Puisi Sembilu Menyayat Luka

Puisi sembilu menyayat luka yaitu puisi naratif tentang luka yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi kali ini.

Bagaimana kata kata luka sedih dlm bait puisi naratif yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi. untuk lebih jelasnya disimak saja puisi naratif berjudul sembilu menyayat luka dibawah ini.

Sembilu Menyayat LukaOleh: ‎Darmaiyah‎

Rasa sepi bergelayut mengisi palung hati ada sesuatu yg kosong dr sisi hatiku, bayanganmu menjalar mencabik merasuk salaksa jiwa, mendatangkan pilu bersanding murung. Rasa apa ini? rasa kehilangan yg menggores kehampaan.

Hadirmu membawa syair kidung malam mengganti warna hidupku berjelaga senang, meresap kepersendian khayal membuatku kembali ke masa-masa di mana dulu kita pernah bersama merajut pelangi di renda hati.

Berkali-kali kucek gawaiku, berharap ada panggilan tak terjawab darimu, tetap saja tak ada, apakah ilir bayu akan membawamu pergi selamanya? tak kudengar lagi bunyi merdu menyapaku berhalo hay, bercerita apa saja yg bisa membuatku tertawa & melupakan sedikit bingung.

Rasa rindu yg berdesakan di kalbu meluap sungguh menyiksa bagai sembilu mengayat luka. Perih! gue terdampar dlm lorong hatimu yg berpenghuni, mampukah gue membiarkan gejolak ini membaur bersama hembusan anila di payoda.

Mengingat tentangmu menciptakan binar rindu ini membuncah, netraku redup menghadirkan bulir-bulir kristal yg menetes di bidang pipiku mewakili instruksi bahwa masih ada debar untukmu.

Kepergianmu! meninggalkan rasa sakit berjuta kali, dr rasa sakit tatkala dulu kamu lewati gue dengan-cara diam-membisu, masih baik-baikkah aku? remuk! kuterpuruk dlm jurang mencari jejakmu.

Samakah rasamu dgn apa yg kurasa, tersisih dr sudut cinta alasannya adalah takdir yg tak berpihak. Terkadang ingin menghindar dr realita tetapi terbelenggu dlm jiwa yg ringkih, hingga berpura bahagia demi orang yg mencintai.

  [Puisi Rindu] Akan Bertemu Jua - Oleh Hati Kama

Harapan demi impian terkubur terpuruk dlm asa yg berkepanjangan. akupun ikut terlempar dr sisi hatimu hanya alasannya adalah kesalahpahaman. Akankah dihatimu gue hilang selamanya tak berbekas?

Malam mencobahening menuntaskan segala luka, subuh sudah merampas segala rasa sepinya, akankah pagi menjinjing cerita embun yg menawarkan secawan kedamaian? akankah ada rindu dr mentari yg tersenyum? atau cuma luka yg tersayat daun-daun ilalang?

Biarkan dongeng ini mengalir seperti air yg pada kesudahannya hingga kemuara. Dan bila takdir kita berada di persimpangan, itu bermakna saatnya mengucapkan good bye.