10 Contoh Pantun Karmina Pilihan

Jenis & Contoh Pantun Karmina – Setelah dipostingan sebelumnya disajikan teladan pantun saran pilihan, pada postingan kali ini teman mampu menyimak pengertian & teladan opsi pantun Karmina.

Pantun Karmina sendiri merupakan salah satu karya sastra klasik yg bermula semenjak kala ke-16 Masehi. Walaupun tergolong dlm kalangan atau jenis sastra klasik akan namun gaya bahasa yg digunakan pantun ini mampu menyesuaikan dgn zaman. Puisi Karmina atau biasa dikenal pula dgn sebutan pantun kilat merupakan pantun yg terdiri dr 2 baris, dimana baris pertama merupakan sampiran & baris kedua adalah isi dr pantun itu sendiri. Karmina mempunyai pola sajak lurus (a-a) & biasanya dipakai untuk memberikan sebuah sindiran atau istilah dengan-cara langsung.

Karmina bisa disebut pula sebagai perumpamaan yg tak pribadi atau tak vulgar. Banyak orang yg biasanya menegur dgn pantun ini (tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa sindiran atau perumpamaan yg mereka gunakan adalah jenis pantun Karmina) lantaran tentunya lebih sopan menegur seseorang dgn “Karmina”.

Berikut Sobat mampu menyimak 10 Pantun Karmina Pilihan.


Dahulu ketan sekarang ketupat

Dahulu preman sekarang ustadz
Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula


Buah nangka bentuknya bundar
Sudah renta bangka belum ingat alam baka

Kelapa diparut lezat rasanya

Biar perutnya gendut baik hatinya


Ikan lele beli di pasar

Persoalan sepele jangan diumbar


Parfum dicium harum baunya
Baca Al-Quran paham maknanya


Tiada umat sepandai Nabi
Turutlah ilmu sebelum mati
Siapkanlah bekal menjelang wafat
Dengan sebarkan ilmu yg berguna
Kiri kanan berbatang sepat
Perut kenyang anutan dapat


Limau purut di tepi rawa

Sakit perut sebab tertawa



Demikian penjelasan disertai contoh dr puisi Karmina. Semoga sahabat yg sedang mencari referensi atau rujukan untuk mengenali pantun Karmina bisa terbantu dgn membaca klasifikasi & contoh pantun Karmina diatas. Silahkan Sobat mencari sumber maupun rujukan lain bila dirasa penjelasan maupun teladan pantun diatas masih kurang. Selamat berkarya..