Puisi dua jiwa pendosa

Berikut ini yaitu puisi berjudul dua jiwa pendosa, bagaimana cerita puisi dlm bait puisi dua jiwa pendosa.

Apakah puisi ihwal dua jiwa pendosa bercerita seperti puisi pendosa atau berkisah serupa puisi dua hati & puisi jeritan hati sang pendosa.

Untuk lebih jelasnya puisi yg berjudul dua jiwa pendosa disimak saja bait-bait puisinya berikut ini agar mengetahui makna kata jiwa pendosa.

DUA JIWA PENDOSA

Sedikit kutulis sajak kejam, bagiku
Masih perihal sebuah nama dlm dunia maya
Sejarah datang, merenggut mencecah dua jiwa pendosa

Pada jiwa kosong sebuah nama terpanggil

Banyak dongeng, tawa
Tumbuhkan rasa nyaman
Lahirkan anak-anak rindu
Harapan
Kau yaitu milikku

Menelisik malam, serupa melodi tidur, celotehnya mengiringi lelapku
Lalala kemudian la thi la li ma nga an mo to la li tu ru ru …
Apa yg kami kerjakan?
Sedang menunda luka

Berlama-usang memeluknya “dengan sebilah pedang dibalik sayapku” terasa kejam
Kuputuskan untuk pergi
Dunia mengecil
Ruangan ini terasa hampa
Begitu sempit
Melilit ragaku, menjepit napasku
Sesak rongga ini
Basah
Entah seberapa banyak air mata terenggut

Bukan lagi tentang cinta
Kuharap menjadi legalisasi keadilan semesta
Tentang kami, dua jiwa pendosa yg berlawanan

Padang 30.09.21

Demikianlah puisi dgn judul dua jiwa pendosa baca pula syair pendosa & puisi renungan sang pendosa dihalaman lain berkas puisi.

  Buah Kelapa Yang Sudah Tua Dan Matang Jatuh Dari Pohonnya, Mengapa Demikian?