5+ Teladan Teks Dongeng Sejarah Beserta Pola Alur Dan Struktur

Kisah Sangkuriang Dan Dayang Sumbi

Berkisah pada jaman dahulu di tempat Jawa Barat, seorang perempuan anggun bernama Dayang Sumbi hidup dgn putranya Sangkuriang & anjing kesayangan mereka.

Anjing tersebut senantiasa menemani kemana Sangkuriang pergi namun tak pernah menolong sangkuriang dlm berburu. Hal itu pastinya menciptakan Sangkuriang tak menyukai anjingnya.

Suatu hari kemarahan sangkuriang tak dapat terbendung & menjadikannya tega membunuh anjingnya. Lalu ketika sesampai di rumah, Sangkuriang memberikan hati anjingnya untuk ibunya.

Dayang Sumbi yg tak mengetahuinya lalu memasaknya & memakannya. Saat Dayang Sumbi bertanya di mana anjingnya, Sangkuriang mengatakan bahwa anjingnya telah dibunuh & hatinya diberikan pada Dayang Sumbi.

Mendengar hal tersebut Dayang Sumbi marah & menghantam kepala Sangkuriang hingga berdarah. Sangkuriang kemudian pergi meninggalkan rumah. Hal yg membuat Dayang Sumbi marah alasannya adalah anjing tersebut merupakan jelmaan ayah Sangkuriang.

Hati anjing yg dikonsumsi Dayang Sumbi membuatnya kekal muda & makin bagus saja. Sehingga saat beberapa tahun kemudian Sangkuriang pulang & tak mengetahui ibunya tersebut.

Sangkuriang jatuh cinta pada Dayang Sumbi & berniat menikahinya. Awalnya Dayang Sumbi tak menolak tetapi suatu hari saat sedang membenarkan ikat kepala Sangkuriang Dayang Sumbi melihat suatu luka di kepala.

Dimana mengingatkannya dgn peristiwa saat dahulu Dayang Sumbi melukai anaknya dgn memukul di kepala.

Hal itu menciptakan Dayang Sumbi sadar yg akan menikahinya yaitu anaknya sendiri. Sehingga Dayang Sumbi menolak akad nikah tersebut tetapi Sangkuriang mirip tak ingin mendapatkan kenyataan & tetap ingin menikahi ibu kandungnya sendiri.

Akhirnya Dayang Sumbi menawarkan standar yaitu Sangkuriang harus bisa membendung sungai Citarum & menyebarkan sampan besar. Semua itu mesti selesai dlm satu malam.

Ternyata Sangkuriang meminta pemberian jin untuk sehingga seruan Dayang Sumbi dgn gampang terselesaikan. Akhirnya sebelum fajar pekerjaan sudah nyaris selesai.

Dengan pinjaman warga Dayang Sumbi bisa menggagalkan Sangkuriang menuntaskan syaratnya yaitu kain sutra dibentang ke arah timur kota sehingga mirip fajar. Merasa gagal alhasil sangkuriang merusak pekerjaannya tersebut.

Sehingga bendungan yg rusak menciptakan seluruh kota terendam. Sampan yg telah dibentuk pun ditendang Sangkuriang hingga jatuh terlungkup membentuk suatu gunung. Dimana gunung inilah yg diketahui dgn nama Tangkuban Perahu.

Malin Anak Durhaka

Seorang ibu hidup dgn anaknya yg berjulukan Malin dgn keadaan yg sungguh miskin. Hal ini membuat Malin ingin merantau & merubah nasibnya.

Awalnya sang ibu menolak tetapi Malin senantiasa meyakinkan, sehingga balasannya Malin pergi ke kota & meninggalkan ibunya sendiri di desa.

Beberapa tahun kemudian Malin sudah menjadi kaya raya alasannya menikahi seorang perempuan keluarga kaya. Ibunya yg merasa merindukan Malin yg sudah usang tak ditemui alhasil menetapkan untuk mendatangi Malin.

Ibunya ke sana kemari mencari Malin tanpa bekal alamat sedikitpun. Namun tak terlalu lama sang ibu mampu memperoleh anaknya, semua itu karena Malin menikahi seorang perempuan yg terpandang.

Saat sang ibu mendatangi Malin & sungguh terharu dgn keberhasilan Malin justru Malin tak mau mengakuinya. Bahkan istri Malin mengatakan kalau Malin sudah tidak punya ibu lagi.

Malin membantah jika yg tiba ialah ibunya. Malin aib mengakui ibunya yg kumal mirip pengemis ini. Bahkan Malin mengatakan bahwa ibu ini ialah pengemis yg mengaku-ngaku.

Tentu hal itu menciptakan ibu Malin sakit hati sehingga tak dapat menahan amarahnya lagi. Ibunya berucap bahwa hati Malin sekeras batu & Malin yaitu anak yg durhaka karena tak mengakui ibu kandungnya sendiri.

Seketika hujan deras timbul di sertai petir. Namun kaki Malin tak mampu digerakkan, kakinya seperti membatu.

Akhirnya Malin menyadari kesalahannya & bersujud meminta ampun. Namun semua sudah terlambat & kini seluruh tubuh Malin sudah menjadi batu.

Itulah sejarah di balik watu bersujud yg ada di pantai maritim Padang.

Pangeran Bondowoso Dan Roro Jonggrang

Sebuah kerajaan besar jatuh di musuh, kerajaan tersebut memiliki seorang putri elok berjulukan Roro Jonggrang. Pangeran Bondowoso jatuh hati padanya & bermaksud menikahi sang putri.

Namun pastinya Roro Jonggrang tak menyukai pangeran Bondowoso sehingga meminta sarat yg sulit yaitu membuat seribu candi cuma dlm waktu semalam. Ternyata pangeran Bondowoso menyanggupinya.

Dengan tunjangan jin & roh halus sebelum menjelang fajar standar sudah hampir dipenuhi Pangeran Bondowoso. Tentu saja melihat hal itu Roro Jonggrang panik & memikirkan cara untuk mencegahnya menyanggupi persyaratan.

Akhirnya sang putri memerintahkan pelayan untuk menumbuk lesung & menebarkan bunga. Sehingga jin & roh halus merasa hari sudah siang & pribadi menghentikan pekerjaannya.

Pangeran Bondowoso merasa marah ketika memahami cara licik Roro Jonggrang padahal cuma perlu 1 candi lagi untuk memenuhi standar. Kemurkaan pangeran Bondowoso alhasil dilampiaskan dgn mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ke 1000 untuk menggenapkan Candi.

Hal inilah yg menjadi sejarah di balik kisah candi Prambanan dgn 1000 candinya.

Pulau Samosir Dan Danau Toba

Seorang pria berjulukan Toba yg hidupnya sederhana tak memiliki keluarga, hal yg Toba lakukan hanya memancing untuk menyanggupi keperluan hidupnya sehari-hari.

Pada suatu hari saat memancing Toba mendapati kail pancingnya menangkap ikan yg besar. Namun Toba terkejut dikala mendapati ikan besar tersebut berubah menjadi seorang perempuan anggun.

Toba yg pribadi jatuh hati akhirnya menetapkan untuk menikahinya, wanita cantik tersebut baiklah. Namun dgn patokan, Toba tak boleh mengungkit asalnya dr seekor ikan & disetujui oleh Toba.

Akhirnya mereka menikah & hidup sederhana serta makin lengkap ketika dikaruniai seorang anak laki-laki berjulukan Samosir.

Samosir mempunyai nafsu makan yg besar sehingga Toba harus melakukan pekerjaan tambahan untuk memenuhi keperluan hidup keluarganya.

Suatu hari ibunya meminta Samosir untuk membawa makan siang untuk ayahnya yg sedang bekerja di ladang. Jarak ladang yg cukup jauh membuat Samosir merasa lapar & haus.

Akhirnya Samosir tanpa sengaja menyantap makan siang yg dibawanya hingga cuma bersisa sedikit. Samosir merasa was was jikalau ayahnya murka namun kalau kembali lagi ke rumah tak akan cukup waktunya.

Sehingga akibatnya Samosir memilih menenteng kuliner yg sedikit itu ke pada ayahnya & benar saja Toba marah pada Samosir.

Dengan emosi Toba melempar bekal makanannya & mengumpat pada Samosir dgn berbicara bahwa Samosir adalah anak ikan. Tentu mendengar hal itu membuat Samosir menangis & pulang dgn sedih.

Samosir menceritakan hal tersebut ke pada ibunya & tentu saja ibunya merasa Toba sudah mengingkari janji. Akhirnya ibunya memerintahkan Samosir menuju atas bukit & menanti saja di sana.

Tiba-tiba air keluar dr tempat istri Toba bangun & terus mengalir dgn deras & tempat Samosir berdiri telah menjadi sebuah pulau kecil.

Itulah sejarah di balik danau Toba dgn pulau kecil berjulukan Samosir di tengah danau tersebut.

Nyi Roro Kidul

Pada suatu kerajaan jaman dahulu ada seorang seorang putri raja yg dulunya mempunyai wajah cantik & menciptakan siapapun jatuh hati padanya. Hal itu tentunya membuat permaisuri raja merasa cemburu & meluncurkan ilmu hitam sehingga wajah putri rusak & jelek rupa.

Putri diyakini terkena penyakit kulit menular sehingga menciptakan raja mengusirnya dr istana. Hal itu tentunya menciptakan Putri marah & memutuskan untuk bertapa.

Ketika putri bertapa ada suara yg menginformasikan putri harus menyatu dgn laut Selatan. Setelah putri menceburkan diri ke laut Selatan, wajah putri kembali anggun. Dari sejak itu Nyi Roro Kidul menjadi penjaga dr pantai Laut Selatan.

Nyi Roro Kidul diandalkan penduduk mampu menolong orang yg kesusahan jikalau mau menjadi pengikutnya. Hingga ketika ini masyarakat meyakini bahwa putri bagus itu adalah Nyi Roro Kidul yg menjaga pantai bahari Selatan.

Dimana ada larangan menggunakan baju berwarna hijau di sekitaran maritim Selatan. Masyarakat meyakini jikalau ada orang yg tergulung ombak sudah menjadi pramusaji dr Nyi Roro Kidul.

Sehingga masyarakat sangat melarang pengunjung pantai Laut Selatan menggunakan pakaian berwarna hijau. Semua itu untuk mempertahankan kenyamanan & keamanan para hadirin pantai.