Puisi Memperingati Hari Buruh Nasional

Puisi Memperingati Hari Buruh. Untuk memperingati hari buruh nasional, & hari buruh sedunia yg lazimdisebut may day, puisi yg diupdate kali ini yakni puisi tentang buruh, atau  kata kata perjuangan buruh, atau puisi usaha buruh.

Sebagaimana dikenali Buruh adalah mereka yg melakukan pekerjaan pada usaha perorangan & diberikan imbalan dengan-cara harian maupun borongan sesuai dgn janji kedua belah pihak, baik verbal maupun tertulis yg umumnya imbalan kerja tersebut diberikan dengan-cara harian.

Dan mengenai perihal buruh & puisi, puisi kali ini adalah puisi untuk memperingati hari buruh nasional.

Kumpulan Puisi Memperingati Hari Buruh Nasional

Ada tiga puisi buruh atau puisi perihal hari buruh yg disajikan pada pembaca wargamasyarakat.org yg ingin mencari puisi perihal buruh,

Nah bagaimana kata kata puisi hari buruh untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.

Puisi Untuk kita BuruhOleh Laksanak Rida

Aku buruh kamu buruh.Setiap orang buruh.
Buruh bagi diri sendiri & keluarga.

Ada yg jadi buruh di desa sendiri, kabupaten sendiri, provinsi sendiri, negeri sendiri bahkan di negeri orang.

Di mana pun kita jadi buruh jangan lupa optimalkan kompetensi & persaingan.
Hidup buruh!

Bongkasa,1/5/2018

ATASAN DAN AKU

Kalau kerjaku usang.
Katanya gue lambat.
Kalau atasanku kerjanya usang.
Katanya ia teliti.

Kalau gue melewatkan peran
Katanya gue malas
Kalau atasanku yg lalai
Katanya ia sibuk

Kalau gue melaksanakan sesuatu tanpa disuruh
Katanya gue sok pandai
Kalau atasanku yg melaksanakan,
Itu, inisiatif katanya

  [Puisi Kenangan] Sedih Saksi Bisu - Oleh Denting Daun

Kalau gue mengasyikkan atasanku
Kata orang itu menjilat
Kalau atasanku menyenangkan atasannya
Katanya ia berafiliasi

Kalau kerjaku baik
Atasanku tak pernah ingat
Kalau gue membuat salah
Atasanku tak pernah lupa

—-Hidup Buruh–

MARSINAH’93Karya: Arfian Rizky Pratama Cop

Marsinah,
Pamit meninggalkkan Nglundo untuk bekerja di Sidoarjo.
Hilang tiga hari, setelah menuntut sesuatu yg lebih manusiawi.

Marsinah,
Hari itu kamu memang kembali di kota ini, namun raga mu kehilangan arah di hutan perbatasan Madiun.
Aku tahu, meski tak sepatah kata yg kau lontar, wajahmu nampak nanar, seakan kamu mempertimbangkan nasib mitra-kawanmu yg pedar.
Tubuh yg kaku pun tampakpenat,seakan mengisyaratkan kau ingin beristirahat.

Marsinah,
tahu tentang keadaan mu,
Angin berhembus resah, dicarinya sosok sepertimu di setiap ujung : kertosono,Rejoso,
Pace, Sawahan, sampai tempat dimana kau kesasar Wilangan.

Angin sempat menduga bahwa perempuan yg berselempang berlangsung mengelilingi alun-alun itu sepertimu.
Ternyata tidak, mungkin tahu tentangmu pun ia tidak, ia hanya anggun, namun tak berani mengkritik.

Angin pun tak putus asa, dicarilah penggantimu di luar kota : Malang, Surabaya, Jogja, Bandung, sampai ke Jakarta.
Angin menduga bahwa sepertimu , mereka yg berjas warna-warni itu.

Ternyata tidak, mereka memang terpelajar, namun mereka tak sepertimu yg peduli.
Marsinah,
Kami rindu sosokmu yg berani & peduli.

Demikianlah kumpulan puisi memperingati hari buruh nasional, baca pula puisi-puisi burh lainnya di halaman wargamasyarakat.org gampang-mudahan puisi buruh yg dipublikasikan diatas dapat menghibur.