Puisi Alam Dan Manusia

Puisi alam & manusia adalah serangkaian kisah puisi tentang alam & kehidupan dirangkai dgn kata-kata puisi ihwal insan & alam sekitarnya.

Bagaimana dongeng puisi puisi tentang alam & insan yg dipublikasikan wargamasyarakat.org apakah bercerita seperti puisi tentang dewa alam & manusia ataukah puisi cinta alam & kasih sayang sesama insan.

Puisi Alam & insan yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi kalai ini mampu dijadikan referensi selaku teladan puisi cinta alam & kasih sayang sesama insan.

Dan untuk lebih jelasnya puisi manusia & alam semesta disimak saja formasi bait bait puisi perihal alam & insan dibawah ini.

PUISI ALAM DAN MANUSIA Oleh: Aml

Dibawah langit malam bergantung
Mahluk dicipta untuk menghiasinya bukan menguasainya
Matahari & bulan hanya pembantu disepanjang masa
Janganlah hati terbakar n*fsu

Kepada keajaiban dunia, pinjamkanlah penglihatanmu
Mahluk bumi kehilangan arah oleh belakang layar kehidupan
Dunia cuma awal & akhirat yaitu akibatnya
Hanya malam tanpa bulan saja mereka gundah
Jika tak mengetahui hati & perasaan
Tentu alam akan jadi hutan

Lagu cinta mendapatkan nadanya dr manusia
Lalu belakang layar dunia sedikit terungkap
Manusia menggenggam amanah
Alam akan jadi hakim di setiap masa
Apa guna otak dlm kepala

Akal yg dicipta tak boleh memuat pertanyaan
Jika matamu mampu menyaksikan,
Jawaban itu menunggumu
Jikalau tidak, hati akan menjadi buas
Janganlah cari yg merusak bumi
Tempuh saja pengembaraanmu sendiri
Sebab realita adalah tantangan

sebuah taman besar & tenang
Akan lahir di ekspresi dominan semi
Tanpa menatap perbedaan
Bunga-bunga penjuru alam pasti mekar
Sementara insan yg menikmati dunia, lupa nenek moyang mereka
Kesenangan memudarkan segalanya
Tak apa,
Karena mereka pula akan dilupakan anak mereka

  Berikut ini adalah suatu sifat dari alel yang berpotensi menutup sifat-sifat dari alel pasangannya ialah …

Kemudian perubahan terus berubah
Jiwa yg tua akan segera pergi
Mewariskan mimpi yg belum teraih
Dan pada penggenangan cita-cita
Bersiaplah menaklukkan pelangi.

Pakamban 01 Oktober 19