Puisi Kritik Sosial Jerit Tangis – Oleh Imam Pujo S

Puisi kritik sosial atau puisi kritikan kepada negeri Indonesia dengan judul puisi jerit tangis, bagaimana kata kata kritikan dlm bait puisi jerit tangis dipublikasikan berkas puisi.

Untuk lebih jelasnya disimak saja puisinya berikut ini agar mengerti puisi & maknanya tentang kata jerit tangis selaku judul puisi kritikan sosial.

PUISI JERIT TANGISKarya:Imam Pujo S

Corak warna tertata
Hijau daun mengering
Gunungpun tandus gersang
Berganti gedung gedung pencakar langit

Jaman berubah
Sopan santun adat ketimuran terjajah kembali
Tradisi masa masa kini teralur gemerlap duniawi
Congkak akuh, umbar nʌfsu, tamak, biadap bejat ,memperkaya diri,lupa diri berkembang subur tak terpangkas mati

Wahai pemangku Negeri
Peminpin bangsa tunas generasi
Yang mulia pembuat keadilan tata Negara
Mohon hukum Pancasila ditegakan,junjung titah jadi panutan

Dalam doa kumenangis
Tata krama sopan santun terkikis
Kepercayaan menipis
Sunguh sadis

Kumenjerit
Kejahatan merajalela ,semena mena melilit
Umbar nʌfsu terperdaya setan & iblis & iprit
mari kita kendalikan hawa nʌfsu & berdiri

Jerit tangis mengiris
Melihat nusantaraku yg kini diambang kehancuran
Kapankah Ratu Adil Ratu Alim Ratu Adil & satrio piningit menata Agama & Bangsa?
Semoga sirna angkara murka
Nusantaraku santun damai subur sejahtera Aman sentosa

Demikianlah Puisi kritik sosial berjudul puisi jerit tangis baca pula puisi kritik sosial korupsi atau puisi kritik sosial masyarakat yg sudah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

Semoga puisi jerit tangis dapat menghibur & memberi ide untuk menulis puisi kritik sosial pendidikan atau puisi kritik sosial pemerintah

  Puisi Balada Cintaku