Puisi malam rajab (Istifadah Isra’ Mi’raj)

Puisi malam rajab atau istifadah Isra’ Mi’raj yakni kisah singkat ihwal israj miraj dlm bentuk puisi kisah perjalanan Nabi Muhammad menerima shalat.

Puisi bernuansa isra mi’raj ini yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi ini berkisah ihwal insiden Nabi Muhamd bersama Malikat Jibril menjemput shalat dr Sidratul Muntaha

Untuk kisah lengkap perjalanan Nabi Muhammad menjemput salat dlm bentuk puisi isra miraj disimak saja bait bait puisi berjudul malam Rajab dibawah ini

Puisi Malam Rajab (Istifadah Isra’ Mi’raj)Oleh: Diro Aritonang

Malam pekat di lembah-lembah wahyu
mata-mata sudah pejam di Makkah
Mereka lelap diayun mimpi-mimpi
Sementara Muhammad di malam 27 Rajab
mengembara ke langit Allah
Ia Isra’
Ia Mi’raj

Dalam suci sepi
berangkat dr Masjidil Haram Makkah
hingga ke Masjidil Aqsha Palestina
hingga ke Sidratul Muntaha

Akhirnya ia kembali pada dikala Subuh
Ruku & Sujud di Masjidil Haram
Suatu kemahaan Allah
telah ditunjukkan pada Muhammad
pada semua umat

Saat itu perjuangan Muhammad
penuh tantangan
dan perlawanan yg berat
tetapi Isra’ Mi’raj
memberinya kekuatan
kian besar & agung

Pengembaraan Muhammad ke langit Allah
dicoba & digoda
diolog-olog ifrid dgn obor api
namun Muhammad tegar & percaya

Saat jelang kembara di Palestina
tercium wangi-wangian suci
Jibril mengajukan pertanyaan pada Muhammad
“Tahukah kau-sekalian wangi apa yg semerbak itu?”
Lalu Muhammad menjawab
“Aku sendiri tak tahu?”
Maka Jibril berkata
“Ya Muhammad bau wangi itu ialah roh-roh
pembantu rumah tangga istana Fir’aun
yang mati syahid bareng anak-anaknya”

Mereka yakni korban kezaliman
yang mati direbus dlm kuali Fir’aun
ialah orang-orang
yang tidak mau mempertuhan Fir’aun
tetapi mereka meyakini Allah

  Puisi Teman Sekolahku Kekasihku - Oleh Sri Joewono

Pada dikala lain
jelang ke Palestina
seorang wanita elok
dengan gemulai
seraya memanggil Muhammad
“Muhammad tunggulah aku
saya mau ikut bersamamu!”

Mendengar suara merdu itu
Jibril mengajukan pertanyaan pada Muhammad
“Tahukah kau-sekalian ya Muhammad
siapa gerangan yg memanggilmu
dengan merayu-rayu itu?”
“Tak tahu?” Jawab Muhammad

Maka Jibril menerangkan
“Itulah Dunia!”
Muhammad tak tergoda oleh rayuan dunia
maka selamatlah ia mengembara
Ia Isra’
Ia Mi’raj
dalam kekhusuan mencapai ma’rifat Allah
Ia Zuhud!

Sesampai Muhammad
kembali menginjak bumi
maka ruku
sujud
dan i’tidal
seraya berbisik;
“Inna shalati wa nusuki wamahyaya
wamamati lillahi robbil ‘alamin”
Disempurnakan Islam
Ia Isra’
Ia Mi’raj.

Demikianlah puisi bertema Isra miraj berjudul malam rajab, baca pula puisi perihal isra mi’raj lainnya yg terilah diterbitkan wargamasyarakat.org

supaya puisi malamrajab diatas dapat memberi gagasan untuk menulis puisi malam Isra miraj menjamah hati