Teman baik
Seorang ibu sedang bercakap dengan temannya. ‘tau tidak jeng, diantara 99 sahabat baikmu ada yang main aneh sama suamimu. makanya kau harus hati2. Aku mengatakan hal ini bukan alasannya adalah apa2, namun alasannya saya ialah sahabat baikmu’
————————————————————————————————–
Surat penawaran
Kepada Yth.
Neng Geulis Panutan Akang,
Dengan hormat,
Saya sangat besar hati menginformasikan Anda bahwa saya telah jatuh cinta kepada Anda terhitung tanggal 5 Maret lalu. Berdasarkan rapat keluarga kami yang diadakan pada tanggal 20 Maret pukul 19.00 WIB, saya berketetapan hati untuk memperlihatkan diri sebagai kekasih Anda yang prospektif. Hubungan cinta kita akan menjalani kala percobaan minimal tiga bulan sebelum memasuki tahap permanen. Tentu saja, setelah era percobaan usai, akan diadakan apalagi dahulu on the job pelatihan secara intensif dan berkesinambungan. Dan lalu, setiap tiga bulan berikutnya akan diadakan juga penilaian tampilan kerja yang mampu menuju kepada pemberian peningkatan status dari kekasih menjadi pasangan hidup. Biaya yang dikeluarkan untuk ke rumah makan dan shoping akan dibagi dua sama rata antara kedua belah pihak. Selanjutnya, didasarkan pada performa dan kinerja Anda, tidak tertutup kemungkinan bahwa aku akan menanggung bab yang lebih besar dari pengeluaran total. Akan namun, saya cukup bijaksana dan bisa menganggap, jumlah dan bentuk pengeluaran yang hendak Anda keluarkan nantinya. Saya dengan segala kerendahan hati meminta Anda untuk menjawab penawaran ini dalam waktu 30 hari terhitung tanggal penerimaan surat. Lewat dari tanggal tersebut, penawaran ini akan dibatalkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut dan tentu saja, aku akan beralih dan memikirkan kandidat lain.
Saya akan sangat berterima kasih apabila Anda berkenan untuk meneruskan surat ini kepada adik wanita atau sepupu Anda, jika Anda menolak penawaran ini.
Demikian penawaran yang mampu saya ajukan dan sebelumnya terima kasih atas perhatiannya.
Hormat Saya,
Abangmu yang Tersayang.
————————————————————————————————–
Tidak menyaksikan
“Apakah sodara tidak menyaksikan lampu merah?” tanya seorang polisi terhadap seorang pengendara sepeda motor. “Saya lihat, Pak.”
“Lalu kenapa sodara tidak berhenti?”
“Saya tidak menyaksikan Bapak.”
————————————————————————————————–
Suntik Tidur
Di suatu rumah sakit, pak Kumto sedang dirawat karena menderita suatu penyakit yang mengharuskan beliau untuk rawat inap. Pada sebuah malam, pak Kumto dibangunkan oleh seorang perawat untuk menawarkan sesuatu cairan.
“Pak, pak, bangun pak!” kata perawat sambil menepuk-nepuk punggung pak Kumto.
“Hmmm, ada apa ya?” tanya pak Kumto agak berang, alasannya merasa terganggu tidur lelapnya.
” Sekarang waktunya suntik tidur, pak,” jawab perawat tanpa rasa bersalah.