Puisi Kritik Kerusakan Lingkungan [jeritan alam saat kami menangis]

Berikut ini ialah puisi kritik kerusakan lingkungan dgn judul puisi jeritan alam dikala kami menangis. Bagaimana kata kata kritik perihal lingkungan yg rusak dlm bait puisi lingkungan atau puisi alam yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi.

Untuk lebih jelasnya kata kata kritikan wacana lingkungan atau kritikan atas kerusakan alam dlm bait puisi, disimak saja puisi berjudul jeritan alam dikala ananda menangis dibawah ini.

Jeritan alam dikala kami menangisOleh: Titis Wigati

Ketika angin enggan berhembus,
Pada siapa ku pinta udara
Ketika lautan mengering,
Dimana hati ini kan berlayar
Ketika sungai sungai bening menghilang,
Dimana lagi melepas dahaga
Ketika langit cerah berganti hitam pekat,
Pada siapa lagi menggantung impian
Saat gunung tinggi menjadi dataran,
Hutan & lembah telah berganti gurun,
Kemana kan mengadu nasib

Jutaan cerobong asap hitam mengepul
Menghias bagai lukisan gurita di atas langit
Daun hijau berguguran di antara batang bergelimpangan,
Derita bersambung bareng tangisan alam
Mengikis impian berganti tangisan menyayat,
Diantara gelak tawa puas mereka yg di pertuan,
Bersendau gurau di antara remah remah angkara murka,
Impian sederhana itu sudah tiada, saat tangan-tangan serakah merusak,
Mencabik alam, terajam bagai daging cincang

Dimana lagi..
Kemana lagi..
Pada siapa lagi..
Maafkan kami tak mampu mempertahankan titipan Mu
Hingga Kau mengambil lagi,
Lewat tangan tangan berpengaruh, berselempangkan kekuasaan..

  KKM Kelas 2 Kurikulum 2013 Tahun 2021/2022