Pingin Jadi Yang Paling Dekat Tempat Duduknya dengan Rasulullah di Hari Kiamat? Ini Rahasianya

Suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkumpul dlm nuansa iktikad & taqwa bersama para sobat Radhiyallahu ‘anhum jami’an. Kanjeng Nabi Muhammmad, sebagaimana dituturkan oleh sobat mulia Jabir Radhiyallahu ‘anhu, mengumumkan siapa yg kelak mendapatkan kemuliaan berupa tempat duduk yg paling akrab dgn ia pada Hari Kiamat.

Siapakan mereka yg mulia ini?

Disebutkan dlm riwayat Imam at-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh, yg paling gue senangi di antara kalian & paling akrab daerah duduknya denganku di Hari Kiamat yaitu yg paling baik akhlaknya.”

Akhlak yg baik disebutkan dlm riwayat lain sebagai amalan paling utama bagi seorang hamba. Bahkan, memperbaiki akhlak menjadi karimah-yang mulia-merupakan salah satu tujuan utama diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada umat insan.

Akhlak yg paling baik meliputi sikap memesona pada diri sendiri, Allah Ta’ala, Rasulullah, para Nabi serta penerusnya, & pada orang lain, pasangan hidup, belum dewasa, keluarga & penduduk dengan-cara lazim.

Dalam kaitannya dgn diri sendiri, seorang hamba akan bersungguh-sungguh berguru sehingga mampu beribadah dgn benar pada Allah Ta’ala & tak terjerumus ke dlm lubang kebinasaan. Dengan ilmu yg benar, ia mengetahui semua keharusan yg semestinya dilaksanakan. Kewajiban inilah yg pada akhirnya bisa menyelamatkan seorang hamba, alasannya adalah samua kita akan dimintai pertanggungjawabannya, kelak di alam baka.

Akhlak yg baik pula harus dilakukan pada Allah Ta’ala dlm kaitannya selaku hamba. Ialah meluruskan tauhid supaya bersih, tak mensekutukan-Nya dgn sesuatu pun selain-Nya, melakukan perintah-perintah-Nya dgn baik, serta menjauhi seluruh larang-Nya, sekuat tenaga.

  Kumpulan Kata-Kata dan Nasehat Imam Syafi'i yang Penuh Mutiara Hikmah

Pun dgn budbahasa pada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yg tak cukup dinyatakan, tapi harus dimanifestasikan dlm perbuatan keseharian.

Pada hasilnya, etika yg baik ini akan terpancar dlm perbuatan pada siapa saja yg ditemui. Terutama pada pasangan, bawah umur, keluarga, penduduk , kaum Muslimin, & seluruh umat manusia di paras bumi ini, diketahui ataupun tidak.

Karena itu, tak mudah untuk menggapai derajat ini. Meski sederhana kriterianya, ianya memerlukan usaha maksimal dlm waktu yg amat lama. Apalagi, soal persyaratan yg menciptakan seseorang menjadi yg paling akrab kawasan duduknya dgn Rasulullah di Hari Kiamat ini harus dibuktikan hingga tamat kehidupan seorang hamba.

Wallahu a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]