Kumpulan Puisi Tentang Kunang Kunang

Kumpulan puisi tentang kunang kunang yakni sekumpulan puisi cinta yg mengunakan kata puisi kunang kunang didalam bait bait puisinya, jadi puisi bertema  kunang-kunang ini bukanlah puisi binatang.

Nah bagaimana dongeng puisi perihal kunang-kunang dlm bait puisi tema kunang kunang yg dipublikasikan wargamasyarakat berkas puisi.

Untuk lebih jelansya kisah puisi perihal kunang kunang, disimak saja berikut ini deretan bait bait puisi dlm kumpulan puisi tentang kunang-kunang dibawah ini

PUISI KUNANG-KUNANG MALAMby: Bunga Cekor

Aku bukanlah rembulan
Bukan pula sang bintang
Yang berkilau menakjubkan

Aku hanyalah kunang-kunang malam
Yang sejenak hadir dlm selintas pandang
Dikala sepi sunyi tiba

Dan kehadiranku
Hanya untuk menghiburmu
Di dikala sedih sedang merajang

Dan gue ingin senyum cantik itu kembali mirip lazimnya
Ketika engaku mulai terbangun & bernaung,
Merasakan kehilangan, gue pun mencicipi hal yg sama

Jangan tanyakan lagi soal cinta
Sebab bukti positif ialah kehilang
Dimana ingatan membawaku pulang
Pada suatu gubuk kenangan

31 Januari 2020

Puisi Kunang-KunangOleh; Hamam Rudin

Aku mendengar berisik bercorak merah hati
Gelak sorai menggeliat debar menyentuh sampai otak
Kau mengajukan pertanyaan pada angin
Tak kamu dapatkan jawabku

Sebab gue menentukan hening
Menguasai semua kegelisahan
Tersebab gue tak suka caramu bermanja
Menawar setiap debar yg datang menyapa

Sudah lunakkah rasamu, Sayang?
Memulangkanku menjadi kunang-kunang
Bukankah dahulu gue kamu puja mirip bintang
Membuatmu berdiam lama tidak mau pulang.

Lepaskan ikatan selendangmu
Berjalanlah lurus ke depan
Biarkan gue kembali pulang
Menemui sepi & kunang-kunang.

  Linimasa Sejarah Blog

Puisi Kunang-KunangOleh: NN

kerlipan kunang-kunang
kunang-kunang berkelip di beranda rumah
menjadi saksi ahli yg sengaja kudatangkan dr negeri para pemimpi
kunang-kunangan mengenang kuning peta sejarah

lihatlah, tarian kunang-kunang mewarnai
segala langit rumah kita
kunang-kunang membelah damai tidur kenangan
mengenang kunang-kunang mulai menguning

dengarlah, teriakan kunang-kunang memecah sepi
sepi sepoi-sepoi angin terasa sepoi
sepoi-sepoi sumpah serapah
kunang-kunang menggeliat di bibir malam

kunang-kunang kunangan kunang
nangku kunang kuning kuning
setelah puas memperkosa perawan malam
kunang-kunang lemas terkulai letih memanjang kunang-kunang di bawah lampu kuning

risikonya kunang-kunang menyerahkan kerlipan warnanya
Pada perawan malam
kuning-kuning kunang menguning kenang
kunang-kunang perlahan redup di telan kenangan