Mengetahui Perbedaan Antara Simpati Dan Empati

pengertianartidefinisidari.blogspot.com, Makara apa empati itu? Apa bedanya dengan simpati? Seberapa pentingkah itu? Apalagi, bagaimana kita bisa menunjukkan tenggang rasa kepada sahabat atau pasien?

 bagaimana kita bisa menunjukkan empati kepada teman atau pasien MENGERTI PERBEDAAN ANTARA SIMPATI DAN EMPATI

Empati ialah kemampuan untuk mengetahui dan mengembangkan perasaan orang lain. Simpati itu mirip dan gampang membingungkan, namun singkatnya tidak setengahnya berkhasiat- simpati yakni perasaan kasihan atau murung pada orang lain.

Sebagai acuan, Pikirkan diri Anda di segi kolam renang. Ada seseorang teman di sana, karam. Jika Anda menunjukkan simpati terhadap mereka, Anda akan melibatkan diri Anda sendiri, menginformasikan mereka wacana saat Anda juga karam. Anda membuatnya perihal diri Anda sendiri selaku individu – dan kemudian Anda berdua tenggelam dan tidak ada orang di segi kolam untuk membantu. Anda mengungkapkan simpati. Jika Anda ingin menyebarkan empati, fikirkan diri Anda sendiri mirip melemparkan cincin kehidupan terhadap mereka. Anda memahami persoalan mereka dan mendapatkan bahwa itu ialah duduk perkara mereka, tetapi tidak menciptakan situasi perihal Anda. Anda bangkit di luar masalah selaku sumber ketentraman.

Apa perbedaan antara menunjukkan simpati dan empati?

Baik tenggang rasa maupun simpati bisa menjadi alat yang memiliki kegunaan- bukankah kita semua ingin tahu bahwa ada orang lain yang pernah berada di kawasan kita dulu? Tetapi simpati mampu menjadi merendahkan, dan itu ialah sesuatu yang ingin kita hindari. Mengekspresikan simpati membuat jarak antara Anda dan seorang teman lain- bahwa Anda beruntung, Anda sudah melewati duduk perkara, tetapi mereka tidak beruntung dan masih berjuang. ‘Maaf Anda merasa mirip itu’ yaitu pernyataan yang mengisolasi seseorang. Anda mengasihani mereka, bukan memberikan rasa bantuan. Jika Anda menawarkan empati, mungkin Anda mampu mengatakan ‘Banyak orang bergumul dengan dilema ini, Anda tidak sendirian.’ Hal ini memberi orang lain rasa persahabatan, bahwa mereka bukan satu-satunya dan bahwa ada impian.

Empati terjadi di sini dan dikala ini. Anda menunjukkan empati dengan membenamkan diri dalam dunia orang lain, tanpa melibatkan diri ke dalamnya – Anda mempertahankan perasaan diri dan tahu bahwa Anda sendiri bahu-membahu berada di luar duduk perkara. Ini memungkinkan Anda untuk menolong alih-alih terjebak dalam masalah tersebut. Nasihat ialah lawan empati dalam beberapa masalah – Anda ingin tetap berada di dunia mereka, bukan membuat diri Anda merasa lebih baik.

Mengapa empati penting dalam Kedokteran?

Dalam pengobatan, tidak menunjukkan empati bermakna kita tidak akan pernah sungguh-sungguh mengerti pasien kita dan motivasi mereka. Kita akan mengabaikan apa yang menciptakan pasien kita menjadi individu dan memaksakan agenda kita sendiri pada mereka – kita bisa merasa kasihan pada mereka, tetapi itu tidak produktif dan tidak menolong pasien merasa dimengerti atau diberdayakan untuk menciptakan keputusan perihal kesehatan mereka. Simpati mengasingkan pasien dan menciptakan relasi dokter-pasien sepihak, tidak berteman, dan kurang dapat diandalkan.

Seorang pasien yang ditunjukkan tenggang rasa lebih mungkin untuk merasa terhubung secara emosional dengan dokter mereka, dan ini menolong mereka untuk memajukan kesehatannya. Seorang pasien yang merasa dimengerti lebih condong mengungkapkan gosip penting yang mau mengubah diagnosis atau pengobatan sepenuhnya. Mereka juga lebih condong mengikuti usulan dan aturan pengobatan yang ditetapkan oleh dokter mereka. Anda jauh lebih mungkin untuk mendengarkan dan merasa nyaman dengan dokter yang Anda rasa benar-benar memahami situasi Anda, ketimbang seseorang yang tidak mengakui bahwa Anda yaitu seorang individu dan kebutuhan unik kesehatan Anda. (Baca: DOKTER DAN MACAM-MACAMNYA)

Anda dapat memperlihatkan tenggang rasa dengan merefleksikan nada dan bahasa yang digunakan orang lain. Hindari menggunakan pernyataan ‘Saya’ dan benar-benar dengarkan apa yang dikatakan orang lain. Empati memungkinkan kita untuk memperlakukan pasien kita dengan kasih sayang, membina kekerabatan yang berpengaruh yang saling menguntungkan bagi pasien dan dokter. Dibutuhkan pendengaran, kebaikan dan waktu yang diperlukan untuk benar-benar memahami seluruh pasien dan hidup mereka. Ini memungkinkan pasien kami untuk merasa didukung dan dipahami selama beberapa kurun paling stres dalam hidup mereka.