[Puisi sedih Untuk Ayah yang Telah Tiada] Hidup dalam dosa kebebasan

Puisi duka untuk ayah yg sudah tiada atau puisi untuk ayah yg sudah meninggal. dgn judul puisi hidup dlm dosa keleluasaan.

Bagaimana dongeng puisi kehidupan murung dlm bait tema puisi ayah yg dipublikasikan berkas puisi kali ini.

Apakah sama dgn renungan puisi kehidupan murung bersama kedua orang tua atau ihwal puisi untuk ayah yg bersedih, agar lebih terperinci makna puisi ayah yg dipublikasikan ini disimak saja puisi ayah sedih berikut ini.

Puisi Hidup dlm dosa keleluasaanKarya : Ratih Risdiana

Fajar meninggalkan peraduan gue lenyap
Aku berjuang dinegeri orang untuk sayangku
Senja kelam menjemput gue hadir untuk sayangku

Hatiku teriris pilu, sayangku ditemani sebotol candu
Kau luap semua padaku, sampai gue tak berupa aku
Sampai kapan semua sayang, gue lelah

Apa salahku padamu sayang? Kekasihmu pergi!
Hingga kau membenciku tak berujung

Maaf… untuk kepergian dirimu dgn cara hina dariku
Aku telah lelah, berjuang untuk dirimu, gue ingin lepas…
Walau gue mesti mengorbankan tersayangku

Aku sadar, caraku salah terhadap dirimu, namun tiada arti
Hatiku teriris, gue pun hidup dlm penyesalan

Sayang…
Akan gue tebus semua dikehidupan baruku
Sekarang lepaskan gue dr bayangmu…saya ingin hidup

Aku sangat menyayangimu
Hingga gue tak miliki kekasih, selain dirimu
semua sebab gue menyayangi dirimu AYAH…
Ayah… Selamat jalan… Tunggu gue untuk penebusan dosaku

Palembang, 28 febuary 2017

Demikianlah wacana Puisi murung untuk ayah yg sudah tiada baca pula puisi rindu ayah di nirwana atau puisi kepergian ayah yg sudah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

Semoga Puisi paling sedih untuk ayah yg telah tiada dapat menghibur & memberi gagasan untuk menulis istilah hati untuk ayah yg sudah meninggal atau puisi duka untuk ibu & ayah yg telah tiada.