Berikut ini adalah hikayat rasa tuan & puan dgn judul puisi dlm kepedihan, Bagaimana kata kata kepedihan & dongeng puisi kepedihan dlm hikayat rasa tuan & puan yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya perihal dongeng puisi hikayat tuan & puan, disimak saja puisi dlm kepedihan dibawah ini.
Dalam kepedihan (Hikayat rasa tuan & puan)Oleh: Rian darmawan
“Kata mereka, senja yakni surga yg di haturkan sore melalui jingganya.
Namun pada kenyatanya kini gue mempunyai argumen yg besar lengan berkuasa untuk mematahkan cara pandang manusia kebanyakan.
Bahwa rona terbaik yg lebih indah dr jingga senja.
Ada di senyum puan.
Selain menghangatkan.
Senyum puan pula menenteng diri pada kebahagiaan.”
“Tidak, tuan keliru prihal alasan itu.
Tentu saja hatiku tak seindah senyum yg merekah di bibirku.
Maaf jika gue mesti menyampaikan.
Tuan terlalu berlebihan.
Tidak kah tuan lihat.
Remuk lebam yg sengaja ku tutupi dgn sebekas senyuman.
Tidakkah tuan lihat sisi lain dr indah senyum ini.
Adalah kehancuran hati.
Jadi, pantaskah jikalau senja sebagai perbandingan dr segala yg terasa”
“Maaf, bila argumentasiku keliru.
Karena senyum puan begitu memikat.
Hatiku terikat oleh senyum itu.
Jika saat ini senyum itu hanyalah kebohongan.
Izinkan gue menjadi suplemen untuk segala perasaan.
Izinkan gue menitik senyum di bibir puan.
Dan di hati puan.
“Tuan, gue ini perempuan yg telah ter remukan masa.
Makara lebam lama pun masih terasa.
Apakah tuan sanggup menjadi jingga yg meniadakan segala lebam nya ?”
“Setelah dikala ini, yg tak ku sanggupkan cuma dua hal puan”
“Apakah dua hal itu tuan ?”
“Menghilangkan senyum puan dr bayang yg sudah mendekap erat setiap garis wajah puan.
Dan membiarkan puan terbengkalai seorang diri di ruang senyap.
Aku hanya ingin menangkap senyum itu lebih usang, puan”
“Baiklah, bila tuan berkehendak.
Setelah ini, jadilah sosok pemanas tatkala gue cuek.
Dan gue akan menjadi penenang tatkala tuan berantakan.
Dan jadilah mentari tatkala gue gelap nan sunyi.
Maka gue akan menjadi bingar tatkala tuan merasa sepi.
Aku cuma meminta satu hal dlm pertemuan ini tuan,
Jangan ada kata perpisahan”
Mesuji, 11 Januari 2020