Kumpulan puisi kerinduan terinspirasi dari rembulan dan rindu

Kumpulan puisi kerinduan terinspirasi dr rembulan & rindu adalah rangkaia kata-kata puisi alunan rindu & puisi kerinduan yg mendalam dirangkai dgn banyak sekali kisah puisi ihwal rindu & kerinduan

Bagaimana kisah puisi dlm bait puisi tentang kerinduan yg terinspirasi dr rembulan & rindu, yg diterbitkan wargamasyarakat.org apakah berkisa seperti puisi rembulan malam atau puisi ihwal rindu yg terpendam ataukah perihal puisi kangen buat pacar yg bisa bikin ia terharu.

Berikut ini adala tiga judul dlm puisi yg inspirasinya tiba dr rembulan & rindu adapun masing masing judul puisinya diantaranya:

Dan untuk lebih jelasnya wacana puisi rindu & kerinduan yg terinspirasi dr rembulan & rindu disimak saja puisinya dibawah ini agar mengerti puisi & maknanya diantara bait-bait puisinya.

1. PUISI TAK ADAKarya: Hermin Veronika

Tak ada puisi yg mampu kutulis, meski Bulan nampak makin manis.
Tak ada diksi yg mampu kupetik, walau Rembulan mengerling elok.
Tak ada lagu sayup yg mengalun dr syahdunya alam.

Tak ada senandungmudiperdengarkan malam.
Hanya senyap yg semakin sunyi.
Hanya kerlip gemintang yg enggan bernyanyi.

Aku cuma mendengar seorang lelaki menangis di sudut jantungku.Isaknya seperti desau angin.
Perlahan membisikkan ingin.
Mencari celah kecil untuk mengusap letihku.

Surabaya, 6 Juni 2020

Terinspirasi oleh Rembulan & rindu

2. REMBULAN MERAHKarya: Hermin Veronika

Bulan belia itu bersembunyi
Di balik dedaun mendekap sunyi
Entah apa yg direnungkannya
Tak ada jawab kala kubertanya

  Prota Akidah Akhlak Kelas 8 MTs

Seperti Dhurga yg membuatku tercekat
Rembulan itu begitu menarik
Tatapannya yg puitis menyihirku
Ronanya yg liris menghanyutkanku

Perlahan ia melayari angkasa
Mengarungi malam tanpa bunyi
Mengembara bareng rasa
Menuju pagi bersimbah asmara

Sidoarjo, 3 Agustus 2020

Terinspirasi oleh Rembulan & rindu

3. KWATRIN BULAN SIANGKarya: Hermin Veronika

Pada dinding langit tak berawan
Kutatap seuntai senyum rupawan
Bibir indah sang Rembulan
Penuhi hampanya relung khayalan

Sidoarjo, 23 September 2020