Legenda Malin Kundang | Cerita Rakyat

Contoh Cerita Pendek Rakyat Malin Kundang – Banyak ragam pesan tersirat yg bisa kita ambil dr kisah maupun karya sastra lainnya. Salah satu dr dongeng yg terkenal & turun temurun diceritakan baik itu dr buku, dongeng maupun tontonan visual adalah kisah rakyat perihal kedurhakaan seorang anak pada ibunya. 


Untuk lebih jelasnya Sobat semua bisa membaca & meresapi makna yg terkandung dlm dongeng rakyat Malin Kundang berikut ini:


Malin Kundang


Tersebutlah kisah wacana suatu keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatera. Keluarga itu mempunyai seorang anak yg diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sungguh memprihatinkan, maka ayah Malin menetapkan untuk pergi ke negeri seberang.

Besar harapan Malin & ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dgn menenteng duit banyak yg nantinya mampu untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah Malin tak kunjung datang, dan akibatnya pupuslah cita-cita Malin Kundang & ibunya.

Setelah Malin Kundang beranjak akil balig cukup akal, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dgn harapan nantinya tatkala kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yg kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dgn seorang nahkoda kapal yg berdagang di kampung halamannya & sudah berhasil.

Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak berguru ihwal ilmu pelayaran pada anak buah kapal yg sudah terlatih. Malin berguru dgn bersungguh-sungguh wacana perkapalan pada sobat-temannya yg lebih berpengalaman, & karenanya ia sangat mahir dlm hal perkapalan.

Banyak pulau sudah dikunjunginya, hingga dgn suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yg dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak bahari. Semua barang dagangan para pedagang yg berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal & orang yg berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak bahari. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tak dibunuh oleh para bajak laut, alasannya adalah tatkala kejadian itu terjadi, Malin segera bersembunyi di suatu ruang kecil yg tertutup oleh kayu.

  Cerita Rakyat Lutung Kasarung Basa Jawa Singkat

Malin Kundang terkatung-katung ditengah bahari, hingga jadinya kapal yg ditumpanginya terdampar di suatu pantai. Dengan sisa tenaga yg ada, Malin Kundang berlangsung menuju ke desa yg terdekat dr pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut sehabis sebelumnya menceritakan kejadian yg menimpanya. Desa kawasan Malin terdampar yaitu desa yg sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dlm melakukan pekerjaan , Malin usang kelamaan berhasil menjadi seorang yg kaya raya. Ia mempunyai banyak kapal dagang dgn anak buah yg jumlahnya lebih dr 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin & istrinya melakukan pelayaran dgn kapal yg besar & indah dibarengi anak buah kapal serta pengawalnya yg banyak. Ibu Malin Kundang yg saban hari menunggui anaknya, menyaksikan kapal yg sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yg sedang bangkit di atas geladak kapal. Ia percaya bila yg sedang bangkit itu yaitu anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dr kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup erat, ibunya menyaksikan belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yg ia dekati adalah Malin Kundang.


Malin Kundang, anakku, kenapa kamu pergi begitu lama tanpa mengantarkan kabar?“, katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Tetapi Kundang secepatnya melepaskan pelukan ibunya & mendorongnya hingga terjatuh.

Wanita tak tahu diri, asal pilih saja mengaku sebagai ibuku“, kata Malin Kundang pada ibunya.

Malin Kundang pura-pura tak mengetahui ibunya, alasannya malu dgn ibunya yg sudah bau tanah & mengenakan baju compang-camping.

Wanita itu ibumu?“, Tanya istri Malin Kundang. 

Tidak, ia cuma seorang pengemis yg akal-akalan mengaku sebagai ibuku biar mendapatkan hartaku“, sahut Malin pada istrinya.

Mendengar pernyataan & diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sungguh marah. Ia tak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yg memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata:

Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, gue sumpahi ia menjadi sebuah watu“.

Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang & topan dahsyat tiba menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku & usang-kelamaan karenanya berupa menjadi suatu batu karang.