmu menjagamu

Seperti hari hari itu

Saat kau-sekalian peluk teduh saya

Papah kami dgn kasih sayang

Mendidik tanpa henti

Ayah ayah ijinkan gue memeluk bayang mu di langit biru

Untuk melepas penyesalan ku ini ayah

Ayah oh ayah

Aku senantiasa bersujud kepadaNya

Agar kamu-sekalian mendapat terbaik disisinya

Derai ari mata yg tumpah di sujud 1/3 malam ku

Serangkaian doa ikhlas nuraniku

Seraya memohon ampun pada Sang Khalik

Atas dosa & pahala Ayahanda

Wahai jiwa jiwa yg tenang

Tundukkan mata & hatimu

Menerima pesan-pesan Ayahanda

Menyingkap tabir Ilahi

Menembus langit

Dan memohon pada Allah

Terima lah amal ibadahku untuk ayahku

Setiap pesa pesan yg dikatakan padaku

 


Ayah Sosok Tauladan

Aku menyesal dulu gue tak mendengar ocehanmu

Aku menyesal dahulu gue membalas pesanmu dgn tingkah salahku

Kini gue sadari tak ada yg sebaik dirimu untuk ku ikuti

Caramu menyayangiku sungguh unik

Kau doakan gue di sepertiga malammu

Kau tahan laparmu supaya gue kenyang

Dan kau hapus dukamu supaya gue tak menyaksikan sakitmu

Rasa sayang yg kau titip dr amarahmu itu kini baru kutemukan

Ketika bayangmu pun tak lagi berbekas disini ayah…

Kesederhanaamu, kesabaranmu, ketenangamu, kedisplinanmu

Tauladan bagiku biar kelak gue pun bisa menjadi orang tua yg benar

Ayah tak sanggup keteruskan untaian ini

Wajahmu terus membayang dipelupuk mata

Sosok yg akan terus gue teladani

Aku doakan

Aku rindukan

Adalah kau-sekalian sosok ayah bagiku yg tepat

 


Ayah Seorang Mualaf Sejati

Aku tak malu

Walau ayahku seorang mualaf

Kesungguhannya pada agama membuatku gembira

  5 Contoh Puisi Jose Rizal Manua

Tiada ayah sehebat itu

Hujan deras pada malam itu ayah membangunkanku

Menyuruhku berdoa agar tak terjadi apa apa

Mataku yg sepet ketika itu

Membuat ku kesal ketika itu

Kini gue menyesal ayahku seorang muallaf menjalani hidup sarat dengan

Ketakwaaan

Sedang saya

Anak seperti apa aku

Membentak ayah saat hendak ingin belajar mengaji

Ayah…………

Hemmmmm entahlah hatiku berkecamuk ayah

Aku telah menyia nyiakan dirimu ayah

Engkaupun berjalan tanpa malu & ragu pergi belajar mengaji sendiri

Karena gue sibuk dgn temanku

Sibuk dgn duniaku

Sampai gue lupa

Ayah maafkanlah gue ayah

Wahai para putri

Tahukah kau-sekalian bahwa auratmu pula kehormatan bagi ayahmu

Maka jagalah & tutuplah auratmu

Lalu …Mengapa kau-sekalian masih saja lupa

Bahwa ayahmu tersiksa sebab kamu-sekalian tak memakai hijab

Kau umbar auratmu Kau jual auratmu

Tanpa kau dengar tangisan ayahmu di langit tujuh itu

Ayah …..

Tidak akan gue biarkan kau-sekalian menanggung kesalahanku

Amal ibadahku ini gue fadhiyahkan kepadamu

Dan gue bersumpah atas nama tuhanku

Akan menghaturkan sembah padaNya

Untukmu …untukmu & untukmu ayah

Begitu pula akidahku

Tidak akan gue biarkan berlalu begitu saja tanpa berbuat amal kebajikan

Sesungguhnya matiku hidupku hanya untuk Allah

Perkenankanlah doaku wahai sang pencipta

Akan gue jaga auratku bagai mempertahankan kalimahmu

Sebagai baktiku pada ayahku….

Salam takzim ananda untukmu ayah ….

Contoh contoh ini puisi yg didalamnya memiliki unsur bathin sehingga puisi begitu menyatu dgn keadaan yg sesungguhnya. Puisi diatas menggambarkan ikatan bathin yg sangat dekat antara penulis dgn sosok yg akan diungkapkan dlm puisi.

Baca Juga: Puisi Kemerdekaan


3. Struktur Ekstrinsik

Puisi walaupun bentuknya cuma untaian kata dlm bait-bait. Namun puisi yg baik da benar pula harus mengandung unsur ekstrinsik. Untuk mengenal struktur puisi & trik menuangkan ide kedalam puisi ayah berikut ini adalah cakupan beberapa nilai dlm puisi. Adapun struktur ektrinsik adalah adanya muatan nilai sosial, agama, moral, budaya, ekonomi & psikologi.

  • Moral. Moral ialah tentang nilai nilai kebaikan & buruk sering terlihat dapat perilaku puisi hendaknya memiliki unsur moral dlm setiap puisinya
  • Sosial. Sosial ialah nilai yg berhubungan dgn penduduk makhluk sosial, persoalan sosial,yang terjadi diantara sesama manusia & mahkluk hidup.
  • Budaya. Dalam setiap puisi pula mempunyai unsur sosial budaya di dalamnya. Budaya umumnya yg tertanam dlm organisasi, masyarakat, maupun suatu organisasi.
  • Ekonomi. Nilai ekonomi ialah daya khayal & daya fantasi yg terlihat yg mengarah pada kesempurnaan & kebaikan
  • Agama. Nilai agama yakni nilai yg dituangkan & diatur dlm suatu keyakinan atau agama tertentu
  • Psikologi. Nilai psikologi yakni nilai nilai jiwa atau kebatinan dlm diri seseorang hal ini yaitu hal penting yg wajib ada muatan dlm setiap untaian puisi puisi yg dibuat.

Tentunya sosok sang ayah dlm puisi ayah mesti mampu diungkapkan dgn konten konten yg sarat akan nilai ektrinsik diatas. Puisi akan menjadi sosok kasatmata meski dlm bentuk rangkaian kata .

Siapa yg tak tergetar hatinya tatkala suatu nama yg paling sakral di wajah bumi ini disebutkan. Ayah yakni sosok suri tauladan yg seluruh sikap & kehidupannya menjadi acuan bagi keluarga, baik anak & istrinya. Bersyukurlah bila masih hidup bersama degan ayah. Karena kesedihan ditinggal ayah yaitu kesedihan yg sepanjang masa akan terasa.

 


Trik Sederhana Menuliskan Puisi Untuk Ayah

Trik Sederhana Menuliskan Puisi Untuk Ayah

Puisi tak mesti selalu dibentuk oleh seorang penyair, atau sastrawan. Siapa saja boleh menuliskan puisi, dgn kepentingan tertentu tentu saja. Diatas sudah dijelaskan beberapa klarifikasi wacana  mengenal struktur puisi & menuangkan ilham ilham dlm puisi ayah

Berikut ini yakni trik sederhana yg akan diulas kedalam beberapa bagian. Bagi penulis pemula dlm menuliskan puisi ada beberapa trik sederhana, cepat & mudah dlm bikin puisi adapun trik itu adalah sebagai berikut:

 

1. Ekplorasikan Kreatifitas

Kreatifitas menulis merupakan kemampuan kognitif yg mesti dimiliki. Kecerdasan menulis berhubungan skill memakai antara otak kanan & otak kiri. Dengan menulis informasi otak kiri akan lebih produktif untuk di cerna & disederhanakan.

Begitu pula dgn menulis puisi, yg diperlukan keinginan untuk berani mengekplorasikan kreatifitas ke dlm tulisan yg indah & enak untuk di dengar.

 

Contoh mengeksplorasikan kreatifitas dlm bentuk puisi wacana ayah

 

Bayang Bayang Asa Sang Ayah

Malam mulai beranjak menyelimuti bumi

Angin mulai perlahan menguasai gelap

Rinai hujan memperbesar ketakutan dlm jiwaku

Takut akan ketidakhadiranmu ayah

Ayah gue masih duduk dipusaramu…..

Memeluk asa yg bermain dimataku

Hati terasa diremas

Ketika badan lemahmu kaku dihadapanku

Ayah….begitu cepat bagiku

Belum sempat bagiku ayah memeluk degan segenap jiwaku

Ayah oh ayah

Bagaimana bisa gue mampu menembus asa dlm diriku

Engkau sosok yg masih kuharap dlm setiap langkahku

Meninggalkanku tanpa menyaksikan kesiapapnku

Ayah… ayah…..sekali saja kembalilah kembali lah ayah…

 


2. Konsistensi

Profesi atau pekerjaan apapun bila ditekuni & konsisten akan membuahkan hasil yg optimal begitu sebaliknya peluangyg tak di asah dengan-cara konsisten akan menjadi tak optimal.

Membuat puisi pula begitu oret-oretan yg dilaksanakan akan menjadi untaian puisi yg indah tak perduli dimanapun berada. Seperti konsistensi mengukir kata kata mulia untuk sang ayah hal ini biar bear-benar dirasakan sosok ayah. Adapun misalnya yaitu selaku berikut:

 

Menatapi Jejak Jejak Sang Ayah

Sejak hari itu gue mengerti

Sejak hari itu gue menyadari

Jejak jejak langkahmu yg masih tersisa

Akan gue pedomani dlm gegap gempita hidupku

Ananda papah tanpamu ayah

Kemana jiwa ini akan bersandar dr lelahnya kekecewan

Putrimu ini jatuh terseret arus tatkala mengejar-ngejar bayangmu yg semu dilangit biru

Masih di jejak jejak itu ..

Nyaris tiada yg tersisa

Bahakan bayanganmu samar membayang

Tidak tau lagi kemana pengembaraan ini gue labuhkan

Sosokmu membuatku menghentikan jejak

Untuk mengikuti jejak jejak yg ukir kembali

Tautan yg dulu sirna

Akan gue ukir menjadi syair yg indah…

Jejak jejak sang ayah ……

 


3. Hidupkan Soul Dalam Setiap Puisi Yang Akan Dibuat

Menulis apapun yg ditulis bantu-membantu upaya menunjukkan soul kedalam buah hayal & buah pikir mislanya saja tatkala teringat ayah atau rindu ayah. Maka bagaimana bisa menuliskan, mengungkapkan, kenangan, kenangan dahulu tatkala kebersamaan dgn sosok ayah yg ada dlm benak

Dalam tahap ini puisi mesti menampilkan realita jiwa yg ada totalitas, penghayatan harus lezat untuk di dengar. Dan ketajaman kata kata tentang ayah harus dapat menggetarkan jiwa. Adapun contoh puisi tersebut yakni selaku berikut:

 

Meringkuk tubuh rapuhmu ayah

Tertaih tatih demi sepotong hati yg suci

Tangan tanganmu yg lemah itu

Dulu membelai lembui tubuh ini

Suara parau lirik memanggil manggil namaku

Suara sandal gambaran langkahmu

Tepat terang di mataku di ingatanku

Ayah ayah dimana engkau

Aku akan memelukmu

Aku ingin menyuapimu

Ingin memandikanmu

Ayah ayah…..

Dimana kau-sekalian tak ingin bermain

Temukan gue dapatkan gue ayah

Seketika …

Mata yg basah

Tubuh dipenuhi peluh…

Ternyata mimpi

Mimpi akan kehadiranmu

Ayah maafkan kesombongan anakmu ini

Tidak sungguh sungguh tatkala berada dlm pelukanmu

Ayah ayah….


Itulah hal hal untuk mengenal struktur & trik menuangkan wangsit ke dlm puisi ayah  yang dapat dijadikan wangsit dlm membuat puisi wacana ayah. Contoh-contoh puisi yg di uraian  diatas pula bisa dijadikan salah satu ilham untuk bikin yg lebih indah untuk menggambarkan sosok seorang ayah.

Jika semua hal di atas sehabis dilakukan atau sesudah membuat puisi senantiasa kerjakan hal ini di selesai agar apa yg dirangkai dlm puisi benar benar gambaran pandangan baru yg dimaksud.

Puisi Ayah