Banyak yg berasumsi bahwa usia matang seseorang ialah ketika 40 tahun. Bahkan aku pernah mendengarkan pelatihan seorang pelaku bisnis menyampaikan bahwa ketika seorang menapaki usia 40 tahun & secara finansial beliau cukup maka itu menggambarkan kehidupan finansial berikutnya.
Di lain kesempatan saya ingat seorang motivator mengatakan usia manusia dibagi menjadi 3 tahap.
Pertama, 0 sampai 20 tahun: faktor kekuatan fisik yg lebih banyak didominasi. Kedua, 20 tahun hingga 40 tahun: aspek kecerdasan nalar yg lebih banyak didominasi. Ketiga, 40 tahun sampai 60 tahun: aspek spiritual yg secara umum dikuasai.
Puber kedua konon juga dimulai dikala usia 40 tahun. Ada yg mengistilahkan krisis paruh baya, berbentukgejolak emosional tertentu yg terjadi pada rentang usia 40 tahun sampai 60 tahun. Tidak cuma dialami oleh kaum laki-laki tapi bekerjsama juga dialami perempuan, cuma saja berbeda aksara.
Krisis paruh baya disebabkan oleh tiga perubahan. Pertama alasannya adalah waktu luang jadi lebih banyak. Anak-anak sudah mulai beranjak remaja, kehidupan sudah mulai mapan sehingga bisa mencari kesibukan lain.
Kedua, terjadi pergeseran bentuk fisik. Kesehatan mulai menurun, yg wanita mulai terjadi perubahan hormon sampai ada yg mengalami menopause.
Ketiga, terjadi pergantian struktur keluarga. Misalnya orang bau tanah meninggal atau belum dewasa mulai menikah & meninggalkan rumah.
Islam memberi apresiasi tersendiri kepada tahapan usia saat meraih 40 tahun seperti secara eksplisit ada dlm firmanNya dlm surat Al Ahqaf ayat 15.
“…. Apabila dia telah akil balig cukup akal & umurnya mencapai 40 tahun, dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk biar saya mampu mensyukuri nikmatMu yg sudah Engkau limpahkan kepadaku & terhadap kedua orangtuaku, & biar aku dapat berbuat kebajikan yg Engkau ridloi, & berilah aku kebaikan yg akan mengalir sampai terhadap anak cucuku. Sungguh saya bertobat kepada Engkau & sangat aku termasuk orang muslim”
Doa dlm ayat tersebut direkomendasikan untuk dibaca bagi yg berusia 40 tahun juga yg lebih dari usia tersebut. Diuraikan beberapa gejala dari mereka yg sudah meraih usia tersebut, ihwal nikmat tepat yg telah diterima dirinya & orangtuanya, kecenderungan diri yg berinfak kasatmata serta terbangunnya keluarga harmonis, kecenderungan diri untuk bertaubat & kembali pada Sang Pencipta serta ketegasan diri untuk mendeklarasikan selaku pemeluk Islam yg seutuhnya.
Saya jadi teringat saya lulus pendidikan spesialis menjelang usia 40 tahun, mulai mencar ilmu tarjim juga di usia yg sama, mencar ilmu renang juga di kala itu, mulai menulis juga, mulai bijaksana dlm mensikapi perbedaan pertimbangan , mulai ini & itu. Lalu bagaimana dgn anda? [Uyik Unari]