Valentine cinta & kemurkaan Tuhan ialah rangkaian bait bait puisi valentine yg berisi dongeng puisi wacana hari valentine.
Nah bagaimana kata kata valentine dlm bait puisi cinta perihal valentine, penjelasan ihwal hari valentine yg dipublikasikan wargamasyarakat berkas puisi,
Untuk lebih jelasnya disima saja puisi bernuansa valentine dibawah ini berjudul valentine, cinta & kemurkaan Tuhan.
VALENTINE: CINTA (?) DAN KEMURKAAN TUHANOleh: Ricky Adityanto
Merah mawar itu
Telah berganti merah membara lahar panas
Cinta menggebu-gebu
Remuk jadi debu
Valentine
Cinta (?)
Kasih sayang (?)
atau sekadar topeng hawa nʌfsu?(!)
Ketika timbul menunjukan
barulah semua orang menoleh
Hari ini, terbukalah semua mata
Akan arti cinta bahu-membahu
***
Aku mencintaimu!
Terdengar jelas dr dari bibir sepasang kekasih
Kasih tak lebih dr sekadar birahi!
Sekali berbuah, adzab tak terelak
Dan mereka melewati malam itu
Bersama merah mawar hati
Di dunia “cinta” mereka
Jauh, di dlm kegelapan nafsu
“Persetan dgn semua, gue mencintaimu hingga tamat waktu!”
***
Langit malam bergemuruh
Merah api mengoyak kegelapan langit malam
Bumi kita berteriak!
Merintih karena beban keserakahan
Lalu beliau muntah
Keluarkan panas asam lambungnya
Karena manusia tak lagi peduli
Semua, berakhirlah sudah!
Dan api itu baru awal dr sebuah perayaan
***
“Nak!
Cepat bangkit & keluar nak!
Gunung Kelud meletus nak!
Cepat naik ke bahu ibu nak!
Nak!
Bertahanlah di bahu ibu
Ibu akan berupaya menyelamatkanmu
Nak! Jangan mati! Biar ibu saja yg tergoda amuk panas!”
Di tengah malam yg hambar, bukti cinta sejati tak segan korbankan nyawa
***
Merah mawar itu, berubah bubuk-debu
Pasangan muda-mudi tertimbun bubuk
Dari pundak beku seorang ibu
Terselamatkan sebuah impian gres
Anak kecil itu merangkak di bawah hujan abu
Menangis tanpa ibu
Sedang cuma suatu klise, mayat pasangan itu
yang eksklusif terkubur oleh waktu
Gemuruh amuk alam
Berganti gemuruh warga
Inikah kedigdayaan alam?
Meskipun ini hanya menunjukan?
Ironi di hari kasih sayang
Pasangan mengumbar cinta
Sedang anak kecil tadi menangis tanpa cinta
Memeluk raga kaku ibundanya, sebuah bukti kesejatian cinta
Sedang di lain sisi
Para pasangan berlarian meninggalkan musuh kencannya
Takutkah kau-sekalian menanggung keharusan suatu cinta?
Mengorbankan nyawamu sendiri untuk orang yg kau kasihi?
Sedang anak tadi masih tak dapat melepas pelukannya
Dari raga ibundanya yg terbujur kaku
Sebuah kewajiban sudah ditunaikan
Demi buah cinta yg ibu itu cintai sepenuh hati
Dari titik-titiki air mata anak kecil itu
Terucap doa untuk ibundanya
Dan kata “aku menyayangimu” terakhir bersama raga ibundanya
Bersama hujan debu, takkan termakan waktu
Sedang seorang dr pasangan itu hanya mengeluh
Lalu berteriak dgn lantang “Tuhan, mengapa?”
Teriakannya cuma sebuah titik kecil dr amuk alam malam lalu
Dan sekarang dia makin jauh, & jauh dr arti cinta sejati
***
Engkau mungkin berkata ini marah Tuhan
Namun itu semua cuma suatu teguran
Sebelum kita makin menyesali maksiat bertopeng cinta kita
Dan eksekusi kekal menunggu di akhrat
Bukti cinta Tuhan pada manusia
Meski keras
Hanya suatu teguran
Untuk mengembalikan arti suatu cinta
Ketika orang tuamu menyapihmu
Ketika kamu-sekalian mengecup kening kedua orang tuamu
Ketika kau-sekalian senang menyaksikan senyum di muka orangtuamu
Ketika kamu-sekalian menyaksikan orangtuamu meninggalkanmu dgn senyum bahagianya
Valentine & cinta
Hanya suatu kebodohan dgn egoisme
Dan berujung pada dosa hawa nafsu
Bila kau-sekalian melihatnya cinta sebagai objek sempit
Namun cinta
Adalah rasa yg berguna
Bila kamu-sekalian bisa menyayangi semua orang, orangtuamu, an Tuhanmu
Cinta, suatu harta berguna bagi jiwa yg sederhana