Istana Alhambra Spanyol ( Andalusia ), Bukti Sejarah Kekhalifahan Islam di Eropa
Alhambra, sering juga dijuluki “Istana yang Hilang” atau “Kejayaan yang Sirna”. Alhambra yang terletak di Andalusia (nama yang diberikan umat Islam untuk Spanyol) menyimpan rekaman sejarah kedigdayaan ilmu wawasan, karya sastra, seni dan arsitektur umat Islam. Bahkan Cordova, kawasan dimana Alhambra berdiri disebut selaku puncak kecemerlangan ilmu pengetahuan Islam, di dikala Barat sedang dalam Abad Kegelapan.
Sejarah
Awal kehadiran pasukan Islam di Spanyol berawal kabar dari Julian, seorang Gubernur Ceuta, yang memohon terhadap Musa bin Nusair, raja Muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negerinya, karena di negerinya (Andalusia) sedang dilanda kesemrawutan yang jago. Kemudian atas perintah Raja Muda tersebut, dia menyuruh Thariq bin Ziyad keturunan Barbar salah seorang Panglima Islam untuk Raja Muda yaitu Musa bin Nusair, maka Tariq dan Pasukannya mendatangi tanah Andalusia.
Tariq menenteng pasukannya kurang lebih 12.000 orang ke Gibraltar pada Mei tahun 711 M. Tanggal 19 Juli 711 M, Raja Muda dan Tariq bin Ziyad bersama pasukannya telah mengalahkan pasukan Katolik di daerah Muara Sungai Barbate. Kemudian, Tarik membagi pasukannya ke-4 (empat) wilayah penting yaitu, Toledo, Kordoba, Malaga, dan Granada.
Timbullah untuk mendirikan kerajaan Islam di tanah Spanyol. Dengan Raja Mudanya di Toledo yang bekuasa tahun 711-756 M berada di bawah pengawasan Bani Umayyah di Damaskus. Kemudian disusul oleh kerajaan-kerajaan Islam lainnya dan juga bangkit Mulukuth Thawaif atau raja-raja kecil, seperti di Malaga di bawah Raja Hamudian (1010-1057); Saragoza di bawah pimpinan Raja Tujbiyah (1019-1039) yang dilanjutkan Raja Huddiyah (1039-1142); Valencia di bawah pimpinan Raja Amiriyah (1021-1096); Badajos dengan Raja Aftasysyiyah (1022-1094); Sevilla di bawah Raja Abbadiyah (1023-1069); Toledo di bawah pimpinan Raja Dzun Nuniyah (1028-1039).
Istana Alhambra diresmikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria) (bangsa yang berasal dari kawasan Afrika Utara), satu kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia sekarang Spanyol. Kerajaan ini yakni Daulat Bani Ahmar yang berkuasa antara 1232-1492 M, didirikan oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa’id bin Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah saw. yang berasal dari suku Khazraj di Madinah. Bangunan Istana Alhambra dibangun kurang lebih tahun 1238 dan 1358 M oleh sultan tersebut yang diteruskan oleh keturunan raja-raja Bani Ahmar. Istana Alhambra tidak pribadi didirikan, tetapi secara bertahap.
Bangsa Berber atau Moor pertamakali menundukkan Andalusia dalam cahaya Islam. Berabad-masa umat Islam berupaya memakmurkan negeri yang gersang, tandus, dan orangnya yang besar kepala dan keras itu, sampai kemudian menjadi suatu negeri yang subur, makmur, dan menjadi sentra peradaban dunia.
Raja-raja Bani Ahmar sangat memperhatikan akan kemakmuran rakyat sehingga pada saat itu bidang pertanian, dan roda perniagaan sungguh maju. Selama 260 tahun kerajaan raja-raja Bani Ahmar berkuasa, namun muncul di antara mereka pertikaian juga sengketa. Inilah yang menyebabkan lemahnya kerajaan Bani Ahmar. Bagaimanapun gigihnya perjuangan Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah raja terakhir Bani Ahmar untuk menyelamatkan kerajaannya, jadinya runtuh juga oleh dua buah kerajaan Kristen yang bersatu dari utara. Maksud dari dua buah kerajaan ini adalah alasannya adalah perkimpoian Karel/Ferdinand V (L. 1452-W. 1516) dari Aragon menikah dengan saudari Henry IV yaitu Ratu Isabella (L. 1451-W. 1504) dari Castille dan Leon. Keduanya menikah tahun 1469. Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella ini, keduanya yang mendukung dan membantu rencana penjelajahan Columbus di tahun 1492.
Pada pertengahan 1491 M, Raja Ferdinand V sudah mengepung Granada selama tujuh bulan, Ferdinand V berkemah di Gumada di sebelah selatan kota. Sebelumnya Ferdinand V telah menguasai kota-kota lain mirip MalagaAlmeria. Yang terakhir adalah Granada yang diserahkan oleh raja terkahir Bani Ahmar Abu Abdillah. Penyerahan Granada ini diserahkan di halaman Istana Alhambra. pelabuhan terkuat di Andalusia, kemudian Guadix dan Almunicar, dan Baranicar.
alhambra Demikianlah Granada takluk dan mengalah yang diduduki oleh pengikut-pengikut Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella pada tanggal 2 Januari 1492 M/2 Rabiul Awwal 898 H. Karena kegigihan dan perjuangan Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella, Paus Alexander VI (L. 1431-W. 1503) yang terkenal dengan perjanjian Tordesillasnya pada tahun 1494 ia memberi gelar raja dan ratu ini sebagai “Catholic Monarch” atau “Los Reyes Catolicos” atau Raja Kristen.
Dengan kemenangan umat Nasrani inilah orang-orang Islam dipaksa keluar dari tanah Spanyol
Seni Islami
Bagi saya, Alhambra merupakan peninggalan seni islam yang hebat. Ukiran kaligrafi islam pada kerikil marmer, ditempelkan pada nyaris semua dinding utama istana. Bentuk kolom, muqarnas dan stalaktit pada dekorasi langit-langit, muncul dalam beberapa ruang, dan interior dari semua istana dihiasi dengan goresan pena arab dan kaligrafi, yang mempunyai arti tersendiri. Misalnya goresan pena “wa la ghalibu illallah” ditulis berulang-ulang di beberapa dinding dan sangat bermotif, yang artinya tidak ada pemenang/kejayaan selain Allah, oleh Zawi ben Zirí, pendiri Banu Nasri. Mungkin berniat mengingatkan senantiasa akan kekuasaan Allah SWT. Kaligrafi arab ini berasal dari, antara lain raja-raja Yusuf, Mohammed V, dan Ismail I.
Dinding-dinding Alhambra yang sarat dengan dekorasi kaligrafi ialah tulisan-goresan pena kursif dan kufic. Terdapat pula puisi oleh tiga penyair dari Pengadilan Granada, yakni Ibnu al-Yayyab (1274-1349), Ibn al-Jatib (1313-1375) dan Ibn Zamrak (1333-1393), sekretaris dari kedutaan kerajaan dan perdana menteri. Di antara mereka, Ibnu Zamrak dianggap sebagai yang paling cemerlang dari para penyair dari Alhambra.
Dekorasi dalam istana ini menggambarkan sisa-sisa kekuasaan Moorish di Spanyol dan mengirimkan pada simpulan kurun besar seni di Granada Andalusia. Ukiran dan gaya gres seni islam ini banyak menghipnotis berbagai bangunan di Spanyol dan beberapa negara lain.
Kompleks istana
Istana Alhambra dilengkapi dengan taman mirta semacam pohon myrtuscommunis dan juga bunga-bunga yang indah harum semerbak, serta situasi yang nyaman. Kemudian, ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa), taman yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer. Di taman ini pula terdapat kolam air mancur yang dihiasi dengan dua belas patung singa yang berbaris melingkar, ialah dari ekspresi patung singa-singa tersebut keluar air yang menyembur. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah, ialah, Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yaitu ruangan pengadilan dengan luas 15 m x 15 m, yang dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334-1354); Ruangan Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berbentuk bujur kandang dengan luas bangunan 6,25 m x 6,25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hisan kaligrafi Arab; Ruangan Bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36,6 m x 6,25 m yang terdapat pula al-birkah atau bak pada posisi tengah yang lantainya yang dibuat dari marmer putih. Luas bak ini 33,50 m x 4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras serta deretan tiang dari marmer; Ruangan Dua Perempuan Bersaudra (Baitul al-Ukhtain), yakni ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara wanita Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih banyak ruangan-ruangan yang lain mirip ruangan Duta, ruangan As-Safa’, ruangan Barkah, Ruangan Peristirahatan sultan dan permaisuri di sebelah utara ruangan ini ada sebuah masjid yakni Masjid Al-Mulk.
Selain itu, istana merah ini dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang lebih unik lagi pada bab luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga juga penghias istana Alhambra. Kemudian, dinding istana itu baik di luar atau pun dalam istana banyak dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafi Arab dengan ukiran yang khas yang sukar dicari tandingannya.
alhambraSemula kerajaan ini hanya kerajaan kecil saja namun dengan cepatnya kerajaan ini menjadi kerajaan besar lengan berkuasa dan megah sampai dua setengah masa lebih berkuasa. Kekuatan ini bukan saja dari kematangan teladan pikir para pemimpinnya, namun kondisi alam pun ikut mendukung kejayaannya. Wilayah Granada tergolong tempat sebuah bukit atau pegunungan yang indah dengan ketinggian kurang lebih 150 m, dengan luas kira-kira 14 ha, satu daerah yang susah dimasuki oleh musuh tetapi gampang dipertahankan, sekarang Bukit La Sabica.
Pada era kejayaannya istana Alhambra ini dilengkapi dengan barang-barang berharga mirip barang yang yang dibuat dari logam mulia, perak, dan permadani-permadani indah yang masih alami bikinan tangan manusia.
Istana Alhambra diresmikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor dari daerah Afrika Utara. Bani Ahmar yakni penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol). Istana Alhambra bangun kokoh di bukit La Sabica, Granada, Spanyol. Ia menjadi saksi bisu sekaligus bukti sejarah kejayaan Islam di Spanyol (dulu Andalusia).
Nama Alhambra berasal dari bahasa Arab, hamra’ , bentuk jamak dari ahmar yang memiliki arti “merah”. Dinamakan Istana Alhambra–yang berarti Istana Merah–sebab bangunan ini banyak dihiasi ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang
Namun demikian, ada pula yang berpendapat, nama Alhambra diambil dari Sultan Muhammad bin Al-Ahmar, pendiri kerajaan Islam Bani Ahmar –kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol (1232-1492 M).
Selain menjadi bukti kejayaan Islam, Istana Alhambra yang bernilai seni arsitektur tinggi ini juga memperlihatkan peradaban tinggi umat Islam tempo dahulu.
Istana Alhambra adalah simbol puncak kejayaan Islam di Spanyol. Islam masuk ke negeri ini dibawa oleh pasukan Islam pimpinan Thariq bin Ziyad yang dikirim raja muda Islam di Afrika, Musa bin Nusair. Pasukan Islam sendiri tiba untuk memerdekakan Andalusia (Spanyol) dari kesemrawutan jago atas seruan Gubernur Ceuta, Julian.
Tempat tinggal Raja Moor tempo dahulu
Thariq membawa sekitar 12.000 pasukan ke Gibraltar pada Mei 711 M. Ia memasuki Spanyol melalui selat di antara Maroko dan Spanyol yang kemudian diberi nama sesuai dengan namanya, Jabal Thariq.
Tanggal 19 Juli 711 M pasukan Islam mengalahkan pasukan Katolik di tempat Muara Sungai Barbate, dan terus menguasai kota-kota penting –Toledo, Kordoba, Malaga, dan Granada, hingga risikonya Spanyol berada di bawah kekuasaan Khilafah Bani Umayyah (Suriah). Sejumlah kerajaan Islam pun berdiri di Spanyol, mirip di Toledo (Raja Muda, 711-756 M), Malaga (Raja Hamudian, 1010-1057), Saragoza (Raja Tujbiyah, 1019-1039 dan Raja Huddiyah, 1039-1142), Valencia (Raja Amiriyah, 1021-1096), Badajos (Raja Aftasysyiyah, 1022-1094), Sevilla (Raja Abbadiyah, 1023-1069), dan Toledo (Raja Dzun Nuniyah, 1028-1039).
Hampir delapan periode lamanya Islam berkuasa di Spanyol dengan ibukotanya Cordoba. Selain Istana Alhambra, satu lagi monumen penting kejayaan Islam di Spanyol yakni Masjid Cordoba yang kini beralihfungsi menjadi Gereja Santa Maria de la Sede atau katedral “Virgin of Assumption”.
Daulah Bani Ahmar
Istana Alhambra diresmikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria) dari daerah Afrika Utara. Bangsa Moor yaitu penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol), Daulah Bani Ahmar (1232-1492 M). Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa’id bin Ubaidah, seorang sobat Rasulullah saw dari suku Khazraj di Madinah.
Pembangunan Istana Alhambra dijalankan secara sedikit demi sedikit, antara tahun 1238 dan 1358 M. Istana ini dilengkapi taman juga kembang-kembang indah nan harum. Ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa) yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer.
Di taman ini pula terdapat bak air mancur yang dihiasi dengan 12 patung singa yang berbaris melingkar, ialah dari mulut patung singa-singa tersebut keluar air yang menyembur. Di dalamnya terdapat banyak sekali ruangan yang indah, yakni Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yaitu ruangan pengadilan dengan luas 15 m x 15 m yang dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334-1354); Ruangan Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berupa bujur kandang dengan luas bangunan 6,25 m x 6,25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hisan kaligrafi Arab.
Ada pula Ruangan Bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36,6 m x 6,25 m yang terdapat pula al-birkah atau bak pada posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmer putih. Luas kolam ini 33,50 m x 4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras serta gugusan tiang dari marmer; Ruangan Dua Perempuan Bersaudra (Baitul al-Ukhtain), ialah ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara wanita Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih banyak ruangan-ruangan lainnya, mirip ruangan Duta, ruangan As-Safa’, ruangan Barkah, Ruangan Peristirahatan sultan dan permaisuri. Di sebelah utara ruangan ini ada sebuah masjid ialah Masjid Al-Mulk.
Selain itu, istana merah ini dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang lebih unik lagi pada bagian luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang selaku penyangga juga penghias istana Alhambra. Dinding luar dan dalam istana banyak dihiasi kaligrafi dengan goresan khas yang merepotkan dicari tandingannya sampai sekarang.
Pada kurun kejayaannya, istana ini dilengkapi pula dengan barang-barang berguna yang yang dibuat dari logam mulia, perak, dan permadani-permadani indah yang masih alami (bikinan tangan).
Daulah Bani Ahmar bermula dari kerajaan kecil, namun dengan segera menjadi kerajaan besar lengan berkuasa dan megah, hingga berkuasa selama sekitar 2,5 periode. Selain keshalihan dan kecerdasan para pemimpinnya, kejayaan Daulah Bani Ahmar ditunjang oleh kondisi alam daerah Granada yang tergolong bukit atau pegunungan yang indah, dengan ketinggian kurang lebih 150 m, dan luas kira-kira 14 ha. Dengan keadaan geografis demikian, kawasan kerajaan ini susah dimasuki lawan. Daerah ini sekarang dinamakan Bukit La Sabica.
Raja-raja Bani Ahmar sangat mengamati kemakmuran rakyatnya. Saat itu bidang pertanian dan jual beli sangat maju. Yang menyebabkan kerajaan ini jatuh yaitu kerapuhan dari dalam, yaitu sengketa yang terjadi di dalam kerajaan sendiri.
Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah, raja terakhir Bani Ahmar, tidak berhasil mempertahankan kerukunan keluarga kerajaan. Akhirnya energi mereka terkuras. Akibat fatalnya, kerajaan pun tidak dapat bertahan ketika tiba serangan dari dua buah kerajaan Nasrani yang bersatu, Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella. Kedua pemimpin kerajaan ini pula yang mendukung penjelajahan Columbus tahun 1492 M.
Pada pertengahan 1491, Raja Ferdinand V mengepung Granada selama tujuh bulan. Ia sukses menguasai kota Malaga –kota pelabuhan terkuat di Andalusia, lalu Guadix dan Almunicar, Baranicar, dan Almeria. Basis kerajaan Bani Ahmar, Granada, pun hasilnya tunduk, tepatnya tanggal 2 Januari 1492 M/2 Rabiul Awwal 898 H. Kota ini diserahkan oleh raja terakhir Bani Ahmar, Abu Abdillah. Prosesi penyerahan Granada dikerjakan di halaman Istana Alhambra.
Keberhasilan Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella menguasai Granada, menciptakan Paus Alexander VI (1431-1503) yang populer dengan kontrakTordesillasnya tahun 1494 memberi gelar kepada raja dan ratu ini sebagai “Catholic Monarch” atau “Los Reyes Catolicos” atau Raja Katolik.
Kejatuhan Daulah Bani Ahmar merupakan final sejarah kejayaan Islam di Spanyol. Pasca kejatuhan kerajaan Islam terakhir ini, umat Islam diberi dua pilihan: berpindah kepercayaan (masuk Kristen) atau keluar dari tanah Spanyol.
Memasuki Abad 16, Andalusia (Spanyol) yang selama 8 Abad dalam kekuasaan Islam, higienis dari eksistensi umat Islam. Kemegahan dan keindahan Istana Alhambra pun luntur sesudah menjadi Istana Katolik. Demikian pula Masjid Cordova yang dijadikan katedral “Virgin of Assumption”.
Namun Islam tidak sungguh-sungguh lenyap di negeri ini. Kini umat Islam di Spanyol diperkirakan telah meraih 750.000 orang (data sensus 2000) dari 40 juta jumlah total masyarakatSpanyol. Islam menggeliat bangun saat pemerintah Spanyol mengakui Islam selaku agama resmi menurut UU Kebebasan Beragama yang disahkan pada Juni 1967.
Di ibukota Madrid terdapat 500 ribu Muslim, kebanyakan imigran asal Maroko, Algeria, dan negara-negara Arab lain. Gema adzan pun mulai marak berkumandang di beberapa masjid. Belum lagi banyak pesepakbola Muslim di klub-klub sepakbola elit Spanyol dikala ini. Semoga kejayaan kala lampau itu kembali dicapai. Allahu Akbar!.
Artikel : Sejarah Istana Alhambra Spanyol ( Andalusia ) Eropa
Sumber : Wikipedia