Puisi (maut) Renungan Kematian

Puisi maut renungan kematian yakni rangkaian kata-kata puisi ihwal mengenang kematian dirangkai dgn puisi takdir kematian menjelaskan bahwa akhir hayat atau mati adalah hal yg akan dilalui siapa saja.

Bagaimana kisah puisi perihal maut dlm bait puisi renungan kematian yg bercerita dlm puisi ihwal mengingat kematian yg dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi murung ajal atau puisi sakaratul maut.

Untuk lebih jelasnya puisi tentang mati atau maut disimak saja puisinya dibawah ini agar memahami arti puisi & maknanya.

MAUTOleh: Panji Bhuana

Ketika usia bercerita wacana akhir hayat
Tiada lagi yg mampu manusia kerjakan
Kecuali pasrah dlm ketentuan
Pada suratan tangan yg tergariskan

Maut datang tanpa diundang
Bila telah waktunya dia akan datang bertandang
Tak bisa dielakkan ataupun dihadang
Dimanapun kawasan akan menjemput pulang

Dalam kondisi susah ataupun senang
Seperti sampah ataupun gagah terpandang
Kaya miskin, bau tanah muda ataupun sedang gemilang
Bersiaplah untuk digalikan lubang

Lubang perigi
Lubang bak bumi
Siap menangkup jasad menjadi bangkai
Semuanya melingkup tatkala selsai usai

Irama tangis atas kehilangan
Akan mengisik segala kenangan
Tersisa hanya seonggok nisan
Sebagai kenangan selesai perpisahan

Tangerang, 20 Pebruari 2021

  Puisi rembulan masih bersinar